25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:35 AM WIB

Suplai Air Bersih Denpasar Kurang, Bangun Bendungan Sidan Rp 900 M

RadarBali.com – kebutuhan air baku untuk Kota Denpasar masih sangat kurang. Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida, Ketut Jayada mengatakan, sejauh ini layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Denpasar masih sangat kurang.

Sedangkan sisa kekurangan itu memanfaatkan sumur yang dibuat masyarakat. Jayada mengungkapkan, untuk mengatasi kekurangan ini, Balai Wilayah Sungai berencana membangun bendungan Sidan yang berada di kawasan Desa Sidan.

Desa tersebut terletak di perbatasan antara Gianyar dan Bangli. Saat ini proyek yang dianggarkan senilai Rp 900 miliar ini masih dalam tahap persetujuan pendanaan.

Jika jadi dibangun, pendanaan menggunakan sistem multiyears.  “Kemungkinan mulai pembangunannya ini November mendatang, setelah multiyears kontrak turun dari Kementerian Keuangan,” ujar Jayada.

Bendungan dengan luas 52 hektare ini ditarget menghasilkan debit air bersih yang nanti disuplai bagi kawasan Denpasar, Gianyar, Badung, dan Tabanan (Sarbagita).

Sesuai target, bendungan kelar dibangun 2021 mendatang. Dia mengatakan, untuk suplai air baku di wilayah Sarbagita memang masih kurang.

Untuk Denpasar, misalnya, PDAM hanya mampu memenuhi kebutuhan 46 persen air baku bagi pelanggan.

“Sisa untuk mencukupi itu, memanfaatkan sumur masyarakat. Karena kualitas air di Denpasar sangat bagus,” terangnya.

Selain itu, untuk Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan, juga memanfaatkan beberapa aliran sungai yang dibuat dengan sistem bendung.

Beberapa sungai yang dimanfaatkan yakni Tukad Petanu, Pendak, dan Ayung. “Dengan adanya Bendungan Sidan yang memiliki volume air mencapai 3,8 juta kubik,

bisa menghasilkan 1700 liter perdetik. Bendungan ini juga sebagai antisipasi hingga tahun 2025 mendatang,” jelas Jayada.

Direktur PDAM Denpasar Ida Bagus Gede Arsana mengakui Denpasar mengalami krisis air. Dengan dibangun bendungan Sidan tersebut, Denpasar akan mendapat jatah 750 liter per detik air baku.

Saat ini Denpasar masih kekurangan konsumsi air 1.200 liter per detik dari jumlah pelanggan 46 persen tersebut. “Kami harapkan 100 persen bisa menggunakan air PDAM,” tutur Arsana.

Untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Denpasar, dibutuhkan air baku mencapai 2.000 liter per detik.

Untuk itu pihaknya mengambil langkah alternatif untuk memenuhi kebutuhan ini. Salah satunya dengan meminta pembuatan bendung di Tukad Belusung, Peguyangan.

“Mungkin 2018 bisa terealisasi. Karena kalau mengandalkan Bendungan Sidan itu baru selesai 2021,” pungkasnya

RadarBali.com – kebutuhan air baku untuk Kota Denpasar masih sangat kurang. Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida, Ketut Jayada mengatakan, sejauh ini layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Denpasar masih sangat kurang.

Sedangkan sisa kekurangan itu memanfaatkan sumur yang dibuat masyarakat. Jayada mengungkapkan, untuk mengatasi kekurangan ini, Balai Wilayah Sungai berencana membangun bendungan Sidan yang berada di kawasan Desa Sidan.

Desa tersebut terletak di perbatasan antara Gianyar dan Bangli. Saat ini proyek yang dianggarkan senilai Rp 900 miliar ini masih dalam tahap persetujuan pendanaan.

Jika jadi dibangun, pendanaan menggunakan sistem multiyears.  “Kemungkinan mulai pembangunannya ini November mendatang, setelah multiyears kontrak turun dari Kementerian Keuangan,” ujar Jayada.

Bendungan dengan luas 52 hektare ini ditarget menghasilkan debit air bersih yang nanti disuplai bagi kawasan Denpasar, Gianyar, Badung, dan Tabanan (Sarbagita).

Sesuai target, bendungan kelar dibangun 2021 mendatang. Dia mengatakan, untuk suplai air baku di wilayah Sarbagita memang masih kurang.

Untuk Denpasar, misalnya, PDAM hanya mampu memenuhi kebutuhan 46 persen air baku bagi pelanggan.

“Sisa untuk mencukupi itu, memanfaatkan sumur masyarakat. Karena kualitas air di Denpasar sangat bagus,” terangnya.

Selain itu, untuk Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan, juga memanfaatkan beberapa aliran sungai yang dibuat dengan sistem bendung.

Beberapa sungai yang dimanfaatkan yakni Tukad Petanu, Pendak, dan Ayung. “Dengan adanya Bendungan Sidan yang memiliki volume air mencapai 3,8 juta kubik,

bisa menghasilkan 1700 liter perdetik. Bendungan ini juga sebagai antisipasi hingga tahun 2025 mendatang,” jelas Jayada.

Direktur PDAM Denpasar Ida Bagus Gede Arsana mengakui Denpasar mengalami krisis air. Dengan dibangun bendungan Sidan tersebut, Denpasar akan mendapat jatah 750 liter per detik air baku.

Saat ini Denpasar masih kekurangan konsumsi air 1.200 liter per detik dari jumlah pelanggan 46 persen tersebut. “Kami harapkan 100 persen bisa menggunakan air PDAM,” tutur Arsana.

Untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Denpasar, dibutuhkan air baku mencapai 2.000 liter per detik.

Untuk itu pihaknya mengambil langkah alternatif untuk memenuhi kebutuhan ini. Salah satunya dengan meminta pembuatan bendung di Tukad Belusung, Peguyangan.

“Mungkin 2018 bisa terealisasi. Karena kalau mengandalkan Bendungan Sidan itu baru selesai 2021,” pungkasnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/