25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:15 AM WIB

60 Persen Wali Murid Ingin Tatap Muka, Begini Respons Disdik Klungkung

SEMARAPURA – 60 persen orang tua siswa di Kabupaten Klungkung mendorong digelarnya proses pembelajaran tatap muka.

Begitu juga dengan seluruh sekolah di Kabupaten Klungkung telah siap menerapkan protokol kesehatan bila sewaktu-waktu pembelajaran tatap muka dilakukan.

Meski begitu, sistem pembelajaran tatap muka dalam waktu dekat ini belum bisa dilakukan. Lantaran penambahan kasus pasien positif terpapar Covid-19 di Kabupaten Klungkung sampai saat ini masih terjadi.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung Dewa Gede Darmawan mengungkapkan, kuota internet saat ini tidak lagi menjadi masalah bagi siswa di Kabupaten Klungkung dalam mengikuti sistem pembelajaran daring.

Itu lantaran adanya bantuan kuota internet hasil kerja sama Pemkab Klungkung dengan salah satu provider. Meski begitu sistem pembelajaran daring ini masih menuai kendala.

Seperti belum semua wilayah di Kabupaten Klungkung terjangkau jaringan internet sehingga tidak semua siswa bisa mengikuti pembelajaran dengan sistem daring.

“Selain itu, tidak semua siswa bisa dengan baik mengikuti sistem pembelajaran daring. Di sisi lain, tidak semua orang tua siswa memiliki kemampuan untuk mendampingi dan menjelaskan pembelajaran yang tidak dikuasai siswa,” terangnya.

Terkait dengan kendala jaringan internet, menurutnya hal itu banyak terjadi wilayah Kecamatan Nusa Penida.

Sebagai upaya antisipasi, pihak sekolah telah menyiapkan modul pembelajaran yang isinya terkait cara mempelajari materi-materi pembelajaran yang ada.

Kemudian siswa juga bisa mengikuti pembelajaran melalui program televisi nasional yang telah ditunjuk oleh kementerian.

“Ada juga guru kunjung yang kalau memang dekat dan satu desa. Di sana (Nusa Penida) banyak guru-guru bersangkutan di satu desa,” katanya.

Meski sejumlah strategi dibuat untuk menangani kendala dalam sistem pembelajaran daring, menurutnya sebagian besar orang tua siswa di Klungkung mendorong digelarnya sistem pembelajaran tatap muka.

Sebab orang tua siswa khawatir anaknya tidak dapat menerima pembelajaran dengan baik dengan sistem pembelajaran itu.

Menurutnya, dari hasil pendataan yang dilakukan, 60 persen orang tua siswa di Klungkung mendorong digelarnya sistem pembelajaran tatap muka.

“Sementara sekitar 40 persennya tidak setuju digelarnya sistem pembelajaran tatap muka. Ada orang tua siswa yang khawatir bila pembelajaran tatap muka dilakukan, hal itu akan mengancam kesehatan anaknya,” terangnya.

Menurutnya, seluruh sekolah di Kabupaten Klungkung telah siap menerapkan protokol kesehatan bila sistem pembelajaran tatap muka digelar.

Namun, bila ada orang tua siswa tidak berkenan anaknya mengikuti sistem pembelajaran tatap muka, siswa yang bersangkutan masih bisa tetap mengikuti pembelajaran dengan sistem daring atau online.

Hanya saja sistem pembelajaran tatap muka di Klungkung belum bisa dilakukan dalam waktu dekat ini. Hal itu melihat kondisi Kabupaten Klungkung yang sapai saat ini masih terjadi kasus Covid-19.

“Bila kondisinya membaik, tentu sistem pembelajaran tatap muka akan dikaji kembali untuk diterapkan. Terkait dengan pembelajaran tatap muka mulai Januari 2021 yang diutarakan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, kami akan mempelajarinya lebih lanjut. Inti dari pembelajaran dalam rangka pandemi ini adalah keselamatan pendidik, peserta didik dan masyarakat. Itu harus diutamakan,” tandasnya. 

SEMARAPURA – 60 persen orang tua siswa di Kabupaten Klungkung mendorong digelarnya proses pembelajaran tatap muka.

Begitu juga dengan seluruh sekolah di Kabupaten Klungkung telah siap menerapkan protokol kesehatan bila sewaktu-waktu pembelajaran tatap muka dilakukan.

Meski begitu, sistem pembelajaran tatap muka dalam waktu dekat ini belum bisa dilakukan. Lantaran penambahan kasus pasien positif terpapar Covid-19 di Kabupaten Klungkung sampai saat ini masih terjadi.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung Dewa Gede Darmawan mengungkapkan, kuota internet saat ini tidak lagi menjadi masalah bagi siswa di Kabupaten Klungkung dalam mengikuti sistem pembelajaran daring.

Itu lantaran adanya bantuan kuota internet hasil kerja sama Pemkab Klungkung dengan salah satu provider. Meski begitu sistem pembelajaran daring ini masih menuai kendala.

Seperti belum semua wilayah di Kabupaten Klungkung terjangkau jaringan internet sehingga tidak semua siswa bisa mengikuti pembelajaran dengan sistem daring.

“Selain itu, tidak semua siswa bisa dengan baik mengikuti sistem pembelajaran daring. Di sisi lain, tidak semua orang tua siswa memiliki kemampuan untuk mendampingi dan menjelaskan pembelajaran yang tidak dikuasai siswa,” terangnya.

Terkait dengan kendala jaringan internet, menurutnya hal itu banyak terjadi wilayah Kecamatan Nusa Penida.

Sebagai upaya antisipasi, pihak sekolah telah menyiapkan modul pembelajaran yang isinya terkait cara mempelajari materi-materi pembelajaran yang ada.

Kemudian siswa juga bisa mengikuti pembelajaran melalui program televisi nasional yang telah ditunjuk oleh kementerian.

“Ada juga guru kunjung yang kalau memang dekat dan satu desa. Di sana (Nusa Penida) banyak guru-guru bersangkutan di satu desa,” katanya.

Meski sejumlah strategi dibuat untuk menangani kendala dalam sistem pembelajaran daring, menurutnya sebagian besar orang tua siswa di Klungkung mendorong digelarnya sistem pembelajaran tatap muka.

Sebab orang tua siswa khawatir anaknya tidak dapat menerima pembelajaran dengan baik dengan sistem pembelajaran itu.

Menurutnya, dari hasil pendataan yang dilakukan, 60 persen orang tua siswa di Klungkung mendorong digelarnya sistem pembelajaran tatap muka.

“Sementara sekitar 40 persennya tidak setuju digelarnya sistem pembelajaran tatap muka. Ada orang tua siswa yang khawatir bila pembelajaran tatap muka dilakukan, hal itu akan mengancam kesehatan anaknya,” terangnya.

Menurutnya, seluruh sekolah di Kabupaten Klungkung telah siap menerapkan protokol kesehatan bila sistem pembelajaran tatap muka digelar.

Namun, bila ada orang tua siswa tidak berkenan anaknya mengikuti sistem pembelajaran tatap muka, siswa yang bersangkutan masih bisa tetap mengikuti pembelajaran dengan sistem daring atau online.

Hanya saja sistem pembelajaran tatap muka di Klungkung belum bisa dilakukan dalam waktu dekat ini. Hal itu melihat kondisi Kabupaten Klungkung yang sapai saat ini masih terjadi kasus Covid-19.

“Bila kondisinya membaik, tentu sistem pembelajaran tatap muka akan dikaji kembali untuk diterapkan. Terkait dengan pembelajaran tatap muka mulai Januari 2021 yang diutarakan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, kami akan mempelajarinya lebih lanjut. Inti dari pembelajaran dalam rangka pandemi ini adalah keselamatan pendidik, peserta didik dan masyarakat. Itu harus diutamakan,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/