32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 17:50 PM WIB

Proyek RS Nyitdah Tuntas 40 Persen, 2021 Digelontor Pemprov Rp 10 M

TABANAN – Terus saja ada kendala pembangunan Rumah Sakit Nyitdah, Kediri Tabanan. Meski telah dikucurkan dana sebesar Rp 10 miliar dari Pemprov Bali

melalui dana bantuan khusus keuangan (BKK) tahun ini, namun proyek rumah sakit yang digagas sejak era Bupati Nyoman Adi Wiryatama itu tak kunjung tuntas.

Sebelumnya direncanakan pembangunan RS Nyitdah akan dituntaskan tahun 2021, namun terkendala anggaran. Saat ini pembangunan RS Nyitdah baru 40 persen. 

RS Nyitdah sendiri sudah beroperasi dan memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat karena status rumah sakit sudah tipe C. RS Nyitdah juga dijadikan rumah sakit rujukan Covid-19 di Tabanan. 

Kepala Bepelitbang Tabanan Ida Bagus Wiratmaja mengatakan, pembangunan RS Nyitdah belum tuntas 100 persen baru diangka 40 persen.

Banyak item bangunan yang belum dibuat karena terkendala anggaran. “Pembangunan di RS Nyitdah baru 40 persen,” ungkapnya.

IB Wiratmaja mengatakan, pembangunan RS Nyitdah akan dilanjutkan tahun 2021 lantaran pihaknya kembali mendapat kucuran dana Rp 10 miliar dari BKK Provinsi.

Namun, peruntukkan dana pembangunan RS Nyitdah ranahnya ada di Dinas Kesehatan dan Dinas PU Tabanan.

“Tahun 2021 akan dapat dari BKK Provinsi Bali diperuntukkan untuk apa, itu ada di Dinas Kesehatan dan Dinas PU,” imbuhnya. 

Meski mendapat kucuran dana sekitar Rp 10 miliar, pembangunan RS Nyitdah diperkirakan belum bisa juga tuntas di tahun 2021. “Kira-kira untuk mencapai tuntas 100 persen perlu anggaran sekitar Rp 60 miliar,” tandasnya. 

Ditanya soal kelanjutan janji dari Presiden Joko Widodo yang akan memberikan suntikan dana sebesar Rp 100 miliar sebagai upah dari kemenangan Pilpres 2019, Wiratmaja mengatakan belum ada. “Belum ada realisasi,” kata Wiratmaja. 

Sementara itu Kepala Bidang Bangunan Gedung Dinas PU Tabanan Kadek Faridatini Suweca menjelaskan dilihat dari master plan pembangunan RS Nyitdah belum tuntas.

Jika nanti benar akan mendapatkan kembali kucuran dana Rp 10 miliar disarankan untuk menyelesaikan pembangunan IGD yang belum tuntas. 

Karena menurut Faridatini Suweca masih ada item pembangunan IGD belum tuntas. “Bangunan IGD sekarang masih sebagian dari IGD yang terbangun kalau dilihat dari master plan.

Panjang bangunan IGD adalah sama dengan panjang bangunan yang sudah dibangun di bagian selatan,” tegas Faridatini. 

Terpisah Direktur RS Nyitdah dr Nyoman Wisma Berata mengatakan, pelayanan dasar sudah bisa dilayani RS Nyitdah. Mulai dari pelayanan anak, kandungan, bedah, dan penyakit dalam.

“IGD, poliklinik, dan rawat inap sudah bisa melayani dan ini harus ada sesuai dengan persyaratan rumah sakit tipe C,” ujarnya. 

Sedangkan pelayanan yang belum bisa dilayani di UPTD RS Nyitdah adalah cuci darah dan CT Scan karena belum memiliki alat.

Mengenai jumlah tenaga medis sudah lengkap, namun jika jumlahnya lebih dari 10 orang pasien yang perawat bedah sedikit kewalahan.

“Karena memang dari segi jumlah kita kurang. Tapi, intinya pelayanan dasar sudah bisa dilayani, bahkan di tahun 2021 ruang ICU mulai bisa melayani,” pungkasnya. 

TABANAN – Terus saja ada kendala pembangunan Rumah Sakit Nyitdah, Kediri Tabanan. Meski telah dikucurkan dana sebesar Rp 10 miliar dari Pemprov Bali

melalui dana bantuan khusus keuangan (BKK) tahun ini, namun proyek rumah sakit yang digagas sejak era Bupati Nyoman Adi Wiryatama itu tak kunjung tuntas.

Sebelumnya direncanakan pembangunan RS Nyitdah akan dituntaskan tahun 2021, namun terkendala anggaran. Saat ini pembangunan RS Nyitdah baru 40 persen. 

RS Nyitdah sendiri sudah beroperasi dan memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat karena status rumah sakit sudah tipe C. RS Nyitdah juga dijadikan rumah sakit rujukan Covid-19 di Tabanan. 

Kepala Bepelitbang Tabanan Ida Bagus Wiratmaja mengatakan, pembangunan RS Nyitdah belum tuntas 100 persen baru diangka 40 persen.

Banyak item bangunan yang belum dibuat karena terkendala anggaran. “Pembangunan di RS Nyitdah baru 40 persen,” ungkapnya.

IB Wiratmaja mengatakan, pembangunan RS Nyitdah akan dilanjutkan tahun 2021 lantaran pihaknya kembali mendapat kucuran dana Rp 10 miliar dari BKK Provinsi.

Namun, peruntukkan dana pembangunan RS Nyitdah ranahnya ada di Dinas Kesehatan dan Dinas PU Tabanan.

“Tahun 2021 akan dapat dari BKK Provinsi Bali diperuntukkan untuk apa, itu ada di Dinas Kesehatan dan Dinas PU,” imbuhnya. 

Meski mendapat kucuran dana sekitar Rp 10 miliar, pembangunan RS Nyitdah diperkirakan belum bisa juga tuntas di tahun 2021. “Kira-kira untuk mencapai tuntas 100 persen perlu anggaran sekitar Rp 60 miliar,” tandasnya. 

Ditanya soal kelanjutan janji dari Presiden Joko Widodo yang akan memberikan suntikan dana sebesar Rp 100 miliar sebagai upah dari kemenangan Pilpres 2019, Wiratmaja mengatakan belum ada. “Belum ada realisasi,” kata Wiratmaja. 

Sementara itu Kepala Bidang Bangunan Gedung Dinas PU Tabanan Kadek Faridatini Suweca menjelaskan dilihat dari master plan pembangunan RS Nyitdah belum tuntas.

Jika nanti benar akan mendapatkan kembali kucuran dana Rp 10 miliar disarankan untuk menyelesaikan pembangunan IGD yang belum tuntas. 

Karena menurut Faridatini Suweca masih ada item pembangunan IGD belum tuntas. “Bangunan IGD sekarang masih sebagian dari IGD yang terbangun kalau dilihat dari master plan.

Panjang bangunan IGD adalah sama dengan panjang bangunan yang sudah dibangun di bagian selatan,” tegas Faridatini. 

Terpisah Direktur RS Nyitdah dr Nyoman Wisma Berata mengatakan, pelayanan dasar sudah bisa dilayani RS Nyitdah. Mulai dari pelayanan anak, kandungan, bedah, dan penyakit dalam.

“IGD, poliklinik, dan rawat inap sudah bisa melayani dan ini harus ada sesuai dengan persyaratan rumah sakit tipe C,” ujarnya. 

Sedangkan pelayanan yang belum bisa dilayani di UPTD RS Nyitdah adalah cuci darah dan CT Scan karena belum memiliki alat.

Mengenai jumlah tenaga medis sudah lengkap, namun jika jumlahnya lebih dari 10 orang pasien yang perawat bedah sedikit kewalahan.

“Karena memang dari segi jumlah kita kurang. Tapi, intinya pelayanan dasar sudah bisa dilayani, bahkan di tahun 2021 ruang ICU mulai bisa melayani,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/