27 C
Jakarta
20 November 2024, 20:58 PM WIB

168 Km Jalan di Tabanan Rusak, Duit Habis, Harapan Perbaikan Musnah

TABANAN – Niat baik untuk menuntaskan kondisi jalan yang rusak di Kabupaten Tabanan untuk Bupati Tabanan yang terpilih memang patut diacungi jempol.

Akan tetapi niat baik ini perlu didukung oleh anggaran perbaikan jalan yang memadai dari Pemkab Tabanan.

Di Tabanan keberadaan jalan dengan kondisi rusak berat, sedang hingga ringan mencapai 168 km dari data yang disampaikan oleh Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRKP) Tabanan.

Jika menuntaskan jalan di Tabanan yang rusak tersebut perlu menghabiskan anggaran ratusan miliar. Karena setiap satu kilometer jalan yang rusak standar perbaikan jalan membutuhkan biaya sekitar Rp 2,5 miliar.   

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRKP) Tabanan Gusti Ngurah Oka Kamasan didampingi Kabid Bina Marga Gede Made Partana mengatakan,

kerusakan jalan sepanjang 168 kilometer selain karena kondisi bertahun tak pernah dilakukan perbaikan, juga faktor kontur tanah Tabanan yang labil.

Kerusakan jalan juga lantaran tidak didukung oleh saluran drainase air pada pinggiran jalan. “Maka tidak heran setiap kali musim penghujan tiba, air hujan selalu menggenangi aspal jalan yang menyebabkan jalan mudah rusak,” terang Oka Kamasan.

Oka Kamasan menyebut dari total 168 kilometer jalan kondisi rusak di Tabanan, secara keseluruhan menghabiskan biaya sekitar Rp 420 miliar.

Karena perbaikan jalan menghabiskan biaya rata-rata setiap satu kilometer sekitar Rp 2,5 miliar. Ini karena naiknya harga bahan baku pengerasan jalan.

“Nah di Tabanan sendiri jalan dengan kondisi kerusakan berat itu berada di wilayah Pupuan dan Selemadeg Barat. Kemudian jalan tersebut menjadi skala prioritas pemerintah Tabanan untuk dilakukan perbaikan,” ungkapnya.

Pada tahun 2021 anggaran perbaikan jalan rusak baru dapat perbaikan puluhan kilometer meter saja.

Anggaran perbaikan jalan tersebut bukan bersumber dari APBD Tabanan melainkan bersumber dari bantuan keuangan khusus (BKK) Provinsi Bali dan dana alokasi khusus (DAK) Pusat.

“Kalau untuk APBD Tabanan tahun 2021 anggaran pemeliharaan jalan sama sekali tidak ada. Karena kondisi keuangan daerah yang minim. Disamping itu refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19,” ujarnya.

Oka Kamasan menambahkan bantuan BKK Provinsi Bali Pemerintah Tabanan mendapat suntikan dana sebesar Rp 50 miliar dengan 7 paket perbaikan jalan.

Kemudian DAK Pusat sebesar Rp 30 miliar dengan 5 paket perbaikan jalan. Dengan titik lokasi perbaikan jalan yang menjadi skala prioritas.

“Dari anggaran BKK dan DAK tersebut sekitar 32 kilometer jalan yang mampu diperbaiki. Sisanya masih ratusan yang belum kami bisa lakukan perbaikan di tahun ini.

Mudah-mudah dalam APBD perubahan ada penambahan anggaran kembali untuk perbaikan jalan di Tabanan,” pungkasnya. 

TABANAN – Niat baik untuk menuntaskan kondisi jalan yang rusak di Kabupaten Tabanan untuk Bupati Tabanan yang terpilih memang patut diacungi jempol.

Akan tetapi niat baik ini perlu didukung oleh anggaran perbaikan jalan yang memadai dari Pemkab Tabanan.

Di Tabanan keberadaan jalan dengan kondisi rusak berat, sedang hingga ringan mencapai 168 km dari data yang disampaikan oleh Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRKP) Tabanan.

Jika menuntaskan jalan di Tabanan yang rusak tersebut perlu menghabiskan anggaran ratusan miliar. Karena setiap satu kilometer jalan yang rusak standar perbaikan jalan membutuhkan biaya sekitar Rp 2,5 miliar.   

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRKP) Tabanan Gusti Ngurah Oka Kamasan didampingi Kabid Bina Marga Gede Made Partana mengatakan,

kerusakan jalan sepanjang 168 kilometer selain karena kondisi bertahun tak pernah dilakukan perbaikan, juga faktor kontur tanah Tabanan yang labil.

Kerusakan jalan juga lantaran tidak didukung oleh saluran drainase air pada pinggiran jalan. “Maka tidak heran setiap kali musim penghujan tiba, air hujan selalu menggenangi aspal jalan yang menyebabkan jalan mudah rusak,” terang Oka Kamasan.

Oka Kamasan menyebut dari total 168 kilometer jalan kondisi rusak di Tabanan, secara keseluruhan menghabiskan biaya sekitar Rp 420 miliar.

Karena perbaikan jalan menghabiskan biaya rata-rata setiap satu kilometer sekitar Rp 2,5 miliar. Ini karena naiknya harga bahan baku pengerasan jalan.

“Nah di Tabanan sendiri jalan dengan kondisi kerusakan berat itu berada di wilayah Pupuan dan Selemadeg Barat. Kemudian jalan tersebut menjadi skala prioritas pemerintah Tabanan untuk dilakukan perbaikan,” ungkapnya.

Pada tahun 2021 anggaran perbaikan jalan rusak baru dapat perbaikan puluhan kilometer meter saja.

Anggaran perbaikan jalan tersebut bukan bersumber dari APBD Tabanan melainkan bersumber dari bantuan keuangan khusus (BKK) Provinsi Bali dan dana alokasi khusus (DAK) Pusat.

“Kalau untuk APBD Tabanan tahun 2021 anggaran pemeliharaan jalan sama sekali tidak ada. Karena kondisi keuangan daerah yang minim. Disamping itu refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19,” ujarnya.

Oka Kamasan menambahkan bantuan BKK Provinsi Bali Pemerintah Tabanan mendapat suntikan dana sebesar Rp 50 miliar dengan 7 paket perbaikan jalan.

Kemudian DAK Pusat sebesar Rp 30 miliar dengan 5 paket perbaikan jalan. Dengan titik lokasi perbaikan jalan yang menjadi skala prioritas.

“Dari anggaran BKK dan DAK tersebut sekitar 32 kilometer jalan yang mampu diperbaiki. Sisanya masih ratusan yang belum kami bisa lakukan perbaikan di tahun ini.

Mudah-mudah dalam APBD perubahan ada penambahan anggaran kembali untuk perbaikan jalan di Tabanan,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/