SEMARAPURA – Dinas Pertanian Klungkung mencatat jumlah ternak babi tahun ini mencapai 31.048 ekor dan tersebar di empat kecamatan.
Tidak hanya diternakkan di dalam kandang, tapi juga dibiarkan di pekarangan rumah. Kondisi ini membuat Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan Klungkung gencar mensosialisasikan pentingnya menjaga lingkungan.
Itu dilakukan lantaran, Indonesia khususnya Bali menjadi kawasan endemi Japanese Encephalitis (JE) yang cukup tinggi.
Virus ini dapat menyerang manusia melalui gigitan nyamuk Culex yang menggigit babi dan binatang lain yang terinfeksi JE. Manusia yang terinfeksi JE berpotensi mengalami penyakit radang otak.
“Masyarakat tidak usah khawatir. Asalkan ternak dipelihara dengan baik, masih aman,” ujar Kadis Pertanian Klungkung IB Gede Juanida kemarin.
“Yang penting para peternak babi selalu menjaga kesehatan hewan ternak beserta kandangnya,” bebernya.
Menurutnya, ada empat kasus JE di Klungkung selama tiga tahun terakhir yang menimpa anak-anak. Sebagai langkah proteksi terhadap anak, pemerintah tengah menggalakkan imunisasi JE.
Sasaran kampanye imunisasi JE di Klungkung sebanyak 38.936 anak pada usia sembilan bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun. “Target cakupan kampanye minimal 95 persen,” tandasnya.