30.7 C
Jakarta
17 Februari 2025, 15:13 PM WIB

10 Desa di Pesisir Bali Rawan Tsunami, BPBD Siapkan Jalur Evakuasi

GIANYAR – Sepanjang pantai di Kabupaten Gianyar tergolong rawan tsunami. Berdasar data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 10 desa di Kabupaten Gianyar yang masuk list rawan tsunami dengan kelas bahaya tinggi.

10 desa itu berada di tepi pantai. Yakni, 4 desa di Kecamatan Blahbatuh meliputi; Desa Saba; Pering; Keramas; dan Medahan.

Lalu, desa di Kecamatan Gianyar meliputi; Lebih; Tulikup; dan Temesi. Kemudian, 3 desa di Kecamatan Sukawati, meliputi; Ketewel; Batubulan, dan Desa Sukawati.

Terkait daftar rawan tsunami itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar, Anak Agung Oka Digjaya, mengaku sudah sejak lama mewaspadainya.

“Penghuni pesisir sudah kami berikan edukasi,” ujar Oka Digjaya kemarin. Edukasi yang diberikan berupa sosialisasi tentang kebencanaan seperti simulasi bencana dan mitigasi bencana.

BPBD Gianyar beberapa kali menggelar simulasi bencana yang melibatkan warga pesisir pantai. Melalui simulasi ini, masyarakat paham akan mitigasi atau upaya pengurangan resiko bencana.

“Jadi, ketika ada bahaya tsunami, masyarakat sudah paham harus lari kemana,” jelasnya. Tidak hanya itu, di sepanjang pantai, termasuk di desa-desa terdampak tsunami juga telah dipasang jalur evakuasi.

“Kami memasang rambu-rambu evakuasi,” jelasnya.

Kata Oka Digjaya, selama ini pihaknya tidak memiliki sirine tanda bahaya tsunami. “Sirine belum punya,” ujarnya. Meski begitu, masyarakat diminta tidak khawatir. “Tidak ada yang harus ditakuti, ikuti hukum alam,” pintanya. 

Mengenai adanya semburan abu vulkanik dan ancaman erupsi Gunung Agung, Oka Digjaya menyarankan masyarakat pesisir tetap tenang.

“Ancaman tsumami di Gianyar lebih condong ke akibat gempa dan pergeseran lempeng. Tapi astungkara, semuanya baik-baik saja,” ujarnya. 

GIANYAR – Sepanjang pantai di Kabupaten Gianyar tergolong rawan tsunami. Berdasar data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 10 desa di Kabupaten Gianyar yang masuk list rawan tsunami dengan kelas bahaya tinggi.

10 desa itu berada di tepi pantai. Yakni, 4 desa di Kecamatan Blahbatuh meliputi; Desa Saba; Pering; Keramas; dan Medahan.

Lalu, desa di Kecamatan Gianyar meliputi; Lebih; Tulikup; dan Temesi. Kemudian, 3 desa di Kecamatan Sukawati, meliputi; Ketewel; Batubulan, dan Desa Sukawati.

Terkait daftar rawan tsunami itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar, Anak Agung Oka Digjaya, mengaku sudah sejak lama mewaspadainya.

“Penghuni pesisir sudah kami berikan edukasi,” ujar Oka Digjaya kemarin. Edukasi yang diberikan berupa sosialisasi tentang kebencanaan seperti simulasi bencana dan mitigasi bencana.

BPBD Gianyar beberapa kali menggelar simulasi bencana yang melibatkan warga pesisir pantai. Melalui simulasi ini, masyarakat paham akan mitigasi atau upaya pengurangan resiko bencana.

“Jadi, ketika ada bahaya tsunami, masyarakat sudah paham harus lari kemana,” jelasnya. Tidak hanya itu, di sepanjang pantai, termasuk di desa-desa terdampak tsunami juga telah dipasang jalur evakuasi.

“Kami memasang rambu-rambu evakuasi,” jelasnya.

Kata Oka Digjaya, selama ini pihaknya tidak memiliki sirine tanda bahaya tsunami. “Sirine belum punya,” ujarnya. Meski begitu, masyarakat diminta tidak khawatir. “Tidak ada yang harus ditakuti, ikuti hukum alam,” pintanya. 

Mengenai adanya semburan abu vulkanik dan ancaman erupsi Gunung Agung, Oka Digjaya menyarankan masyarakat pesisir tetap tenang.

“Ancaman tsumami di Gianyar lebih condong ke akibat gempa dan pergeseran lempeng. Tapi astungkara, semuanya baik-baik saja,” ujarnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/