TABANAN – Raibnya sejumlah pratima di Pura Dalem Adat Penebel Kelod, Tabanan, Minggu (29/4) lalu langsung direspons warga setempat.
Sejumlah warga pakraman adat Banjar Penebel Kelod akhirnya melaksanakan upacara pembersihan pura dalem.
“Itu dilakukan sebagai bentuk penyucian segala isi pura baik sekala maupun niskala melalui upacara mecaru dan guru piduka,” ucapa r Jero Mangku Pura Dalem Penebel Kelod I Gusti Ngurah Arya Kusuma.
Diharapkan, dengan upacara penyucian ini, hal-hal yang buruk dan tidak baik dapat sirna di lingkungan pura. Sehingga kesucian dari pura dapat terjaga.
“Mudah-mudahan dalam upacara mecaru dan guru piduka mendapat petunjuk dan jalan terang secara niskala atas kejadaian hilang Pratima
di pura dalem. Kemudian mudah-mudahan datang pelaku pencurian dapat tertangkap oleh pihak kepolisian,” tandasnya.
Ritual upacara dilaksanakan sejak pukul 17.00 hingga pukul 19.00. Prosesi diawali dengan mecaru sebagai tanda bahwa upacara akan dilakukan. Kemudian dilanjutkan dengan prorses pembersihan dan guru piduka.
Kapolsek Penebel, AKP I Ketut Mastra Budaya menyatakan hingga saat ini pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Kami sudah memeriksa saksi-saksi dan saat ini masih kami selidiki kasusnya,” ujarnya. AKP Mastra menuturkan, selain melakukan penyelidikan, pemangku pura dalem juga disarankan untuk meminta petunjuk dengan cara niskala.
“Iya jika belum juga ditemukan petunjuk, alangkah baiknya kita meminta petunjuk secara niskala. Apalagi peristiwanya terjadi di wilayah Pura,” tandasnya.
Seperti diberitakan, sejumlah benda sakral raib di Pura Dalem Adat Penebel Kelod. Barang tersebut berupa 1 buah keris lekuk 7, 9 buah senjata pengawin,
1 pasang arca dengan bahan kayu cendana yang berisi permata merah, 1 buah cincin emas berisi permata hitam 1 gram, dan 1 buah cucuk emas dengan permata merah.