TABANAN – Sejumlah warga desa pakraman Candikuning, Baturiti, Tabanan melakukan aksi protes.
Dengan membawa spanduk bernada protes, mereka memprotes eksploitasi pengurukan di Danau Beratan, tepatnya di aeal Pura Taman Beji Candikuning.
Bendesa Adat Candikuning IGNA Artanegara menyatakan, warga desa pakraman Candikuning ke lokasi untuk mengecek langsung kebenaran adanya aktivitas pengurukan di danau.
Mereka mengaku geram akan ulah oknum yang melakukan aktivitas pengurukan. Bahkan aparat terkait baik di tingkat desa, kecamatan dan Kabupaten seolah-olah membiarkan aksi tersebut.
“Kami tidak tahu alasannya mengapa dilakukan pengurukan. Apa karena memang kami tidak pernah diajak bersosialisasi dan berkoordinasi,
urun rembug dan dimintai pendapat terkait kegiatan pengurukan danau di areal Pura Taman Beji,” protes Artanegara.
Artanegara menambahkan, warga khawatir jika terus dilakukan pengurukan di Danau Beratan bisa berdampak pada sumber mata air bersih bagi warga desa.
Tidak hanya itu khususnya pada sektor pertanian, akan berdampak pada debit air yang berkurang. Takutnya lahan perkebunan dan pertanian nantinya tidak dapat tersalurkan air.
“Kami juga sudah mempertanyakan langsung kepada pihak Bappeda Provinsi Bali, mengingat Danau Beratan tersebut berada di bawah kewenangan provinsi.
Apakah pengurukan di danau tersebut dilakukan oleh pemerintah provinsi dan atas persetujuan pemerintah provinsi Bali?,” jelasnya bertanya.
Hingga saat ini belum ada jawaban dari pemerintah provinsi maupun dan kabupaten. Pengurukan dengan tujuan apa dan untuk apa. “Kami tidak paham tujuannya apa. Kemudian mengapa dibiarkan begitu saja,” keluhnya.
Diungkapkan Artanegara, warga desa Pakraman meminta pemerintah provinsi melalui dinas terkait dan pemerintah kabupaten segera turun melakukan pengecekan ke lokasi danau.
Jika memang terbukti telah menyalahi aturan. “Kami berharap segera dihentikan. Kemudian diberikan sanksi hukum,” pungkasnya.