25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:31 AM WIB

Bantuan Mesin Diprotes Nelayan, Terancam Dicabut Pemerintah

RadarBali.com – Kisruh mengenai bantuan mesin tempel perahu berbahan bakar gas (BBG) untuk nelayan masih terus berlanjut.

Selain ada nelayan yang protes karena tidak mendapat bantuan kapal, muncul kabar bahwa ada bantuan mesin yang dipindahtangankan atau dijual pada orang lain.

Karena itu, dinas terkait akan melakukan evaluasi dan akan mencabut bantuan jika ditemukan nelayan yang memindahtangankan bantuan.

Kepala Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan Jembrana I Made Dwi Maharimbawa menegaskan, anggapan mengenai bantuan tidak tepat sasaran dan hanya nelayan tertentu yang memperoleh bantuan sama sekali tidak benar.

“Pada saat memberikan bantuan, banyak unsur yang dilibatkan, mulai dari Babinkamtibmas, Babinsa, kepala desa untuk sudah mencatat penerima.

Bahkan, penerima langsung dengan BPKP. Kalau nggak benar nggak bisa dikasih,” tegas I Made Dwi Maharimbawa kemarin (31/10).

Proses pendataan dan penyerahan bantuan sudah melalui proses verifikasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Pihaknya juga sudah sering mengingatkan pada penyuluh dan pihak-pihak terkait yang melakukan pendataan untuk profesional dan proporsional, tidak memprioritaskan orang dekatnya.

Dwi Maharimbawa mengingatkan, setelah penyerahan bantuan ini akan dievaluasi secara menyeluruh.

Salah satunya mengenai bantuan apakah memang digunakan sendiri oleh nelayan atau  dipindahtangankan apalagi sampai dijual oleh nelayan yang menerima bantuan.

Jadi, bagi nelayan yang mendapat bantuan mesin gunakan bantuan dengan baik, supaya nelayan itu bisa melaut dengan tidak menggantungkan diri pada pihak ketiga.

“Artinya berusaha sendiri sehingga bisa mendapat bantuan lebih,” terangnya. Apabila ditemukan ada bantuan yang disalahgunakan dan dipindahtangankan, konsekuensinya adalah bantuan akan dicabut.

Selain itu, kartu nelayan ditarik dan dikeluarkan dari anggota nelayan karena sudah dianggap tidak serius menjadi anggota.

Bahkan asuransi tidak diusulkan dan namanya nanti kita blacklist, jika status saja tapi tidak meningkatkan produktivitas.

Seperti diberitakan sebelumnya, mesin tempel perahu bantuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk nelayan se Jembrana sebanyak 1.305 unit mesin tempel konversi dari BBM ke BBG.

Bantuan tersebut sudah didistribusikan kepada nelayan yang berhak menerima bantuan dan memenuhi syarat yang ditentukan.

RadarBali.com – Kisruh mengenai bantuan mesin tempel perahu berbahan bakar gas (BBG) untuk nelayan masih terus berlanjut.

Selain ada nelayan yang protes karena tidak mendapat bantuan kapal, muncul kabar bahwa ada bantuan mesin yang dipindahtangankan atau dijual pada orang lain.

Karena itu, dinas terkait akan melakukan evaluasi dan akan mencabut bantuan jika ditemukan nelayan yang memindahtangankan bantuan.

Kepala Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan Jembrana I Made Dwi Maharimbawa menegaskan, anggapan mengenai bantuan tidak tepat sasaran dan hanya nelayan tertentu yang memperoleh bantuan sama sekali tidak benar.

“Pada saat memberikan bantuan, banyak unsur yang dilibatkan, mulai dari Babinkamtibmas, Babinsa, kepala desa untuk sudah mencatat penerima.

Bahkan, penerima langsung dengan BPKP. Kalau nggak benar nggak bisa dikasih,” tegas I Made Dwi Maharimbawa kemarin (31/10).

Proses pendataan dan penyerahan bantuan sudah melalui proses verifikasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Pihaknya juga sudah sering mengingatkan pada penyuluh dan pihak-pihak terkait yang melakukan pendataan untuk profesional dan proporsional, tidak memprioritaskan orang dekatnya.

Dwi Maharimbawa mengingatkan, setelah penyerahan bantuan ini akan dievaluasi secara menyeluruh.

Salah satunya mengenai bantuan apakah memang digunakan sendiri oleh nelayan atau  dipindahtangankan apalagi sampai dijual oleh nelayan yang menerima bantuan.

Jadi, bagi nelayan yang mendapat bantuan mesin gunakan bantuan dengan baik, supaya nelayan itu bisa melaut dengan tidak menggantungkan diri pada pihak ketiga.

“Artinya berusaha sendiri sehingga bisa mendapat bantuan lebih,” terangnya. Apabila ditemukan ada bantuan yang disalahgunakan dan dipindahtangankan, konsekuensinya adalah bantuan akan dicabut.

Selain itu, kartu nelayan ditarik dan dikeluarkan dari anggota nelayan karena sudah dianggap tidak serius menjadi anggota.

Bahkan asuransi tidak diusulkan dan namanya nanti kita blacklist, jika status saja tapi tidak meningkatkan produktivitas.

Seperti diberitakan sebelumnya, mesin tempel perahu bantuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk nelayan se Jembrana sebanyak 1.305 unit mesin tempel konversi dari BBM ke BBG.

Bantuan tersebut sudah didistribusikan kepada nelayan yang berhak menerima bantuan dan memenuhi syarat yang ditentukan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/