33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:02 PM WIB

Diganggu Wong Samar saat Mecaru, Pelajar SMPN 4 Banjarangkan Kesurupan

SEMARAPURA – Belasan siswi SMP Negeri 4 Banjarangkan kembali mengalami trance atau kesurupan, Jumat (1/11). 

Para pelajar cewek itu kesurupan saat pihak sekolah menggelar upacara mecaru di lingkungan sekolah. 

Upacara mecaru itu digelar pihak sekolah salah satu tujuannya adalah agar para siswa tidak lagi mengalami trance akibat diganggu oleh makhluk astral atau wong samar. 

Wong samar itu diyakini menghuni sejumlah pohon yang ada di pinggir sungai, tepatnya berada di belakang sekolah tersebut. 

Namun, pohon itu akhirnya ditebang karena ada proyek pembuatan saluran irigasi. Sejak saat itu para siswa mulai mengalami kesurupan masal.

Mirisnya, intensitas para pelajar mengalami trance kian meningkat sejak September lalu hingga saat ini. 

Setelah sadar, para pelajar akhirnya dipulangkan untuk menghindari kesurupan massal kembali terulang.

“Selama ini proses pembelajaran masih berlangsung hanya saja tidak dilakukan di sekolah. Nanti delapan siswi ini diperbolehkan untuk tidak sekolah hingga kondisinya 

normal kembali. Delapan siswi ini nanti diberikan keterangan sakit oleh pihak sekolah,” tandas Kadisdik Dewa Gede Darmawan.

SEMARAPURA – Belasan siswi SMP Negeri 4 Banjarangkan kembali mengalami trance atau kesurupan, Jumat (1/11). 

Para pelajar cewek itu kesurupan saat pihak sekolah menggelar upacara mecaru di lingkungan sekolah. 

Upacara mecaru itu digelar pihak sekolah salah satu tujuannya adalah agar para siswa tidak lagi mengalami trance akibat diganggu oleh makhluk astral atau wong samar. 

Wong samar itu diyakini menghuni sejumlah pohon yang ada di pinggir sungai, tepatnya berada di belakang sekolah tersebut. 

Namun, pohon itu akhirnya ditebang karena ada proyek pembuatan saluran irigasi. Sejak saat itu para siswa mulai mengalami kesurupan masal.

Mirisnya, intensitas para pelajar mengalami trance kian meningkat sejak September lalu hingga saat ini. 

Setelah sadar, para pelajar akhirnya dipulangkan untuk menghindari kesurupan massal kembali terulang.

“Selama ini proses pembelajaran masih berlangsung hanya saja tidak dilakukan di sekolah. Nanti delapan siswi ini diperbolehkan untuk tidak sekolah hingga kondisinya 

normal kembali. Delapan siswi ini nanti diberikan keterangan sakit oleh pihak sekolah,” tandas Kadisdik Dewa Gede Darmawan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/