33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:15 PM WIB

Dentuman dan Suara Gemuruh Terdengar Hingga Radius 20 Km

RadarBali.com – Hampir tiap hari warga lereng Gunung Agung mendengar bunyi dentuman dan suara gemuruh dari puncak Gunung.

Suara dan bunyi itu menunjukkan gunung sedang bergolak.  “Kalau dentuman kayak meletus sering. Tiga dan dua hari lalu paling banyak terdengar dentuman.

Selain dentuman terdengar suara gemuruh seperti kompor pembakar mayat,” ujar Wayan Kartika, 52, warga Duda, Selat, kepada Jawa Pos Radar Bali.

Hal senada diungkap Dayu Oka. Perempuan 70 tahun itu juga kerap mendengar suara dentuman saat malam hari.

Dayu Oka mengaku masih ingat betul bagaimana letusan 1963. Menjadi saksi erupsi besar itulah yang membuatnya trauma saat medengar suara dentuman.

“Tidur tidak nyenyak. Ke sawah juga tidak tenang,” ungkapnya. Jawa Pos Radar Bali sendiri mendengar suara dentuman cukup keras terjadi sekitar pukul 12.10.

Suara terdengar hingga Desa Tiyingtali, Bukit Lempuyang, Kecamatan Abang, berjarak 20 kilometer dari puncak Gunung Agung.

Saking kerasnya suara dentuman membuat warga yang ada di Bukit Lempuyang berhamburan keluar. Meski rumah mereka berjauhan hingga puluhan meter, warga langsung berkumpul.

“Sering sekali suara ledakan seperti ini,” kata salah seorang warga. Selain diterjang lahar hujan, Desa Duda yang berda di Kawasan Rawan Bencana (KRB) II itu juga diguyur abu.

Daun-daun di tepi jalan dan pekarang warga dipenuhi abu. Pun dengan atap rumah warga

RadarBali.com – Hampir tiap hari warga lereng Gunung Agung mendengar bunyi dentuman dan suara gemuruh dari puncak Gunung.

Suara dan bunyi itu menunjukkan gunung sedang bergolak.  “Kalau dentuman kayak meletus sering. Tiga dan dua hari lalu paling banyak terdengar dentuman.

Selain dentuman terdengar suara gemuruh seperti kompor pembakar mayat,” ujar Wayan Kartika, 52, warga Duda, Selat, kepada Jawa Pos Radar Bali.

Hal senada diungkap Dayu Oka. Perempuan 70 tahun itu juga kerap mendengar suara dentuman saat malam hari.

Dayu Oka mengaku masih ingat betul bagaimana letusan 1963. Menjadi saksi erupsi besar itulah yang membuatnya trauma saat medengar suara dentuman.

“Tidur tidak nyenyak. Ke sawah juga tidak tenang,” ungkapnya. Jawa Pos Radar Bali sendiri mendengar suara dentuman cukup keras terjadi sekitar pukul 12.10.

Suara terdengar hingga Desa Tiyingtali, Bukit Lempuyang, Kecamatan Abang, berjarak 20 kilometer dari puncak Gunung Agung.

Saking kerasnya suara dentuman membuat warga yang ada di Bukit Lempuyang berhamburan keluar. Meski rumah mereka berjauhan hingga puluhan meter, warga langsung berkumpul.

“Sering sekali suara ledakan seperti ini,” kata salah seorang warga. Selain diterjang lahar hujan, Desa Duda yang berda di Kawasan Rawan Bencana (KRB) II itu juga diguyur abu.

Daun-daun di tepi jalan dan pekarang warga dipenuhi abu. Pun dengan atap rumah warga

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/