26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:01 AM WIB

Kapal Hancur Diterjang Ombak, Mesin KN Katamaran Terpaksa Dilego

SINGARAJA – Pemerintah memutuskan melego sejumlah barang yang ada di Kapal Navigasi (KN) Katamaran.

Barang-barang itu dilego, gara-gara kapal milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng itu hancur karena diterjang ombak pasang pada awal Januari lalu.

Gara-gara ombak pasang itu pula, kapal hancur berkeping-keping. Sejumlah peralatan elektronik dan navigasi di dalam kapal mengalami kerusakan.

Hanya dua buah mesin kapal saja yang berhasil selamat dalam musibah tersebut. Kini, pemerintah berencana melego mesin kapal tersebut.

Masing-masing mesin memiliki kekuatan hingga 150 PK. Tiap mesin akan dilelang mulai dari harga Rp 81,6 juta.

Sekretaris BPBD Buleleng Ketut Susila membenarkan hal tersebut. Menurut Susila, Badan Keuangan Daerah (BKD) Buleleng selaku pemilik aset, memutuskan untuk melelang mesin tersebut.

“Kapalnya juga sudah hancur berkeping-keping. Sehingga mesinnya tidak bisa dimanfaatkan. Mesinnya itu masih berfungsi kok. Masih dalam kondisi baik. Jarak jelajahnya juga masih sangat minim,” kata Susila.

Sementara untuk alat-alat kapal lainnya, seperti perangkat navigasi dan perangkat komunikasi, tidak ikut dilelang. Perangkat itu masih tersimpan di BPBD Buleleng.

“Alat-alat itu sudah rusak berat. Sebab waktu itu kena air laut. Sekarang masih kami simpan. Kalau nanti memang mau dilelang, ya itu tergantung kebijakan dari BKD,” tukas Susila. 

SINGARAJA – Pemerintah memutuskan melego sejumlah barang yang ada di Kapal Navigasi (KN) Katamaran.

Barang-barang itu dilego, gara-gara kapal milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng itu hancur karena diterjang ombak pasang pada awal Januari lalu.

Gara-gara ombak pasang itu pula, kapal hancur berkeping-keping. Sejumlah peralatan elektronik dan navigasi di dalam kapal mengalami kerusakan.

Hanya dua buah mesin kapal saja yang berhasil selamat dalam musibah tersebut. Kini, pemerintah berencana melego mesin kapal tersebut.

Masing-masing mesin memiliki kekuatan hingga 150 PK. Tiap mesin akan dilelang mulai dari harga Rp 81,6 juta.

Sekretaris BPBD Buleleng Ketut Susila membenarkan hal tersebut. Menurut Susila, Badan Keuangan Daerah (BKD) Buleleng selaku pemilik aset, memutuskan untuk melelang mesin tersebut.

“Kapalnya juga sudah hancur berkeping-keping. Sehingga mesinnya tidak bisa dimanfaatkan. Mesinnya itu masih berfungsi kok. Masih dalam kondisi baik. Jarak jelajahnya juga masih sangat minim,” kata Susila.

Sementara untuk alat-alat kapal lainnya, seperti perangkat navigasi dan perangkat komunikasi, tidak ikut dilelang. Perangkat itu masih tersimpan di BPBD Buleleng.

“Alat-alat itu sudah rusak berat. Sebab waktu itu kena air laut. Sekarang masih kami simpan. Kalau nanti memang mau dilelang, ya itu tergantung kebijakan dari BKD,” tukas Susila. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/