32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 17:15 PM WIB

Pekerja Migran Pesiar Asal Klungkung Mengarah Positif Virus Corona

SEMARAPURA – Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Jumpai, Klungkung berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) yang diisolasi di RSUD Klungkung

setelah mengalami panas tinggi, dan batuk mulai Sabtu (28/3) hasil rapid test dan swabnya mengarah positif terinfeksi virus corona.

Meski begitu, Pemkab Klungkung belum berani menyatakan PDP berusia 28 tahun itu positif terinfeksi virus corona lantaran masih menunggu hasil cek laboratorium di Jakarta.

Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Klungkung Gede Putu Winastra mengungkapkan, PDP berusia 28 tahun asal Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung telah menjalani rapid test dan swab.

Selasa (31/3) lalu, hasil tesnya telah keluar dan mengarah ke positif terinfeksi virus corona. Meski begitu, PDP yang merupakan

seorang pekerja migran Indonesia itu belum resmi dinyatakan positif corona lantaran harus menunggu hasil cek lab di Jakarta.

Jika hasil cek lab di Jakarta kembali menyatakan positif, barulah bisa dipastikan bahwa PDP tersebut positif terinfeksi virus corona.

“Dan yang berwenang menjelaskan adalah Pemprov Bali,” terangnya. Meski hasil rapid test dan swab lokal mengarah ke positif corona, menurutnya kondisi PDP tersebut cenderung membaik.

Suhu tubuhnya normal dan batuknya terbilang jarang. Adapun hingga saat ini, PDP asal Desa Jumpai tersebut masih dirawat di ruang isolasi RSUD Klungkung.

“RSUD Klungkung dengan SK Gubernur sudah bisa menangani PDP virus corona sehingga tidak dirujuk ke RS Sanglah,” katanya.

Lantaran mengarah ke positif virus corona, menurutnya, orang-orang yang sempat berinteraksi dengan pasien telah didata dan diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Diungkapkannya ada sebanyak 38 orang yang sempat kontak dengan pasien. Meski telah diminta untuk melakukan isolasi mandiri, puluhan warga tersebut belum ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP).

“38 orang kami minta untuk isolasi mandiri walau belum berstatus ODP karena PDP tersebut belum resmi resmi dinyatakan positif. 38 warga tersebut dalam kondisi sehat,” ujarnya.

Lebih lanjut diungkapkannya, selain warga asal Desa Jumpai, ada dua orang warga Kecamatan Klungkung lainnya akhirnya ditetapkan sebagai PDP dan diisolasi di RSUD Klungkung.

Yakni mahasiswi asal Kelurahan Semarapura Tengah dan pria berusia 55 tahun asal Desa Selisihan.

Adapun mahasiswi tersebut ditetapkan sebagai PDP lantaran suhu tubuhnya di atas 38 derajat celsius dengan riwayat perjalanan baru saja pulang dari Bogor, Jawa Barat.

Sementara pasien asal Selisihan ditetapkan sebagai PDP dengan pertimbangan mengalami demam dengan suhu tubuh di atas

38 derajat celsius, ada gejala pneumonia dan anaknya merupakan petugas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

“Kami sudah lakukan rapid test dan hasilnya negatif sehingga kami tidak melanjutkan untuk cek lab. Namun kami tetap menetapkan status PDP pada

keduanya karena sampai saat ini mahasiswi tersebut masih mengalami panas tinggi dan bapak tersebut ada gejala pneumonia,” jelasnya.

Untuk mencegah terjadinya penyebaran virus korona yang lebih masif lagi, 15 ODP yang ada di Klungkung daratan telah menjalani rapid test di depan GOR Swecapura, kemarin.

Bila nanti hasilnya ada yang mengarah ke positif terinfeksi virus korona maka akan dilakukan cek lab.

“Dan kami bisa segera melakukan penelusuran kepada siapa saja yang pernah diajak berinteraksi. Itu kalau ada indikasi positif,” jelasnya.

Terkait dengan ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi para petugas yang terlibat dalam penanganan virus corona ini, sampai saat ini masih aman meski sangat terbatas.

Untuk itu pihak RSUD Klungkung dan Dinas Kesehatan Klungkung terus berkoordinasi agar APD tetap aman mengingat saat ini ada 3 PDP yang diisolasi di RSUD Klungkung.

“Anggaran ada, yang penyedia ini agak sulit. Katanya tanggal 2 April ini sudah mau datang lagi,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Jumpai, Klungkung berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) yang diisolasi di RSUD Klungkung

setelah mengalami panas tinggi, dan batuk mulai Sabtu (28/3) hasil rapid test dan swabnya mengarah positif terinfeksi virus corona.

Meski begitu, Pemkab Klungkung belum berani menyatakan PDP berusia 28 tahun itu positif terinfeksi virus corona lantaran masih menunggu hasil cek laboratorium di Jakarta.

Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Klungkung Gede Putu Winastra mengungkapkan, PDP berusia 28 tahun asal Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung telah menjalani rapid test dan swab.

Selasa (31/3) lalu, hasil tesnya telah keluar dan mengarah ke positif terinfeksi virus corona. Meski begitu, PDP yang merupakan

seorang pekerja migran Indonesia itu belum resmi dinyatakan positif corona lantaran harus menunggu hasil cek lab di Jakarta.

Jika hasil cek lab di Jakarta kembali menyatakan positif, barulah bisa dipastikan bahwa PDP tersebut positif terinfeksi virus corona.

“Dan yang berwenang menjelaskan adalah Pemprov Bali,” terangnya. Meski hasil rapid test dan swab lokal mengarah ke positif corona, menurutnya kondisi PDP tersebut cenderung membaik.

Suhu tubuhnya normal dan batuknya terbilang jarang. Adapun hingga saat ini, PDP asal Desa Jumpai tersebut masih dirawat di ruang isolasi RSUD Klungkung.

“RSUD Klungkung dengan SK Gubernur sudah bisa menangani PDP virus corona sehingga tidak dirujuk ke RS Sanglah,” katanya.

Lantaran mengarah ke positif virus corona, menurutnya, orang-orang yang sempat berinteraksi dengan pasien telah didata dan diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Diungkapkannya ada sebanyak 38 orang yang sempat kontak dengan pasien. Meski telah diminta untuk melakukan isolasi mandiri, puluhan warga tersebut belum ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP).

“38 orang kami minta untuk isolasi mandiri walau belum berstatus ODP karena PDP tersebut belum resmi resmi dinyatakan positif. 38 warga tersebut dalam kondisi sehat,” ujarnya.

Lebih lanjut diungkapkannya, selain warga asal Desa Jumpai, ada dua orang warga Kecamatan Klungkung lainnya akhirnya ditetapkan sebagai PDP dan diisolasi di RSUD Klungkung.

Yakni mahasiswi asal Kelurahan Semarapura Tengah dan pria berusia 55 tahun asal Desa Selisihan.

Adapun mahasiswi tersebut ditetapkan sebagai PDP lantaran suhu tubuhnya di atas 38 derajat celsius dengan riwayat perjalanan baru saja pulang dari Bogor, Jawa Barat.

Sementara pasien asal Selisihan ditetapkan sebagai PDP dengan pertimbangan mengalami demam dengan suhu tubuh di atas

38 derajat celsius, ada gejala pneumonia dan anaknya merupakan petugas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

“Kami sudah lakukan rapid test dan hasilnya negatif sehingga kami tidak melanjutkan untuk cek lab. Namun kami tetap menetapkan status PDP pada

keduanya karena sampai saat ini mahasiswi tersebut masih mengalami panas tinggi dan bapak tersebut ada gejala pneumonia,” jelasnya.

Untuk mencegah terjadinya penyebaran virus korona yang lebih masif lagi, 15 ODP yang ada di Klungkung daratan telah menjalani rapid test di depan GOR Swecapura, kemarin.

Bila nanti hasilnya ada yang mengarah ke positif terinfeksi virus korona maka akan dilakukan cek lab.

“Dan kami bisa segera melakukan penelusuran kepada siapa saja yang pernah diajak berinteraksi. Itu kalau ada indikasi positif,” jelasnya.

Terkait dengan ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi para petugas yang terlibat dalam penanganan virus corona ini, sampai saat ini masih aman meski sangat terbatas.

Untuk itu pihak RSUD Klungkung dan Dinas Kesehatan Klungkung terus berkoordinasi agar APD tetap aman mengingat saat ini ada 3 PDP yang diisolasi di RSUD Klungkung.

“Anggaran ada, yang penyedia ini agak sulit. Katanya tanggal 2 April ini sudah mau datang lagi,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/