29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:22 AM WIB

Pasien Covid-19 RS Buleleng Mulai Dipindahkan ke RS Giri Emas

SINGARAJA – Sejumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Buleleng, mulai dipindahkan ke RS Pratama Giri Emas untuk menjalani proses perawatan lebih lanjut.

Pasien-pasien itu dipindahkan bertahap dari Ruang Isolasi RSUD Buleleng menuju RS Pratama, Rabu (1/4) sore.

Pemindahan itu menggunakan armada ambulans milik RSUD Buleleng. Seluruh paramedis yang terlibat dalam proses pemindahan, wajib menggunakan alat pelindung diri (APD).

Termasuk sopir ambulans yang mengantar pasien ke RS Pratama. Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa mengatakan, hasil uji medis terhadap RS Pratama sudah dinyatakan final dan siap.

Sehingga pasien sudah bisa dipindahkanke RS Pratama sejak sore kemarin. “Kami sudah minta Dirut RSUD pindahkan pasien ke Giri Emas. Semuanya menggunakan ambulans.

Jadi satu PDP, satu ambulans. Ketersediaan ambulans kita cukup untuk memindah empat pasien ini,” kata Suyasa saat memberikan keterangan pers, Rabu (1/3) sore.

Lebih lanjut Suyasa mengatakan, untuk seluruh PDP, hingga kini gugus tugas masih menanti hasil laboratorium uji sampel swab pasien.

Utamanya pasien yang diidentifikasi sebagai PDP-03. Pasien ini sudah menghuni ruang isolasi RSUD Buleleng selama dua pekan terakhir.

Secara riil, PDP-03 sebenarnya dalam kondisi klinis yang sehat. Namun tim medis hingga kini belum bisa memulangkan pasien tersebut. Sebab masih menanti hasil uji swab kedua yang telah dikirimkan ke Surabaya, pekan lalu.

“Kami bisa sampaikan, bahwa kondisi pasien yang bersangkutan saat ini tidak ada keluhan. Kamis ekarang masih menunggu hasil lab.

Kalau hasil lab menyatakan tidak ada keluhan, dan secara klinis sehat, maka saat itu kami akan sampaikan bahwa yang bersangkutan boleh pulang,” imbuh Suyasa.

Hingga kemarin, tercatat masih ada 4 orang PDP yang dirawat di RSUD Buleleng. Mereka diidentifikasi sebagai PDP-03, PDP-06, PDP-07, dan PDP-08.

PDP-03 diketahui sudah dirawat sejak Senin (16/3) lalu. Pasien ini sempat bekerja di Italia. Ia berhasil masuk Bali setelah melakukan penerbangan dari Spanyol dan transit di Qatar.

Saat melewati pos pengecekan kesehatan di Bandara Ngurah Rai, pasien ini berhasil lolos pengecekan karena mengonsumsi obat penurun panas.

Belakangan pada Jumat (27/3), Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menyatakan PDP-03 positif terjangkit covid-19.

Sementara PDP-06 merupakan bidan yang sempat merawat PDP-03 di Ruang Isolasi RSUD Buleleng. Baik PDP-03 dan PDP-06, kini dalam kondisi baik dan tidak ada keluhan.

Sedangkan PDP-07 adalah perawat yang juga sempat merawat PDP-03 di Ruang Isolasi RSUD Buleleng. Terakhir PDP-08 merupakan sopir yang menjemput PDP-03 dari Bandara Ngurah Rai.

Khusus PDP-07 dan PDP-08 saat ini masih mengeluhkan sakit pada tenggorokan. Namun keduanya sudah tidak mengalami batuk dan demam.

Selain itu pemerintah juga memantau 4 Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang melakukan kontak erat dengan PDP-06.

Gugus Tugas juga melakukan pengecekan secara berkala terhadap 444 orang yang masuk kategori Orang Tanpa Gejala.

Sebanyak 418 orang diantaranya merupakan pekerja migran, 5 orang merupakan Warga Negara Asing (WNA),

9 orang lainnya baru pulang dari luar negeri, dan 6 orang lainnya sempat melakukan perjalanan ke daerah terdampak di Indonesia. 

SINGARAJA – Sejumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Buleleng, mulai dipindahkan ke RS Pratama Giri Emas untuk menjalani proses perawatan lebih lanjut.

Pasien-pasien itu dipindahkan bertahap dari Ruang Isolasi RSUD Buleleng menuju RS Pratama, Rabu (1/4) sore.

Pemindahan itu menggunakan armada ambulans milik RSUD Buleleng. Seluruh paramedis yang terlibat dalam proses pemindahan, wajib menggunakan alat pelindung diri (APD).

Termasuk sopir ambulans yang mengantar pasien ke RS Pratama. Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa mengatakan, hasil uji medis terhadap RS Pratama sudah dinyatakan final dan siap.

Sehingga pasien sudah bisa dipindahkanke RS Pratama sejak sore kemarin. “Kami sudah minta Dirut RSUD pindahkan pasien ke Giri Emas. Semuanya menggunakan ambulans.

Jadi satu PDP, satu ambulans. Ketersediaan ambulans kita cukup untuk memindah empat pasien ini,” kata Suyasa saat memberikan keterangan pers, Rabu (1/3) sore.

Lebih lanjut Suyasa mengatakan, untuk seluruh PDP, hingga kini gugus tugas masih menanti hasil laboratorium uji sampel swab pasien.

Utamanya pasien yang diidentifikasi sebagai PDP-03. Pasien ini sudah menghuni ruang isolasi RSUD Buleleng selama dua pekan terakhir.

Secara riil, PDP-03 sebenarnya dalam kondisi klinis yang sehat. Namun tim medis hingga kini belum bisa memulangkan pasien tersebut. Sebab masih menanti hasil uji swab kedua yang telah dikirimkan ke Surabaya, pekan lalu.

“Kami bisa sampaikan, bahwa kondisi pasien yang bersangkutan saat ini tidak ada keluhan. Kamis ekarang masih menunggu hasil lab.

Kalau hasil lab menyatakan tidak ada keluhan, dan secara klinis sehat, maka saat itu kami akan sampaikan bahwa yang bersangkutan boleh pulang,” imbuh Suyasa.

Hingga kemarin, tercatat masih ada 4 orang PDP yang dirawat di RSUD Buleleng. Mereka diidentifikasi sebagai PDP-03, PDP-06, PDP-07, dan PDP-08.

PDP-03 diketahui sudah dirawat sejak Senin (16/3) lalu. Pasien ini sempat bekerja di Italia. Ia berhasil masuk Bali setelah melakukan penerbangan dari Spanyol dan transit di Qatar.

Saat melewati pos pengecekan kesehatan di Bandara Ngurah Rai, pasien ini berhasil lolos pengecekan karena mengonsumsi obat penurun panas.

Belakangan pada Jumat (27/3), Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menyatakan PDP-03 positif terjangkit covid-19.

Sementara PDP-06 merupakan bidan yang sempat merawat PDP-03 di Ruang Isolasi RSUD Buleleng. Baik PDP-03 dan PDP-06, kini dalam kondisi baik dan tidak ada keluhan.

Sedangkan PDP-07 adalah perawat yang juga sempat merawat PDP-03 di Ruang Isolasi RSUD Buleleng. Terakhir PDP-08 merupakan sopir yang menjemput PDP-03 dari Bandara Ngurah Rai.

Khusus PDP-07 dan PDP-08 saat ini masih mengeluhkan sakit pada tenggorokan. Namun keduanya sudah tidak mengalami batuk dan demam.

Selain itu pemerintah juga memantau 4 Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang melakukan kontak erat dengan PDP-06.

Gugus Tugas juga melakukan pengecekan secara berkala terhadap 444 orang yang masuk kategori Orang Tanpa Gejala.

Sebanyak 418 orang diantaranya merupakan pekerja migran, 5 orang merupakan Warga Negara Asing (WNA),

9 orang lainnya baru pulang dari luar negeri, dan 6 orang lainnya sempat melakukan perjalanan ke daerah terdampak di Indonesia. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/