NEGARA – Direktur Politeknik KP Jembrana IGP Gede Rumayasa Yudana menjelaskan, Desa Pengambengan dan Desa Lelateng dipilih sebagai desa binaan, Desa Mitra Kampung Vannamei.
Untuk di Lelateng, potensinya (dari total 81 hektare, yang 51 hektare dikelola sebagai tambak), selain itu, minat masyarakat dalam budidaya udang vannamei, cukup tinggi.
Untuk tahun pertama (2021); peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan budidaya udang vannamei, perbaikan produktivitas, hingga melakukan pendampingan teknis dan nonteknis selama budidaya.
Tahun kedua, peningkatan jumlah SDM, peningkatan pengembangan teknologi, dan peningkatan produktivitas hingga jumlah lahan tambak.
Tahun ketiga, promosi atau pameran teknologi (ramah lingkungan dan unggulan), promosi pruduk (edukasi local, nasional, untuk branding mutu).
Tahun keempat (2024), membangun kawasan usaha di Kampung Vannamei secara terpadu atau terintegrasi. Sehingga, terbentuk Kampung Vannamei.
’’Puncaknya, pada tahun kelima (2025), terwujud Kampung Vannamei Mandiri,’’ jelas Yudana. Selain itu, Yudana juga memaparkan olahan lemuru. Dari Perancak bisa sampai Jakarta.
’’Produk lain dirancang, semoga jadi UKM Jembrana,’’ harapnya. Selain itu, dipaparkan, akan bantu jukung ke nelayan.
Akan didukung Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) untuk membuat fish apartment alias rumah ikan.
Sedangkan, untuk bibit unggulnya, akan libatkan Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem. (djo)