29.5 C
Jakarta
25 April 2024, 19:11 PM WIB

Panen Udang Vaname di Tambak Kampus, Belajar Langsung Kerja

NEGARA – Usai pelantikan, taruna, undangan, Kapusdik KKP Dr. Bambang Suprakto, A.Pi., S.Pi., M.T, Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana IGP Gede Rumayasa Yudana, S.Pi.,M.P,

Sekkab Jembrana I Made Sudiada, dan H. Adrimin (Komisi I DPRD Jembrana), panen bersama udang Vaname di tambak Politeknik KP Jembrana.

Di tefa atau tambak  itulah, tempat budidaya udang skala mini empang plastik (busmetik), yang terbukti sukses.

Kapusdik menjelaskan, panen di tefa ini merupakan basis industri yang dipraktikkan di kampus. Langsung hitung untung rugi.

’’Belajar langsung kerja. Kompeten ahli, terampil budidaya, bisa hitung untung rugi. Juga dididik akhlaknya, termasuk dididik bisa berwirausaha,’’ paparnya.

Sekolah ini gratis. Budidaya empat kali, berhasil semua. ’’Bukan hanya bisa hidup sampai panen, tapi untung bisa dua kali lipat,’’ sambungnya.

Kapusdik menambahkan, KKP dan kampus ini, ada tugas mengabdi ke masyarakat. ’’Semoga kampus ini (Politeknik KP Jembrana, Red), bukan eksklusif. Bapak/Ibu silakan diskusi.

Namanya Kampus Nelayan, supaya melekat dan dekat masyarakat. Jangan sungkan-sungkan masuk kampus. Teman-teman ujicoba, penelitian, untuk dapat terapan teknologi,’’ paparnya.

Di akhir acara, ada penyerahan bantuan induk abalon, induk udang dan benih udang, dari Kepala Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIUUK) ke Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana. (rba/djo)

NEGARA – Usai pelantikan, taruna, undangan, Kapusdik KKP Dr. Bambang Suprakto, A.Pi., S.Pi., M.T, Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana IGP Gede Rumayasa Yudana, S.Pi.,M.P,

Sekkab Jembrana I Made Sudiada, dan H. Adrimin (Komisi I DPRD Jembrana), panen bersama udang Vaname di tambak Politeknik KP Jembrana.

Di tefa atau tambak  itulah, tempat budidaya udang skala mini empang plastik (busmetik), yang terbukti sukses.

Kapusdik menjelaskan, panen di tefa ini merupakan basis industri yang dipraktikkan di kampus. Langsung hitung untung rugi.

’’Belajar langsung kerja. Kompeten ahli, terampil budidaya, bisa hitung untung rugi. Juga dididik akhlaknya, termasuk dididik bisa berwirausaha,’’ paparnya.

Sekolah ini gratis. Budidaya empat kali, berhasil semua. ’’Bukan hanya bisa hidup sampai panen, tapi untung bisa dua kali lipat,’’ sambungnya.

Kapusdik menambahkan, KKP dan kampus ini, ada tugas mengabdi ke masyarakat. ’’Semoga kampus ini (Politeknik KP Jembrana, Red), bukan eksklusif. Bapak/Ibu silakan diskusi.

Namanya Kampus Nelayan, supaya melekat dan dekat masyarakat. Jangan sungkan-sungkan masuk kampus. Teman-teman ujicoba, penelitian, untuk dapat terapan teknologi,’’ paparnya.

Di akhir acara, ada penyerahan bantuan induk abalon, induk udang dan benih udang, dari Kepala Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIUUK) ke Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana. (rba/djo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/