AMLAPURA – Jalan-jalan desa di Karangasem kondisinya banyak yang rusak. Salah satunya terjadi di desa Duda Utara, Selat, Karangasem, tepatnya di Dusun Karangsari Kelod di lingkungan Bukit Catu.
Jalan tanjakan yang awalnya diaspal lapen tersebut kini rusak parah. Aspal sudah mengelupas dan sekarang pasir dan batu kecil yang merupakan dasar jalan terlepas.
Ini sangat berbahaya bagi pengguna jalan. Saat musim kemarau berdebu dan licin. Sementara saat musim hujan juga tidak kalah berbahaya karena berlumpur dan juga licin.
Jawa Pos Radar Bali sempat lewat di jalan tersebut kondisinya memang berbahaya. Kalau dari desa Duda Utara jalan menanjak di Bukit Catu dengan kemiringan sekitar 30 derajat.
Selain tanjakan jalan juga berbelok. Bagian aspal jalan mengelupas dan banyak lubang di beberapa badan jalan.
Jalan ini sempat ditambal olah warga setempat dengan menggunakan semen. Namun saat ini kondisinya sudah kembali rusak.
Di bagian atas tanjakan kondisinya tdai kalah parah. Jalan berlubang disana sini sangat membahayakan pengguna jalan.
Kondisi jalan tersebut dikeluhkan Komang Eka Semaraputra yang juga mantan “Pengawal” Masdipa (IGA Mas Sumatri- Wayan Artha Dipa) pada Pilkada lalu.
Saat ini pasangan ini sudah berkuasa jadi bupati dan wakil bupati namun jalan tersebut masih tetap rusak.
Melihat kondisi tersebut Eka mengaku kecewa. Karena sebelumnya Pemkab Karangasem juga sempat berjanji untuk memperbaiki jalan tersebut.
“Ya, janji-janji saat kampanye ternyata tidak semanis ketika sudah berkuasa,” ujar pria berbadan gempal yang juga sebagai Humas Relawan Pasebaya Agung.
Mang Eka sendiri setiap hari jalan di jalan tersebut. karena ini merupakan jalan utama terdekat menuju Sibetan atau Kota Amlapura. Jalan sepanjang 1 km ini rusak parah.
“Sempat dijanjikan akan dilakukan perbaikan namun sampai saat ini tidak ada kepastian,” ujarnya dengan nada kecewa.
Padahal dulu saat masih kempanye dialah yang mengantar pasangan ini ke beberapa tempat untuk memperkenalkan program kerjanya jika terpilih sebagai bupati.
“Ya, janji orang politik memang sulit dipercaya,” tambahnya. Mang Eka mengakui dengan kondisi seperti itu jalan tersebut sempat nyaris membahayakan warga yang melintas.
Bahkan beberapa kali warga terjatuh saat melintas dari Pasar Kalanganyar. Jalan ini merupakan jalan penghubung dia kecamatan yakni Kecamatan Selat dan Kecamatan Bebandem.
Status jalan ini juga sudah masuk jalan kebupaten. Dalam kondisi Gunung Agung yang sering erupsi seperti saat ini, juga membuat warga was-was.
Karena ini juga sebagai jalur evakuasi utamanya warga dusun Perangsari Kaja, Tengah dan Kelod. “Ada warga terjatuh datang dari pasar. Sayur dan belanjaanya berhamburan ke jalan,” ujarnya.
Selain itu, mobil juga sempat ngadat alias tidak bisa naik di jalan tersebut karena kondisi jalan memang rusak parah. Bahkan mobil jenis Avanza tersebut sampai ditarik dengan truk untuk bisa jalan.
Jalan ini diaspal terakhir sekitar 10 tahun lalu. Sempat mengalami perbaikan sekitar lima tahun lalu hanya berupa tambal sulam.
Saat ini kondisinya makin parah. Dirinya berharap ada perhatian dari pemerintah untuk melakukan perbaikan terhadpa jalan tersebut.