27.1 C
Jakarta
1 Mei 2024, 9:02 AM WIB

Tak Berpihak ke Peserta Didik, Calon Siswa SMA Jauh dari Zona Waswas

NEGARA – Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat masih membuat bingung calon siswa.

Sistem zonasi yang diberlakukan tidak berpihak pada siswa yang jauh dari SMA Negeri, disisi lain SMA swasta masih dinilai belum baik untuk alternatif sekolah.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, sejumlah lulusan SMP yang akan melanjutkan ke SMA Negeri yang jauh dari zona waswas gagal masuk sekolah negeri.

Karena jumlah sekolah negeri yang 5 SMA Negeri, dua di antaranya berada di Kecamatan Jembrana. Sedangkan Kecamatan Negara tidak memiliki SMA Negeri.

Karena itu, siswa yang berada di Kecamatan Negara, terutama dari desa pinggiran seperti Desa Cupel, Pengambengan, Kaliakah dan desa lain di Jembrana yang jauh

dari sekolah terancam gagal masuk negeri karena jaraknya jauh. Sekolah terdekat hanya SMA swasta dan swasta, namun kualitas sekolah swasta masih diragukan.

“Kalau mau masuk negeri, masak mau dipaksa sekolah swasta,” kata salah satu orang tua siswa.

Karena jika masuk secara zonasi meragukan, PPDB diharapkan tidak memprioritaskan jalur zonasi dengan kuota lebih besar.

Dengan akses pendidikan yang belum merata ini, diharapkan kuota untuk jalur prestasi atau menggunakan penilaian NEM kuotanya lebih banyak lagi, sehingga meski rumahnya jauh dari zona masih berpeluang masuk SMA Negeri.

Sementara itu, PPDB untuk tingkat SMP Negeri sejumlah sekolah khawatir masih kekurangan siswa. Seperti SMPN 6 Negara yang berada bagian selatan Kelurahan Lelateng.

Karena lulusan SD dan MI dari zona sekitar sekolah jumlah sedikit, ditambah lagi sebagian masuk ke MTs.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Jembrana I Nyoman Wenten mengatakan,

proses PPDB tingkat SMP masih dalam tahap verifikasi sehingga belum bisa dipastikan jumlah siswa yang mendaftar ke masing-masing sekolah karena masih dilakukan verifikasi.

Hasil verifikasi PPDB tingkat SMP akan dilaporkan pada dinas 3 Juli. Kemudian dinas akan membahas tindaklanjutnya jika ada sekolah yang kelebihan pendaftar maupun yang kurang. 

“Nanti setelah verifikasi akan diketahui mana sekolah yang kurang dan mana sekolah yang lebih siswa,” terangnya.

NEGARA – Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat masih membuat bingung calon siswa.

Sistem zonasi yang diberlakukan tidak berpihak pada siswa yang jauh dari SMA Negeri, disisi lain SMA swasta masih dinilai belum baik untuk alternatif sekolah.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, sejumlah lulusan SMP yang akan melanjutkan ke SMA Negeri yang jauh dari zona waswas gagal masuk sekolah negeri.

Karena jumlah sekolah negeri yang 5 SMA Negeri, dua di antaranya berada di Kecamatan Jembrana. Sedangkan Kecamatan Negara tidak memiliki SMA Negeri.

Karena itu, siswa yang berada di Kecamatan Negara, terutama dari desa pinggiran seperti Desa Cupel, Pengambengan, Kaliakah dan desa lain di Jembrana yang jauh

dari sekolah terancam gagal masuk negeri karena jaraknya jauh. Sekolah terdekat hanya SMA swasta dan swasta, namun kualitas sekolah swasta masih diragukan.

“Kalau mau masuk negeri, masak mau dipaksa sekolah swasta,” kata salah satu orang tua siswa.

Karena jika masuk secara zonasi meragukan, PPDB diharapkan tidak memprioritaskan jalur zonasi dengan kuota lebih besar.

Dengan akses pendidikan yang belum merata ini, diharapkan kuota untuk jalur prestasi atau menggunakan penilaian NEM kuotanya lebih banyak lagi, sehingga meski rumahnya jauh dari zona masih berpeluang masuk SMA Negeri.

Sementara itu, PPDB untuk tingkat SMP Negeri sejumlah sekolah khawatir masih kekurangan siswa. Seperti SMPN 6 Negara yang berada bagian selatan Kelurahan Lelateng.

Karena lulusan SD dan MI dari zona sekitar sekolah jumlah sedikit, ditambah lagi sebagian masuk ke MTs.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Jembrana I Nyoman Wenten mengatakan,

proses PPDB tingkat SMP masih dalam tahap verifikasi sehingga belum bisa dipastikan jumlah siswa yang mendaftar ke masing-masing sekolah karena masih dilakukan verifikasi.

Hasil verifikasi PPDB tingkat SMP akan dilaporkan pada dinas 3 Juli. Kemudian dinas akan membahas tindaklanjutnya jika ada sekolah yang kelebihan pendaftar maupun yang kurang. 

“Nanti setelah verifikasi akan diketahui mana sekolah yang kurang dan mana sekolah yang lebih siswa,” terangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/