28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:48 AM WIB

Dari 14 Ribu Ternak, Satgas Darurat Baru Evakuasi 9.875 Ekor Ternak

RadarBali.com – Penyelamatan ternak akibat erupsi Gunung Agung masih berlangsung hingga saat ini.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, Tim Kesiapsiagaan Darurat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian baru menyelamatkan 9.875 ekor ternak.

Dengan kata lain, Satuan Tugas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Satgas PKH) yang diketuai oleh drh. I Ketut Nata Kusuma masih minus menyelamatkan 4.125 ekor ternak.

Jenis dan jumlah ternak yang dievakuasi terdiri atas 8.069 ekor sapi, 969 ekor kambing, dan 661 ekor babi.

Jumlah ternak yang masuk ke tempat penampungan mulai Minggu (26/11) (pasca letusan freatik, red) sampai Kamis (30/11) sejumlah 1.482 ekor.

Terdiri atas 1.327ekor sapi, 35 ekor babi, dan 120 ekor kambing. Sementara itu, jumlah ternak yang masih di penampungan sebanyak 2.379 ekor dengan rincian 2.144 ekor sapi, 189 ekor kambing, dan 46 ekor babi.

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, I Dewa Gede Mahendra Putra mengatakan, sebaran tempat penampungan ternak mencakup 5 Kabupaten.

Masing-masing di Klungkung 47 ekor, Buleleng 1.108 ekor, Karangasem 1.074 ekor, Gianyar 133 ekor, dan Bangli 17 ekor.

“Jumlah titik penampungan ternak yang dipersiapkan satgas sebanyak 14 titik,” ucapnya. Imbuhnya, hingga kini masih dilakukan verifikasi rencana tempat penampungan baru.

Dewa Mahendra menambahkan, upaya lain yang telah dilakukan oleh petugas untuk ternak-ternak yang belum dievakuasi mencakup pendataan ternak di daerah KRB,

memberikan imbauan kepada masyarakat untuk mengungsikan dirinya dan ternaknya ke zona aman, berkoordinasi dengan pihak desa mengenai tata cara pengungsian,

penyebaran pamplet ke lokasi penampungan maupun ke wilayah KRB yang masyarakatnya belum mengungsi oleh Babinsa

dan petugas peternakan serta relawan dari mahasiswa Fapet Unud, dan pemasangan 1.500 lembar pamplet di berbagai lokasi pengungsian dan daerah KRB.

Bagaimana dengan pakan ternak? Dewa Mahendra mengatakan, stok pakan ternak untuk sementara aman. Dari total konsentrat 229 ton, baru 47,5 ton yang sudah didistribusikan.

Sisa di gudang tercatat 181.95 ton. Namun, 15.750 kg jerami sudah didistribusikan total. Termasuk pakan hijau ternak sejumlah 50,5 ton dan HTP (campuran jerami, rumput, batang pisang) sejumlah 5 ton sudah habis.

Yang tersisa adalah pakan ternak jenis silase sebanyak 37.080 kg dari 46.940 kg yang terkumpul dan pucuk tebu sejumlah 47,8 ton dari 59 ton yang terkumpul.

Dewa Mahendra menyebut pelayanan kesehatan hewan, pelayanan inseminasi buatan, dan pemeriksaan kebuntingan telah dilakukan secara seksama.

Untuk ternak yang masih berada di wilayah KRB, dirinya menyebut sudah disiapkan armada atau truk evakuasi.

“Layanan informasi penanganan evakuasi ternak dan kesehatan hewan bisa diakses 24 jam. Silakan hubungi nomor 081238632084,” ungkapnya. 

RadarBali.com – Penyelamatan ternak akibat erupsi Gunung Agung masih berlangsung hingga saat ini.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, Tim Kesiapsiagaan Darurat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian baru menyelamatkan 9.875 ekor ternak.

Dengan kata lain, Satuan Tugas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Satgas PKH) yang diketuai oleh drh. I Ketut Nata Kusuma masih minus menyelamatkan 4.125 ekor ternak.

Jenis dan jumlah ternak yang dievakuasi terdiri atas 8.069 ekor sapi, 969 ekor kambing, dan 661 ekor babi.

Jumlah ternak yang masuk ke tempat penampungan mulai Minggu (26/11) (pasca letusan freatik, red) sampai Kamis (30/11) sejumlah 1.482 ekor.

Terdiri atas 1.327ekor sapi, 35 ekor babi, dan 120 ekor kambing. Sementara itu, jumlah ternak yang masih di penampungan sebanyak 2.379 ekor dengan rincian 2.144 ekor sapi, 189 ekor kambing, dan 46 ekor babi.

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, I Dewa Gede Mahendra Putra mengatakan, sebaran tempat penampungan ternak mencakup 5 Kabupaten.

Masing-masing di Klungkung 47 ekor, Buleleng 1.108 ekor, Karangasem 1.074 ekor, Gianyar 133 ekor, dan Bangli 17 ekor.

“Jumlah titik penampungan ternak yang dipersiapkan satgas sebanyak 14 titik,” ucapnya. Imbuhnya, hingga kini masih dilakukan verifikasi rencana tempat penampungan baru.

Dewa Mahendra menambahkan, upaya lain yang telah dilakukan oleh petugas untuk ternak-ternak yang belum dievakuasi mencakup pendataan ternak di daerah KRB,

memberikan imbauan kepada masyarakat untuk mengungsikan dirinya dan ternaknya ke zona aman, berkoordinasi dengan pihak desa mengenai tata cara pengungsian,

penyebaran pamplet ke lokasi penampungan maupun ke wilayah KRB yang masyarakatnya belum mengungsi oleh Babinsa

dan petugas peternakan serta relawan dari mahasiswa Fapet Unud, dan pemasangan 1.500 lembar pamplet di berbagai lokasi pengungsian dan daerah KRB.

Bagaimana dengan pakan ternak? Dewa Mahendra mengatakan, stok pakan ternak untuk sementara aman. Dari total konsentrat 229 ton, baru 47,5 ton yang sudah didistribusikan.

Sisa di gudang tercatat 181.95 ton. Namun, 15.750 kg jerami sudah didistribusikan total. Termasuk pakan hijau ternak sejumlah 50,5 ton dan HTP (campuran jerami, rumput, batang pisang) sejumlah 5 ton sudah habis.

Yang tersisa adalah pakan ternak jenis silase sebanyak 37.080 kg dari 46.940 kg yang terkumpul dan pucuk tebu sejumlah 47,8 ton dari 59 ton yang terkumpul.

Dewa Mahendra menyebut pelayanan kesehatan hewan, pelayanan inseminasi buatan, dan pemeriksaan kebuntingan telah dilakukan secara seksama.

Untuk ternak yang masih berada di wilayah KRB, dirinya menyebut sudah disiapkan armada atau truk evakuasi.

“Layanan informasi penanganan evakuasi ternak dan kesehatan hewan bisa diakses 24 jam. Silakan hubungi nomor 081238632084,” ungkapnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/