33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:02 PM WIB

Waspada, Kapolres Gadungan Minta Uang Cari Korban

RadarBali.com  – Seminggu terakhir, jajaran pejabat di Gianyar dibuat resah dengan ulah Kapolres gadungan yang menelpon dan minta ditransfer sejumlah uang.

Kapolres Gianyar AKBP Djoni Widodo pun meminta jangan percaya dan jangan mau mengirim uang karena itu adalah modus penipuan.

Pihak Polres Gianyar pun sedang mengejar kapolres gadungan itu. “Seminggu sampai sepuluh hari ini, saya dapat laporan dari perwira saya, bahwa ada seseorang yang mengatasnamakan Kapolres Gianyar. Telah menghubungi beberapa pejabat,” ujar AKBP Djoni Widodo, kemarin (1/8).

Pejabat yang melapor tidak saja dari lingkungan pemkab, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gianyar dan Kepala Badan Pertanahan Negara (BPN) juga ditelpon oleh kapolres gadungan ini.

“Modusnya dengan cara menelpon pejabat, lalu minta ditransfer sejumlah uang,” terang AKBP Djoni Widodo.

Tentu saja, hal tersebut membuat kaget dirinya. Selain menerima laporan dari perwira di Polres, AKBP Djoni juga menerima laporan langsung dari salah satu kepala dinas.

“Ada kadis yang menelpon saya, kok sampai minta uang. Saya katakan itu hanya modus penipuan jangan percaya,” jelasnya.

Walau ada sejumlah pejabat yang sempat dihubungi oleh kapolres gadungan ini, tapi belum ada yang tertipu.

Sejumlah pejabat paham jika mereka dikelabui oleh oknum kapolres gadungan itu. “Belum ada yang jadi korban,” jelas mantan Kapolres Jembrana itu.

AKBP Djoni mengaku, kasus ini bukan sekali dua kali dialaminya. Saat menjabat kapolres Jembrana, AKBP Djoni sempat mengalami hal serupa.

“Waktu di Jembrana bukan saja nelpon pejabat, tapi sampai masyarakat yang berperkara di Polres dia telpon, dia minta uang dengan dalih bisa menyelesaikan masalahnya,” terangnya.

Atas masalah tersebut, Djoni sendiri geram dan telah memerintahkan Kasatreskrim Polres Gianyar AKP Marzel Doni untuk memburu kapolres gadungan ini.

“Setelah dilacak, ternyata bukan nomor Bali. Dan, dicek lokasi dia (kapolres gadungan, red) tidak berada di Bali. Saya perintahkan Reskrim berkoordinasi dengan Cyber Polda untuk mengejar pelakunya,” ujarnya.

Jawa Pos Radar Bali sempat mengonfirmasi salah satu kepala dinas (Kadis) yang nyaris kena tipu. Namun kadis ini enggan namanya dimediakan.

Kadis ini merinci cara kapolres gadungan ini beraksi. “Saya sempat dihubungi oleh orang mengaku kapolres, saya kaget. Katanya ini pribadi, katanya mau pinjam dana,” ujar kadis itu di kantornya.

Kapolres gadungan itu langsung minta uang Rp 10 juta dan ditransfer ke rekening. “Setelah dengar kata rekening. Saya langsung curiga. Ada apa ini?” ujarnya penuh tanda tanya.

Akhirnya, kadis ini pun melapor ke salah satu kerabatnya di Polres Gianyar. Beruntung, dia tak jadi mentransfer uang yang diminta.

RadarBali.com  – Seminggu terakhir, jajaran pejabat di Gianyar dibuat resah dengan ulah Kapolres gadungan yang menelpon dan minta ditransfer sejumlah uang.

Kapolres Gianyar AKBP Djoni Widodo pun meminta jangan percaya dan jangan mau mengirim uang karena itu adalah modus penipuan.

Pihak Polres Gianyar pun sedang mengejar kapolres gadungan itu. “Seminggu sampai sepuluh hari ini, saya dapat laporan dari perwira saya, bahwa ada seseorang yang mengatasnamakan Kapolres Gianyar. Telah menghubungi beberapa pejabat,” ujar AKBP Djoni Widodo, kemarin (1/8).

Pejabat yang melapor tidak saja dari lingkungan pemkab, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gianyar dan Kepala Badan Pertanahan Negara (BPN) juga ditelpon oleh kapolres gadungan ini.

“Modusnya dengan cara menelpon pejabat, lalu minta ditransfer sejumlah uang,” terang AKBP Djoni Widodo.

Tentu saja, hal tersebut membuat kaget dirinya. Selain menerima laporan dari perwira di Polres, AKBP Djoni juga menerima laporan langsung dari salah satu kepala dinas.

“Ada kadis yang menelpon saya, kok sampai minta uang. Saya katakan itu hanya modus penipuan jangan percaya,” jelasnya.

Walau ada sejumlah pejabat yang sempat dihubungi oleh kapolres gadungan ini, tapi belum ada yang tertipu.

Sejumlah pejabat paham jika mereka dikelabui oleh oknum kapolres gadungan itu. “Belum ada yang jadi korban,” jelas mantan Kapolres Jembrana itu.

AKBP Djoni mengaku, kasus ini bukan sekali dua kali dialaminya. Saat menjabat kapolres Jembrana, AKBP Djoni sempat mengalami hal serupa.

“Waktu di Jembrana bukan saja nelpon pejabat, tapi sampai masyarakat yang berperkara di Polres dia telpon, dia minta uang dengan dalih bisa menyelesaikan masalahnya,” terangnya.

Atas masalah tersebut, Djoni sendiri geram dan telah memerintahkan Kasatreskrim Polres Gianyar AKP Marzel Doni untuk memburu kapolres gadungan ini.

“Setelah dilacak, ternyata bukan nomor Bali. Dan, dicek lokasi dia (kapolres gadungan, red) tidak berada di Bali. Saya perintahkan Reskrim berkoordinasi dengan Cyber Polda untuk mengejar pelakunya,” ujarnya.

Jawa Pos Radar Bali sempat mengonfirmasi salah satu kepala dinas (Kadis) yang nyaris kena tipu. Namun kadis ini enggan namanya dimediakan.

Kadis ini merinci cara kapolres gadungan ini beraksi. “Saya sempat dihubungi oleh orang mengaku kapolres, saya kaget. Katanya ini pribadi, katanya mau pinjam dana,” ujar kadis itu di kantornya.

Kapolres gadungan itu langsung minta uang Rp 10 juta dan ditransfer ke rekening. “Setelah dengar kata rekening. Saya langsung curiga. Ada apa ini?” ujarnya penuh tanda tanya.

Akhirnya, kadis ini pun melapor ke salah satu kerabatnya di Polres Gianyar. Beruntung, dia tak jadi mentransfer uang yang diminta.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/