29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:36 AM WIB

Belum Semua Warga Terkonfirmasi Covid Masuk Isoter

 

SINGARAJA– Fasilitas isolasi terpusat (isoter) yang disiapkan pemerintah, ternyata belum optimal menampung warga yang terkonfirmasi positif. Hingga kemarin baru 30 orang warga yang masuk dalam fasilitas isoter.

 

Mengacu data Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, hingga Jumat kemarin (28/1) tercatat ada 95 orang warga Buleleng yang terkonfirmasi positif covid-19. Dari jumlah tersebut ada 28 orang yang dirawat di rumah sakit, dan 30 orang lain menjalani isoter di Asrama Mahasiswa Undiksha yang ada di Desa Jinengdalem. Praktis kini ada 37 orang warga terkonfirmasi positif yang belum masuk ke isoter.

 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Ketut Suwarmawan mengatakan, warga yang masuk isoter hanya warga yang menunjukkan gejala ringan atau tanpa gejala. Sesuai dengan kesepakatan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Buleleng, warga harus masuk ke dalam isoter atau isolasi desa.

 

Ia tak menampik saat ini belum semua warga bersedia masuk ke fasilitas isoter. Menurutnya ada sejumlah alasan warga yang muncul. Di antaranya masalah ternak hingga kekhawatiran terhadap anggota keluarga yang lain.

 

“Kondisi di lapangan sangat situasional. Ada yang alasan punya ternak, ada yang masih punya bayi. Kami masih melakukan pendekatan secara persuasif agar semuanya bersedia masuk isoter,” kata Suwarmawan saat dikonfirmasi Jumat (28/1) sore.

 

Suwarmawan mengatakan, sejumlah warga juga diizinkan menghuni lokasi isoter di desa. Satgas tak mempermasalahkan hal tersebut. Sepanjang warga benar-benar disiplin melakukan karantina.

 

“Ada yang karantina di desa. Tentu kami izinkan, sepanjang fasilitasnya memadai. Kami juga minta agar relawan di desa dan satgas gotong royong di desa adat benar-benar mengawasi. Interaksinya agar dibatasi sementara waktu, demi mengurangi potensi penyebaran,” demikian Suwarmawan.

 

SINGARAJA– Fasilitas isolasi terpusat (isoter) yang disiapkan pemerintah, ternyata belum optimal menampung warga yang terkonfirmasi positif. Hingga kemarin baru 30 orang warga yang masuk dalam fasilitas isoter.

 

Mengacu data Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, hingga Jumat kemarin (28/1) tercatat ada 95 orang warga Buleleng yang terkonfirmasi positif covid-19. Dari jumlah tersebut ada 28 orang yang dirawat di rumah sakit, dan 30 orang lain menjalani isoter di Asrama Mahasiswa Undiksha yang ada di Desa Jinengdalem. Praktis kini ada 37 orang warga terkonfirmasi positif yang belum masuk ke isoter.

 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Ketut Suwarmawan mengatakan, warga yang masuk isoter hanya warga yang menunjukkan gejala ringan atau tanpa gejala. Sesuai dengan kesepakatan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Buleleng, warga harus masuk ke dalam isoter atau isolasi desa.

 

Ia tak menampik saat ini belum semua warga bersedia masuk ke fasilitas isoter. Menurutnya ada sejumlah alasan warga yang muncul. Di antaranya masalah ternak hingga kekhawatiran terhadap anggota keluarga yang lain.

 

“Kondisi di lapangan sangat situasional. Ada yang alasan punya ternak, ada yang masih punya bayi. Kami masih melakukan pendekatan secara persuasif agar semuanya bersedia masuk isoter,” kata Suwarmawan saat dikonfirmasi Jumat (28/1) sore.

 

Suwarmawan mengatakan, sejumlah warga juga diizinkan menghuni lokasi isoter di desa. Satgas tak mempermasalahkan hal tersebut. Sepanjang warga benar-benar disiplin melakukan karantina.

 

“Ada yang karantina di desa. Tentu kami izinkan, sepanjang fasilitasnya memadai. Kami juga minta agar relawan di desa dan satgas gotong royong di desa adat benar-benar mengawasi. Interaksinya agar dibatasi sementara waktu, demi mengurangi potensi penyebaran,” demikian Suwarmawan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/