29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:09 AM WIB

Marsaid, Penjual Bakso Tak Lagi Pusing Setelah Jadi Peserta JKN – KIS

SINGARAJA – Memiliki jaminan kesehatan sangat diperlukan di jaman yang serba mahal ini. Kita tidak pernah tahu kapan sakit itu datang.

Jika sudah sakit dan harus mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan, biayanya tidaklah murah.

Apalagi bagi masyarakat dari kalangan menengah ke bawah, sungguh dirasakan apabila harus membayar biaya pelayanan kesehatan sendiri.

Seperti yang dituturkan oleh Marsaid Wibisono, 48, yang kesehariannya berjualan bakso keliling. Dia merasa sangat terlindungi telah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Kebanggaan Marsaid diungkapkan saat tim Jamkesnews berhasil mewawancarainya di sela-sela kesibukannya berjualan bakso pada Jumat (5/7) lalu.

“Saya bangga telah menjadi peserta JKN-KIS. Biarkan gerobak bakso saya saja yang keliling, tapi otak saya tidak boleh karena saya dan keluarga tidak perlu pusing tujuh keliling lagi

memikirkan biaya pelayanan kesehatanapabila nanti terjatuh sakit.Karena saya tahu program JKN-KIS ini menjamin seluruh biaya pelayanan kesehatan tanpa iuran

biaya satu rupiahpun apabila sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku,” ceritanya sambil menunjukkan kartu JKN-KIS.

Tak hanya sampai di sana kebanggaannya terhadap program JKN-KIS. Dia pun sangat mengapresiasi sistem gotong royong yang diterapkan dari program JKN-KIS.

“Sistem gotong rorong atau saling membantu yang dianut dari program JKN-KIS ini memang sangat mulia, terbukti dari iuran seluruh peserta yang sehat baik dari segmen

Peserta Penerima Upah (PPU), Peserta Bukan Penerima Upah) (PBPU) atau Peserta Mandiri maupun dari Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah

yang sehatlah yang menyumbang biaya pelayanan kesehatan untuk peserta lain yang sedang sakit dan memerlukan biaya pelayanan kesehatan.

Di sinilah wujud nyata letak sistem gotong royong dari program pemerintah yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan,” ungkap pria asal kota Singaraja ini

Ia pun dengan sumringah mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap program JKN-KIS.

“Saya peserta JKN-KIS dari segmen Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD yang iuran dibayar langsung oleh pemerintah daerah karena saya tergolong warga tidak mampu.

Saya dan keluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BPJS Kesehatan karena telah mengcover kesehatan saya dan keluarga.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena telah membayar iuran saya dan keluarga.

Program JKN-KIS ini memang sangat membantu masyarakat, terutama masyarakat kurang mampu seperti saya.

Semoga program JKN-KIS ini semakin memberikan manfaat bagi masyarakat dan tentunya semakin meningkatkan mutu pelayanannya,” jelasnya

Marsaid pun dengan semangat mengajak masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS agar segera mendaftarkan diri beserta anggota keluarga.

“Saya imbau kepada masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segeralah mendaftarkan diri, jangan menunggu jatuh sakit baru mendaftar dan apabila

tidak pernah menggunakannya, jangan merasa rugi karena apabila tidak pernah menggunakan, berarti kita sekeluarga dalam keadaan sehat.

Jangan menyesal nantinya begitu sakit namun belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS,” tutupnya mengakhiri pembicaraan. (rba)

SINGARAJA – Memiliki jaminan kesehatan sangat diperlukan di jaman yang serba mahal ini. Kita tidak pernah tahu kapan sakit itu datang.

Jika sudah sakit dan harus mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan, biayanya tidaklah murah.

Apalagi bagi masyarakat dari kalangan menengah ke bawah, sungguh dirasakan apabila harus membayar biaya pelayanan kesehatan sendiri.

Seperti yang dituturkan oleh Marsaid Wibisono, 48, yang kesehariannya berjualan bakso keliling. Dia merasa sangat terlindungi telah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Kebanggaan Marsaid diungkapkan saat tim Jamkesnews berhasil mewawancarainya di sela-sela kesibukannya berjualan bakso pada Jumat (5/7) lalu.

“Saya bangga telah menjadi peserta JKN-KIS. Biarkan gerobak bakso saya saja yang keliling, tapi otak saya tidak boleh karena saya dan keluarga tidak perlu pusing tujuh keliling lagi

memikirkan biaya pelayanan kesehatanapabila nanti terjatuh sakit.Karena saya tahu program JKN-KIS ini menjamin seluruh biaya pelayanan kesehatan tanpa iuran

biaya satu rupiahpun apabila sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku,” ceritanya sambil menunjukkan kartu JKN-KIS.

Tak hanya sampai di sana kebanggaannya terhadap program JKN-KIS. Dia pun sangat mengapresiasi sistem gotong royong yang diterapkan dari program JKN-KIS.

“Sistem gotong rorong atau saling membantu yang dianut dari program JKN-KIS ini memang sangat mulia, terbukti dari iuran seluruh peserta yang sehat baik dari segmen

Peserta Penerima Upah (PPU), Peserta Bukan Penerima Upah) (PBPU) atau Peserta Mandiri maupun dari Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah

yang sehatlah yang menyumbang biaya pelayanan kesehatan untuk peserta lain yang sedang sakit dan memerlukan biaya pelayanan kesehatan.

Di sinilah wujud nyata letak sistem gotong royong dari program pemerintah yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan,” ungkap pria asal kota Singaraja ini

Ia pun dengan sumringah mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap program JKN-KIS.

“Saya peserta JKN-KIS dari segmen Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD yang iuran dibayar langsung oleh pemerintah daerah karena saya tergolong warga tidak mampu.

Saya dan keluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BPJS Kesehatan karena telah mengcover kesehatan saya dan keluarga.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena telah membayar iuran saya dan keluarga.

Program JKN-KIS ini memang sangat membantu masyarakat, terutama masyarakat kurang mampu seperti saya.

Semoga program JKN-KIS ini semakin memberikan manfaat bagi masyarakat dan tentunya semakin meningkatkan mutu pelayanannya,” jelasnya

Marsaid pun dengan semangat mengajak masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS agar segera mendaftarkan diri beserta anggota keluarga.

“Saya imbau kepada masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segeralah mendaftarkan diri, jangan menunggu jatuh sakit baru mendaftar dan apabila

tidak pernah menggunakannya, jangan merasa rugi karena apabila tidak pernah menggunakan, berarti kita sekeluarga dalam keadaan sehat.

Jangan menyesal nantinya begitu sakit namun belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS,” tutupnya mengakhiri pembicaraan. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/