26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:53 AM WIB

Ngenes… Jatuh ke Jurang, Pemuda Linglung Ditemukan Tewas Membusuk

RadarBali.com – Laporan keluarga korban tiga minggu lalu ke Polsek Payangan, Gianyar, akhirnya terjawab.

Seorang pemuda linglung, penderita gangguan jiwa, Ketut Sadia, 30, warga Banjar Gadungan, Desa Bresela, Kecamatan Payangan, ditemukan membusuk, Jumat (1/9) sore kemarin.

Korban ditemukan di Tukad Wos, tak jauh dari rumahnya. “Kesehariannya linglung, lama tidak pulang, akhirnya ditemukan di pinggir sungai dalam keadaan meninggal,” ujar Kapolsek Payangan AKP Gede  Endrawan, kemarin.

“Ketika ditemukan jasad sudah membusuk dan tidak utuh, lalu dievakuasi,” terangnya. Saat penemuan korban, pihak keluarga yang sempat melapor yakin jenazah tak utuh itu adalah Sadia.

“Keluarganya yakin itu jenazah keluarganya yang hilang. Jenazah lalu diserahkan ke keluarganya,” jelas AKP Endrawan.

Pihak keluarga juga merelakan kepergian Sadia. “Tidak ada otopsi, sudah direlakan. Untuk dugaan tewas karena terjatuh,” tandasnya.

Menurut informasi yang dihimpun koran ini, berita kehilangan korban Sadia sudah menyebar di desanya.

Lalu pada Kamis (31/8) pukul 19.00, keluarga korban, Wayan Waneng, 50, mendapat kabar dari mbok Teket, seorang warga Banjar Gadungan.

Kepada keluarga korban, mbok Telet mengaku bahwa mencium bau tidak sedap di seputaran Tukad Wos saat mencari daun pisang.

Seakan dapat petunjuk, keluarga kemudian menelusuri bau itu Jumat (1/9) kemarin. Ditelusuri berjam-jam, pihak keluarga akhirnya menemukan sesosok mayat.

“Keluarga yakin itu korban yang hilang, dari ciri pakaian, walau ketika ketemu baju agak buram,” imbuh Kapolsek AKP Endrawan.

Laporan pihak keluarga akhirnya diteruskan ke Polsek. Menerima laporan itu, pihak Polsek Payangan, UPT Kesmas Payangan dan BPBD Gianyar terjun ke lokasi untuk mengevakuasi korban.

Dari hasil pemeriksaan tim medis UPT kesmas Payangan, jasad korban sudah memasuki fase pembusukan. Jenazah tinggal tulang belulang.

Mengenai ciri fisik tidak bisa dikenali. Oleh sebab itu, tim medis belum bisa menyimpulkan penyebab kematian.

Jumat petang, pihak keluarga melangsungkan penguburan terhadap Sadia yang mengalami stres sejak lima tahun lalu di setra desa setempat.

RadarBali.com – Laporan keluarga korban tiga minggu lalu ke Polsek Payangan, Gianyar, akhirnya terjawab.

Seorang pemuda linglung, penderita gangguan jiwa, Ketut Sadia, 30, warga Banjar Gadungan, Desa Bresela, Kecamatan Payangan, ditemukan membusuk, Jumat (1/9) sore kemarin.

Korban ditemukan di Tukad Wos, tak jauh dari rumahnya. “Kesehariannya linglung, lama tidak pulang, akhirnya ditemukan di pinggir sungai dalam keadaan meninggal,” ujar Kapolsek Payangan AKP Gede  Endrawan, kemarin.

“Ketika ditemukan jasad sudah membusuk dan tidak utuh, lalu dievakuasi,” terangnya. Saat penemuan korban, pihak keluarga yang sempat melapor yakin jenazah tak utuh itu adalah Sadia.

“Keluarganya yakin itu jenazah keluarganya yang hilang. Jenazah lalu diserahkan ke keluarganya,” jelas AKP Endrawan.

Pihak keluarga juga merelakan kepergian Sadia. “Tidak ada otopsi, sudah direlakan. Untuk dugaan tewas karena terjatuh,” tandasnya.

Menurut informasi yang dihimpun koran ini, berita kehilangan korban Sadia sudah menyebar di desanya.

Lalu pada Kamis (31/8) pukul 19.00, keluarga korban, Wayan Waneng, 50, mendapat kabar dari mbok Teket, seorang warga Banjar Gadungan.

Kepada keluarga korban, mbok Telet mengaku bahwa mencium bau tidak sedap di seputaran Tukad Wos saat mencari daun pisang.

Seakan dapat petunjuk, keluarga kemudian menelusuri bau itu Jumat (1/9) kemarin. Ditelusuri berjam-jam, pihak keluarga akhirnya menemukan sesosok mayat.

“Keluarga yakin itu korban yang hilang, dari ciri pakaian, walau ketika ketemu baju agak buram,” imbuh Kapolsek AKP Endrawan.

Laporan pihak keluarga akhirnya diteruskan ke Polsek. Menerima laporan itu, pihak Polsek Payangan, UPT Kesmas Payangan dan BPBD Gianyar terjun ke lokasi untuk mengevakuasi korban.

Dari hasil pemeriksaan tim medis UPT kesmas Payangan, jasad korban sudah memasuki fase pembusukan. Jenazah tinggal tulang belulang.

Mengenai ciri fisik tidak bisa dikenali. Oleh sebab itu, tim medis belum bisa menyimpulkan penyebab kematian.

Jumat petang, pihak keluarga melangsungkan penguburan terhadap Sadia yang mengalami stres sejak lima tahun lalu di setra desa setempat.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/