SINGARAJA – DPRD Buleleng memutuskan melakukan rapat paripurna pembahasan APBD Perubahan 2020 secara virtual.
Pemicunya ada seorang anggota DPRD Buleleng yang dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana
dan Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG. yang biasanya hadir pada rapat paripurna, juga memilih menghadirinya secara virtual.
Suasana yang berbeda itu, terlihat saat dewan melangsungkan rapat paripurna pagi kemarin (1/9). Rapat paripurna dilangsungkan dengan agenda
Penyampaian Jawaban Bupati Buleleng atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Buleleng terhadap Ranperda tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2020.
Pelaksanaan rapat secara virtual itu juga memicu keterlambatan pelaksanaan rapat. Tadinya rapat diagendakan pukul 10.00 pagi. Namun, baru dilaksanakan pada pukul 11.00 pagi.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali, di ruang sidang utama hanya ada tiga orang pimpinan dewan yang hadir. Mereka adalah Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna,
Wakil Ketua Gede Suradnya, dan Wakil Ketua Made Putri Nareni. Sementara anggota lainnya mengikuti dari ruangan yang berbeda.
Sementara dari pihak eksekutif tak ada seorang pun yang hadir. Selain dihadiri bupati dan wakil bupati, biasanya paripurna juga dihadiri sejumlah pejabat.
Di antaranya Sekkab Buleleng Gede Suyasa, Kepala Inspektorat Putu Yasa, Kepala Bappeda Gede Gunawan, serta Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Buleleng Gede Sugiartha.
Namun, pada rapat paripurna kemarin, tak ada yang hadir di ruang sidang utama. Bupati, wakil bupati, dan sejumlah pejabat memilih mengikuti paripurna secara virtual.
Mereka mengikuti rapat paripurna dari Ruang Rapat Kantor Bupati Buleleng. Ditemui usai rapat paripurna, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengaku sengaja dirinya mengikuti rapat paripurna secara virtual.
Pemicunya ada salah seorang anggota dewan yang dinyatakan terkonfirmasi positif. Anggota dewan itu disebut berasal dari Kecamatan Kubutambahan. Anggota dewan tersebut telah menjalani isolasi mandiri sejak Rabu (26/8) pekan lalu.
“Di DPRD sendiri masih ada persoalan. Ada teman anggota dewan yang swabnya positif ya. Sehingga kami lebih berpikir untuk melakukan (rapat paripurna) secara virtual saja,” kata Agus.
Menurutnya pelaksanaan rapat paripurna juga tak mengurangi esensi pelaksanaan. Sebab seluruh mekanisme sudah dijalankan dengan baik.
“Saya nggak mau ada klaster perkantoran lagi,” imbuhnya. Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna mengatakan, rapat paripurna itu dilakukan virtual untuk menghindari berkumpulnya banyak orang dalam satu ruangan.
Selain itu dewan juga memilih berhati-hati, sehingga tak terjdi peningkatan kasus terkonfirmasi positif covid.
“Mengingat beberapa minggu ini peningkatan kasus sangat tinggi. Prinsipnya sebisa mungkin kita berhati-hati,
dan menjalankan protokol kesehatan. Saya kira dalam situasi pandemi ini, tidak masalah dan bisa kami pahami,” kata Supriatna.