RadarBali.com – Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata Minggu kemarin menyempatkan diri hadir di posko pengungsian di Lapangan Sutasoma, Sukawati, untuk memastikan logistik cukup.
Di posko itu bupati mengecek pelayanan yang ada, terutama pos layanan kesehatan. Bupati juga mengecek pembangunan sarana prasarana.
Seperti penambahan kamar mandi, guna menjamin kenyamanan pengungsi selama ada di posko pemerintah itu.
Begitu juga dalam menjaga kebersihan, sejumlah petugas kebersihan disiagakan membantu para pengungsi menjaga lingkungan posko, sehingga terhindar dari penyakit yang kemungkinan timbul.
Di posko Sutasoma, Bupati Bharata sempat berbincang dengan pengungsi lansia, Nengah Tangkas, berusia 90 tahun, asal Tulamben, Karangasem.
Bupati lalu melepas pengungsi yang dipulangkan karena daerahnya aman. Sebelum dipulangkan, Bharata sempat memberikan pesan ke pengungsi mengenai keamanan.
Terkait pengembalian pengungsi, Bupati sebenarnya ikut khawatir. Tapi karena ada daerah dari pengungsi dinyatakan aman dari dampak erupsi, mau tak mau, mereka disarankan kembali.
“Kami sebenarnya khawatir juga. Tapi karena daerahnya sudah dinyatakan aman dan mereka juga harus merawat tanaman serta ternak mereka, hari ini kami antarkan pulang,” ujar Agung Bharata.
Mengenai pengungsi mandiri di luar posko Sutasom, bupati juga tetap memperhatikan. “Meskipun mandiri dengan tinggal di rumah saudara, kami juga ingin mereka tetap terlayani terutama kebutuhan dasarnya,” tukas Bharata.
Sementara itu, di posko Sutasoma, donasi dari berbagai kalangan terus mengalir. Donasi tidak saja berupa logistik.
Para seniman Gianyar giliran ikut mengerahkan aksi mereka menghibur para pengungsi. Seperti yang berlangsung Sabtu lalu (30/9), penari menghibur pengungsi