GIANYAR – Nyaris nahas dialami dua petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar.
Niat hendak memangkas pohon beringin di areal pura Dalem Tangsub Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, mereka malah disengat ratusan tawon.
Bahkan akibat serangan tawon, satu dari dua korban masih dirawat intensif di RSUP Sanglah Denpasar.
Kepala BPBD Gianyar, Anak Agung Oka Digjaya, menyatakan kejadian itu berlangsung pada 11 September lalu.
Awalnya Desa Pakraman Tangsub di Desa Celuk Kecamatan Sukawati memohon bantuan kepada BPBD untuk memangkas pohon beringin.
BPBD memang biasa menerima permohonan bantuan untuk pemangkasan pohon yang rantingnya melewati batas.
“Saat itu sudah dilakukan upacara nunas ica lalu sembahyang.
Kemudian, tim terdiri dari 10 orang mulai bekerja. Korban ini memang tugasnya naik ke atas pohon,” ujar Oka Digjaya.
Sampai di atas pohon, tiba-tiba saja kawanan tawon keluar dari pohon. “Entah apa yang diraba di atas, sehingga tawon keluar,” jelas Digjaya.
Kata Digjaya, masyarakat desa memang tidak tahu kalau di sana ada pohon.
“Mungkin tawon terganggu rumahnya disinggahi orang asing, akhirnya menyerang,” ujarnya.
Saat kejadian, ada dua petugas yang menjadi sasaran amukan tawon. Ratusan tawon dengan sengatan beracun keluar lalu menyerang sekujur tubuh dua petugas.
“Petugas kami berusaha bertahan namun turun perlahan,” jelasnya.
Mereka yang diserang yakni Wayan Widastra dari Banjar Sakih, Desa Guwang Kecamatan Sukawati dan Nyoman Sutawa dari Desa Bedulu Kecamatan Blahbatuh.
Akibat serangan itu, dua petugas tersengat hampir di sekujur tubuh.
Dua petugas ini sempat terkulai lemas.
Akhirnya, mereka kemudian dilarikan ke rumah sakit dan sempat dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar.
Nyoman Sutawa sempat dirawat selama 5 hari dan sudah dipulangkan.
Kini, Wayan Widastra masih melawan sakit, dia masih dirawat di ruang Lely, RS Sanglah Denpasar.
“Sengatan tawon itu mengandung racun, sudah menyebar ke seluruh darahnya,” ujarnya.
Digjaya menambahkan, parahnya sengatan membuat Widastra harus menjalani cuci darah sebanyak 7 kali.
Bekas sengatan tawon pun masih tampak di sekujur tubuh Widastra.
“Sekarang memang sudah dipindahkan ke sal.Tapi kondisinya tidak begitu stabil, butuh proses lama,” jelasnya.
Lanjut Digjaya, untuk pengobatan para petugasnya ini sudah ditanggung.
Sedangkan untuk penanganan pohon beringin sementara ditunda.
Sementara itu, Widastra ini merupakan petugas harian lepas di BPBD Gianyar.
Untuk urusan naik ke pohon, Widastra satu diantara 4 petugas yang paling diandalkan.
Dengan perawatan Widastra ini, Digjaya memohon kepada semua pihak untuk mendoakan.
“Mohon doa untuk kesembuhan TRC BPBD Gianyar.
Sebab kami sudah ngayah di seluruh Gianyar, maka kami minta doa.
Tim ini begitu tulus ngayah, maka doa begitu penting baik kami,” pintanya