SINGARAJA – Sedikitnya sebanyak 24 orang warga di Buleleng akan melakukan donor plasma. Donor ini diharapkan bisa membantu proses penyembuhan pasien. Terutama bagi mereka yang mengalami gejala berat.
Donor plasma itu rencananya akan dilakukan secara bertahap mulai Sabtu (3/10) besok. Proses donor akan dilakukan di RSAD Wirasatya Singaraja.
Selanjutnya plasma darah akan diberikan pada pasien melalui terapi plasma konvalesen. Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng
Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto mengatakan, donor itu akan dilakukan oleh mantan pasien terkonfirmasi positif covid-19.
Mereka yang telah sembuh diharapkan bersedia mendonorkan plasma darah mereka. “Sudah ada 24 orang yang bersedia melakukan donor. Termasuk dari anggota TNI juga ada 3 orang,” kata Letkol Inf Windra kemarin.
Sebelum mendonorkan darahnya, para calon pendonor akan melalui proses screening lebih dulu. Mereka akan dilakukan pengecekan kondisi kesehatan.
Apabila ditemukan penyakit menular lain, seperti hepatitis dan HIV, maka pendonor akan ditangguhkan.
Letkol Inf Windra mengatakan, terapi plasma konvalesen sudah pernah diterapkan di RSPAD Gatot Subroto.
Khusus di Provinsi Bali, terapi serupa juga telah diterapkan di RS PTN Universitas Udayana. Konon hasilnya cukup menggembirakan.
Persentase kesembuhan bagi pasien dengan gejala berat, meningkat seiring dengan penerapan terapi tersebut.
Menurutnya, ada beberapa persyaratan yang dilakukan. Pendonor diprioritaskan pria. Kalau toh wanita, harus yang belum pernah hamil.
Selanjutnya darah pendonor akan diambil sebanyak 450 cc. Nantinya darah akan melalui proses perlakuan khusus, sehingga bisa didapatkan plasma darahnya.
“Dari satu kantong itu paling hanya dapat 20-45 cc. Nanti itu yang akan diberikan ke pasien dengan gejala berat. Mudah-mudahan terapi ini bisa menekan angka kematian kita di Buleleng,” imbuhnya.
Nantinya terapi plasma itu akan diprioritaskan bagi pasien dengan gejala berat yang dirawat di Kabupaten Buleleng.
Saat ini setidaknya 13 orang pasien dengan gejala berat yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.