26.1 C
Jakarta
26 April 2024, 5:54 AM WIB

Mengerikan, Dicakar Anjing, Sepekan Kemudian Sumasih Meninggal Dunia

GIANYAR – Nahas dialami Ni Wayan Sumasih, 40. Ibu rumah tangga itu meninggal dunia Kamis (1/3) usai dicakar anjing liar pekan lalu, tepatnya, Minggu lalu (25/2).

Warga Banjar Tengah, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati itu sempat disinyalir terkena rabies. Namun, yang bikin heran, anjing yang menggigit korban masih hidup hingga kini.

Berdasar informasi, kasus korban anjing liar yang meneror Sumasih itu berawal pada Minggu lalu (25/2). Saat melintas di Banjar Babakan, Desa Sukawati, ada anjing galak menghadangnya.

Beberapa bagian tubuh Sumasih kemudian jadi santapan si anjing. Sumasih dicakar pada bagian perut dan bagian paha.

Cakaran kaki anjing itu menyebabkan Sumasih mengalami luka robek sepanjang 5 centimeter di perut dan di paha.

Sesaat setelah dicakar anjing, Sumasih hanya mengobati luka seadanya. Atas saran kerabatnya, baru keesokan harinya, tepatnya, pada Senin (26/2) lalu, Sumasih berobat ke Puskesmas Sukawati.

Mengenai luka itu, Sumasih menjalani observasi terhadap lukanya selama satu minggu. Rupanya jalan hidup Sumasih pendek.

Belum rampung masa observasi berlangsung seminggu, Sumasih meninggal dunia Kamis (1/3) lalu pukul 07.30. Sore harinya, jasad Sumasih langsung diantarkan oleh warga ke setra Batuan untuk dikubur. 

GIANYAR – Nahas dialami Ni Wayan Sumasih, 40. Ibu rumah tangga itu meninggal dunia Kamis (1/3) usai dicakar anjing liar pekan lalu, tepatnya, Minggu lalu (25/2).

Warga Banjar Tengah, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati itu sempat disinyalir terkena rabies. Namun, yang bikin heran, anjing yang menggigit korban masih hidup hingga kini.

Berdasar informasi, kasus korban anjing liar yang meneror Sumasih itu berawal pada Minggu lalu (25/2). Saat melintas di Banjar Babakan, Desa Sukawati, ada anjing galak menghadangnya.

Beberapa bagian tubuh Sumasih kemudian jadi santapan si anjing. Sumasih dicakar pada bagian perut dan bagian paha.

Cakaran kaki anjing itu menyebabkan Sumasih mengalami luka robek sepanjang 5 centimeter di perut dan di paha.

Sesaat setelah dicakar anjing, Sumasih hanya mengobati luka seadanya. Atas saran kerabatnya, baru keesokan harinya, tepatnya, pada Senin (26/2) lalu, Sumasih berobat ke Puskesmas Sukawati.

Mengenai luka itu, Sumasih menjalani observasi terhadap lukanya selama satu minggu. Rupanya jalan hidup Sumasih pendek.

Belum rampung masa observasi berlangsung seminggu, Sumasih meninggal dunia Kamis (1/3) lalu pukul 07.30. Sore harinya, jasad Sumasih langsung diantarkan oleh warga ke setra Batuan untuk dikubur. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/