33.8 C
Jakarta
27 April 2024, 14:03 PM WIB

Warga Sukawati Tewas Dicakar Anjing, Ini Kata Pejabat Pemerintah…

GIANYAR – Nahas dialami Ni Wayan Sumasih, 40. Ibu rumah tangga itu meninggal dunia Kamis (1/3) usai dicakar anjing liar pekan lalu, tepatnya, Minggu lalu (25/2).

Menurut Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar Drh. Ketut Ariyasa, kasus terhadap Sumasih tidak masuk ke dalam teori rabies.

Pertama, korban kena cakar, bukan gigitan anjing. “Korban ini meninggalnya hanya lima hari. Kalau masa inkubasi rabies, paling cepat korban meninggal dua bulan,” klaim drh Ariyasa.

Disamping itu, dari hasil pengujian sampel rabies terhadap anjing, ternyata negatif rabies. Walaupun, laporan menunjukkan jika anjing di banjar Babakan Sukawati sempat menggigit empat orang selama kurun waktu satu bulan.

Menurut informasi masyarakat setempat, anjing galak yang diliarkan itu rupanya rutin di vaksin oleh pemiliknya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya mengaku terus melakukan koordinasi dengan Dinas Peternakan Bali untuk penanganan kasus gigitan yang diduga rabies.

“Langkah-langkah penanggulangan sudah kami lakukan,” katanya. Bila korban tersebut dalam keadaan masih selamat, maka akan dilakukan penanganan luka dan pemberian VAR.

“Pada anjing dilakukan eliminasi,” tegasnya. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terutama monitor dan melaporkan anjing liar atau yang terduga rabies. 

GIANYAR – Nahas dialami Ni Wayan Sumasih, 40. Ibu rumah tangga itu meninggal dunia Kamis (1/3) usai dicakar anjing liar pekan lalu, tepatnya, Minggu lalu (25/2).

Menurut Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar Drh. Ketut Ariyasa, kasus terhadap Sumasih tidak masuk ke dalam teori rabies.

Pertama, korban kena cakar, bukan gigitan anjing. “Korban ini meninggalnya hanya lima hari. Kalau masa inkubasi rabies, paling cepat korban meninggal dua bulan,” klaim drh Ariyasa.

Disamping itu, dari hasil pengujian sampel rabies terhadap anjing, ternyata negatif rabies. Walaupun, laporan menunjukkan jika anjing di banjar Babakan Sukawati sempat menggigit empat orang selama kurun waktu satu bulan.

Menurut informasi masyarakat setempat, anjing galak yang diliarkan itu rupanya rutin di vaksin oleh pemiliknya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya mengaku terus melakukan koordinasi dengan Dinas Peternakan Bali untuk penanganan kasus gigitan yang diduga rabies.

“Langkah-langkah penanggulangan sudah kami lakukan,” katanya. Bila korban tersebut dalam keadaan masih selamat, maka akan dilakukan penanganan luka dan pemberian VAR.

“Pada anjing dilakukan eliminasi,” tegasnya. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terutama monitor dan melaporkan anjing liar atau yang terduga rabies. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/