SINGARAJA – Wakil Ketua GTPP Covid-19 Buleleng dr. Nyoman Sutjidra yang dikonfirmasi terpisah mengungkapkan peningkatan kasus terkonfirmasi positif covid di Kabupaten Buleleng masih cukup tinggi.
Dalam sepekan penambahan terus di atas angka 10 kasus. Sehingga pemerintah memutuskan memperpanjang masa bekerja di rumah atau work from home.
“Kami juga akan terus melakukan sosialisasi dan sidak ke masyarakat. Supaya kesadaran masyarakat tentang protokol kesehatan makin baik. Seperti penggunaan masker, mencuci tangan, maupun menjaga jarak,” kata Sutjidra.
Selain itu Sutjidra juga berjanji akan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi tenaga kesehatan. Sehingga kasus penularan pada tenaga kesehatan dapat ditekan.
Data GTPP Buleleng, tak kurang dari 75 orang nakes telah dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19. Seorang diantaranya dinyatakan meninggal dunia pada akhir Agustus lalu.
Sutjidra menyatakan perlindungan pada nakes itu mutlak dilakukan. Sehingga fasilitas kesehatan tak sampai lumpuh. Bila jumlah nakes yang terinfeksi covid kian banyak, tak menutup kemungkinan fasilitas kesehatan akan lumpuh.
“Makanya kami berusaha berikan perlindungan yang memadai. Baju hazmat itu harus siap sedia. Dokter yang harus bersentuhan dengan pasien seperti dokter gigi,
dokter mata, dokter THT, termasuk dokter kandungan harus mengikuti protokol yang telah ditetapkan masing-masing organisasi profesi,” katanya.
Sekadar diketahui, saat ini secara kumulatif kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Buleleng mencapai 857 kasus.
Dari 857 kasus itu, sebanyak 758 orang telah dinyatakan sembuh dan 39 orang lainnya meninggal dunia. Kini ada 58 orang yang masih menjalani perawatan di Buleleng, seorang dirawat di RS PTN Unud, dan seorang lainnya dirawat di RS Sanglah Denpasar.
Dari 58 orang yang dirawat di Buleleng, sebanyak 9 orang dirawat di RSUD Buleleng, 2 orang dirawat di RS Pratama Giri Emas, 17 orang dirawat di RS swasta, dan 30 orang lainnya diizinkan menjalani isolasi mandiri.