29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:51 AM WIB

Sumur Bor Cuma Untuk Satu Banjar, Warga Kayuputih Menjerit Air Bersih

SUKASADA – Krisis air menjadi masalah utama di Desa Kayu Putih, Sukasada Buleleng setiap musim kemarau tiba. Maka tak heran Pemerintah Desa selalu melaporkan kepada BPBD Buleleng dan dinas terkait lainnya agar warganya disuplai air bersih.

Bahkan di bulan September lalu BPBD Buleleng dan Polres Buleleng menyuplai air bersih ke tiga Banjar Dinas di Desa Kayuputih yang mengalami kekurangan air bersih. Yakni Banjar Dinas Melaka Banjar Dinas Sinalud dan Banjar Dinas Kayu Putih.

Masalah air di Desa Kayuputih kini mampu teratasi. Setelah adanya program bantuan pembuatan sumur bor dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).

Sekedar diketahui Kementerian ESDM memberikan bantuan pembuatan sumur bor sebanyak 1.700 unit di seluruh Indonesia tahun 2020. Termasuk berada di wilayah Buleleng. Salahnya satunya bantuan sumur bor diberikan kepada Desa Kayuputih Sukasada.

Perbekel Desa Kayuputih Gede Gelgel Ariawan mengatakan pembuatan sumur bor bantuan dari Kementerian ESDM di desanya sudah selesai dikerjakan pada bulan September lalu. Hanya saja belum mulai beroperasi masih menunggu penyerahan secara langsung dari petugas Kementerian ESDM.

“Rencana usai penyerahan kami akan pasang instalasi perpipaan ke rumah-rumah penduduk,” ujar pria yang akrab disapa Gelgel, Jumat (2/9).

Menurutnya sumur bor tersebut yang di bangun di Banjar Dinas Kayu Putih kedalaman sekitar 125 meter. Dengan debit air hanya mampu mengcover air bersih untuk 450 kepala keluarga.

“Jadi baru satu banjar dinas Kayu Putih yang tersuplai air bersih. Sisanya dua banjar belum. Melaka dan Sinalud,” ungkapnya.

Kendati baru satu banjar dinas tercover air bersih, namun setidaknya dapat mengatasi kekurangan air bersih di desanya.

Selanjutnya di banjar yang masih kekurangan air bersih rencana pihaknya akan membangun sumur bor kembali pada tahun 2021 menggunakan anggaran dana desa. Pembangunan itu rencananya akan berada pada daerah atas di Banjar Dinas Melaka.

“Kami masih susun anggarannya dan mencari titik sumber air bawah tanah yang tepat sebagai lokasi pengeboran,” pungkasnya.

SUKASADA – Krisis air menjadi masalah utama di Desa Kayu Putih, Sukasada Buleleng setiap musim kemarau tiba. Maka tak heran Pemerintah Desa selalu melaporkan kepada BPBD Buleleng dan dinas terkait lainnya agar warganya disuplai air bersih.

Bahkan di bulan September lalu BPBD Buleleng dan Polres Buleleng menyuplai air bersih ke tiga Banjar Dinas di Desa Kayuputih yang mengalami kekurangan air bersih. Yakni Banjar Dinas Melaka Banjar Dinas Sinalud dan Banjar Dinas Kayu Putih.

Masalah air di Desa Kayuputih kini mampu teratasi. Setelah adanya program bantuan pembuatan sumur bor dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).

Sekedar diketahui Kementerian ESDM memberikan bantuan pembuatan sumur bor sebanyak 1.700 unit di seluruh Indonesia tahun 2020. Termasuk berada di wilayah Buleleng. Salahnya satunya bantuan sumur bor diberikan kepada Desa Kayuputih Sukasada.

Perbekel Desa Kayuputih Gede Gelgel Ariawan mengatakan pembuatan sumur bor bantuan dari Kementerian ESDM di desanya sudah selesai dikerjakan pada bulan September lalu. Hanya saja belum mulai beroperasi masih menunggu penyerahan secara langsung dari petugas Kementerian ESDM.

“Rencana usai penyerahan kami akan pasang instalasi perpipaan ke rumah-rumah penduduk,” ujar pria yang akrab disapa Gelgel, Jumat (2/9).

Menurutnya sumur bor tersebut yang di bangun di Banjar Dinas Kayu Putih kedalaman sekitar 125 meter. Dengan debit air hanya mampu mengcover air bersih untuk 450 kepala keluarga.

“Jadi baru satu banjar dinas Kayu Putih yang tersuplai air bersih. Sisanya dua banjar belum. Melaka dan Sinalud,” ungkapnya.

Kendati baru satu banjar dinas tercover air bersih, namun setidaknya dapat mengatasi kekurangan air bersih di desanya.

Selanjutnya di banjar yang masih kekurangan air bersih rencana pihaknya akan membangun sumur bor kembali pada tahun 2021 menggunakan anggaran dana desa. Pembangunan itu rencananya akan berada pada daerah atas di Banjar Dinas Melaka.

“Kami masih susun anggarannya dan mencari titik sumber air bawah tanah yang tepat sebagai lokasi pengeboran,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/