RadarBali.com – Selain memiliki daya ledak yang dahsyat (10 kali lipat Gunung Merapi), Gunung Agung juga diperkirakan memiliki kadar zat kimia beracun lebih kuat dibanding gunungapi lain di Indonesia.
Ini menyusul kabar banyak hewan dan tumbuhan mati di radius 5 – 6 kilometer dari puncak Gunung Agung beberapa hari terkahir.
Meski erupsi utama (letusan puncak) belum terjadi, tapi hawa atau udara di dekat puncak Gunung Agung sudah sangat berbahaya.
Lesto Prabahncana, Narasumber Kebencanaan dan Mitigasi Bencana Kementerian Pekerjaan Umum, mengaku sudah mengkhawatirkan tingginya kadar zat kimia beracun di Gunung Agung sejak melakukan survei 10 hari lalu.
Saat mendatangi sejumlah tempat di lereng Gunung Agung, Lesto mencium bau belerang cukup kuat. Padahal, saat itu Gunung Agung belum erupsi atau meletus.
Dia menduga material vulkanik, kadar belerang maupun komposisi zat kimia beracun di Gunung Agung lebih tinggi dibanding gunung-gunung yang lain.
“Saya melihat di Gunung Merapi, Gunung Kelud, bahkan di Gunung Sinabung pun (bintang dan tumbuhan) tidak langsung mati dalam beberapa hari. Tidak sedrastis ini.
Sepertinya kadar zat kimia beracun Gunung Agung lebih kuat dari Gunung Merapi dan gunung lainnya,” ungkap Lesto kepada Jawa Pos Radar Bali, kemarin.