UBUD – Perencanaan Ubud zero parkir di badan jalan sedikit lagi terealisasi. Sambil menunggu rampungnya Peraturan Bupati (Perbup) Gianyar,
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gianyar tengah melobi Kementerian Perhubungan untuk meminta shuttle bus.
Menurut Kepala Dishub Gianyar Wayan Artana, Ubud memerlukan minimal 30 shuttle bus untuk melayani turis yang datang menuju tempat wisata.
“Kami sudah melobi ke Jakarta, kami sudah sampaikan kalau kami memerlukan 20 shuttle bus untuk melayani turis dari sentral parkir menuju tempat wisata di Ubud,” ujar Artana.
Artana yakin jika pusat bisa merealisasikan keinginan Gianyar dalam menata Ubud. Setidaknya, pemerintah pusat bisa memberikan 20 shuttle bus saja
sudah cukup membantu pemerintah Gianyar yang juga akan menyediakan 10 shuttle yang diadakan melalui APBD 2018 senilai Rp 4 miliar.
Jadi, jika dari pusat teralisasi, maka aka nada 20 shuttle dari pusat dan 10 bus dari Pemkab Gianyar.
“Keyakinan kami dapat shuttle bus karena Ubud masuk KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional). Yang kedua, di Ubud akan dijadikan tempat konferensi dunia IMF (International Monetary Fund) yang berlangsung 2018 ini,” jelasnya.
Momentum IMF 2018 ini dianggap tepat untuk memohon shuttle bus bagi Ubud. Dijelaskan Kadis Perhubungan asal Kecamatan Sukawati itu, selain pengadaan shuttle dari pemerintah,
kalangan pariwisata juga bisa mengadakan shuttle untuk memenuhi kebutuhan transportasi dari sentral parkir ke tempat wisata.