28.2 C
Jakarta
17 September 2024, 3:08 AM WIB

Saksi Hidup Pertempuran Laut Aru Asal Bali Itu Tutup Usia

TABANAN-Kabar duka datang dari dunia militer. Salah satu pejuang sekaligus putra terbaik Bali dan pelaku sejarah pertempuran Laut Aru atau perairan Arafuru Peltu (Pur) I Dewa Made Pegeg tutup usia.

Veteran yang juga pengawak atau juru mesin dan senjata KRI Matjan Kumbang (653), ini meninggal dunia pada, Jumat (1/2) lalu di Rumah Sakit Bali Med Denpasar pada pukul 10.12 Wita.

Pegeg wafat setelah berjuang melawan sakit yang dideritanya. Atas kepulangan Pegeg ke peristirahatan terakhir,

Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Denpasar Bali Lantamal V, Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko selaku Inspektur Upacara Perabuan menyampaikan bela sungkawa mendalam.

Menurut Kolonel Henricus, sosok ayah empat putra dan satu putri semasa hidupnya, adalah pelaku sejarah pertempuran di Laut Arafuru yang bertugas di KRI Matjan Kumbang

yang ikut bertempur secara heroik di medan pertempuran melawan kapal perang Destroyer Belanda di Laut Arafuru pada 15 Januari tahun 1962 atau 57 tahun silam.

Bukti kesetiaan Pegeg terhadap NKRI itu diantaranya, penganugerahan tanda jasa yang dimiliki SL.VIII Th, SL.XVI Th, SL.XXIV Th, SL. Nararya, SL. Seroja, SL. Wira Dharma (Dwi Warna), SL. Dwidyasista dan Veteran Pembela Pejuang Kemerdekaan RI.

Lebih lanjut, sebelum dikebumikan di pemakaman umum Desa Samsam Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Bali, Minggu (3/2) sore, jenazah ayah kandung dari 

Kadiskesal Laksma TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, Sp.,B., Sp.,BTKV (K), terlebih dahulu digelar upacara pelepasan jenazah. 

“Pelepasan di kediaman, dilepas atas nama keluarga menyerahkan kepada negara untuk diupacarakan secara militer,

kemudian di tempat pemakaman jenazah dilepas oleh negara untuk diserahkan kepada Ibu Pertiwi,” terang Kolonel Henricus.

Usai upacara pelepasan jenazah dilanjutkan upacara perabuan yang dilaksanakan hari Minggu Sore pukul 18.00 Wita itu, diiringi tembakan senjata api (salvo)

oleh enam prajurit TNI AL Lanal Bali sebagai bentuk penghormatan terakhir salah satu anggota pejuang Veteran RI tersebut.

Pelaksanaan upacara secara militer dipimpin Inspektur Upacara Komandan Pangkalan TNI AL Denpasar, dengan Komandan Upacara Kapten Laut (S) Santo Harefa,

dengan melibatkan 1 pleton Perwira Lanal Denpasar, 1 regu Korsik Ajendam IX/Udayana, 1 pleton Kodim 1619/Tabanan, 1 pleton Ba/Ta Lanal Denpasar, 1 pleton Baminkamtibmas Polres Tabanan.

Turut hadir dalam upacara perabuan, tampak hadir Laksda TNI (Pur) Ari Atmaja (Mantan Asops Kasal), Dandim 1619/Tabanan,

Ketua Jalasenastri Cabang 10 Lanal Denpasar, Palaksa Lanal Denpasar, serta para Perwira Staf dan keluarga almarhum.

Upacara perabuan disaksikan rombongan keluarga, kolega dan ratusan pelayat dari masyarakat. 

TABANAN-Kabar duka datang dari dunia militer. Salah satu pejuang sekaligus putra terbaik Bali dan pelaku sejarah pertempuran Laut Aru atau perairan Arafuru Peltu (Pur) I Dewa Made Pegeg tutup usia.

Veteran yang juga pengawak atau juru mesin dan senjata KRI Matjan Kumbang (653), ini meninggal dunia pada, Jumat (1/2) lalu di Rumah Sakit Bali Med Denpasar pada pukul 10.12 Wita.

Pegeg wafat setelah berjuang melawan sakit yang dideritanya. Atas kepulangan Pegeg ke peristirahatan terakhir,

Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Denpasar Bali Lantamal V, Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko selaku Inspektur Upacara Perabuan menyampaikan bela sungkawa mendalam.

Menurut Kolonel Henricus, sosok ayah empat putra dan satu putri semasa hidupnya, adalah pelaku sejarah pertempuran di Laut Arafuru yang bertugas di KRI Matjan Kumbang

yang ikut bertempur secara heroik di medan pertempuran melawan kapal perang Destroyer Belanda di Laut Arafuru pada 15 Januari tahun 1962 atau 57 tahun silam.

Bukti kesetiaan Pegeg terhadap NKRI itu diantaranya, penganugerahan tanda jasa yang dimiliki SL.VIII Th, SL.XVI Th, SL.XXIV Th, SL. Nararya, SL. Seroja, SL. Wira Dharma (Dwi Warna), SL. Dwidyasista dan Veteran Pembela Pejuang Kemerdekaan RI.

Lebih lanjut, sebelum dikebumikan di pemakaman umum Desa Samsam Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Bali, Minggu (3/2) sore, jenazah ayah kandung dari 

Kadiskesal Laksma TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, Sp.,B., Sp.,BTKV (K), terlebih dahulu digelar upacara pelepasan jenazah. 

“Pelepasan di kediaman, dilepas atas nama keluarga menyerahkan kepada negara untuk diupacarakan secara militer,

kemudian di tempat pemakaman jenazah dilepas oleh negara untuk diserahkan kepada Ibu Pertiwi,” terang Kolonel Henricus.

Usai upacara pelepasan jenazah dilanjutkan upacara perabuan yang dilaksanakan hari Minggu Sore pukul 18.00 Wita itu, diiringi tembakan senjata api (salvo)

oleh enam prajurit TNI AL Lanal Bali sebagai bentuk penghormatan terakhir salah satu anggota pejuang Veteran RI tersebut.

Pelaksanaan upacara secara militer dipimpin Inspektur Upacara Komandan Pangkalan TNI AL Denpasar, dengan Komandan Upacara Kapten Laut (S) Santo Harefa,

dengan melibatkan 1 pleton Perwira Lanal Denpasar, 1 regu Korsik Ajendam IX/Udayana, 1 pleton Kodim 1619/Tabanan, 1 pleton Ba/Ta Lanal Denpasar, 1 pleton Baminkamtibmas Polres Tabanan.

Turut hadir dalam upacara perabuan, tampak hadir Laksda TNI (Pur) Ari Atmaja (Mantan Asops Kasal), Dandim 1619/Tabanan,

Ketua Jalasenastri Cabang 10 Lanal Denpasar, Palaksa Lanal Denpasar, serta para Perwira Staf dan keluarga almarhum.

Upacara perabuan disaksikan rombongan keluarga, kolega dan ratusan pelayat dari masyarakat. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/