SEMARAPURA – Pohon beringin berukuran besar berusia ratusan tahun tumbang menimpa Balai Agung dan tembok pembatas
di Pura Griya Desa Adat Sebuluh, Desa Bungamekar, Kecamatan Nusa Penida, Rabu (3/2) dini hari sekitar pukul 04.30.
Akibatnya, bangunan Balai Agung beserta tembok pembatas hancur. Salah seorang warga setempat, Komang Megayanan saat dikonfirmasi membenarkan musibah tersebut.
Dituturkannya, peristiwa itu bermula dengan turunnya hujan di wilayah tersebut. Tiba-tiba datang angin kencang dari barat menuju timur.
Akibatnya pohon beringin besar dan berusia ratusan tahun itu yang berada di depan pura pun tumbang ke arah timur sehingga menimpa tembok pembatas dan Balai Agung yang ada di Pura Griya Desa Adat Sebuluh, Desa Bungamekar.
“Kejadiannya sekitar pukul 04.30. Awalnya angin puting beliung dari arah barat sampai ke timur. Langsung roboh pohon beringinnya,” jelasnya.
Besarnya pohon beringin yang tumbang membuat Balai Agung hancur rata dengan tanah. Tim BPBD Klungkung, dan DLHP telah melakukan evakuasi material pohon tumbang bersama warga.
Meski sejak pagi melakukan evakuasi, menurutnya material pohon beringin berukuran besar itu masih tersisa sehingga evakuasi akan dilanjutkan lagi hari ini.
“Rencananya bupati katanya mau datang melihat kondisi di sini,” katanya. Terkait tindak lanjut atas peristiwa tersebut, pengempon pura rencananya akan melakukan rapat hari ini.
Mengingat piodalan atau puja wali di pura itu diselenggarakan setiap hari Tumpek Landep yang kali ini jatuh pada hari Sabtu (13/2). “Besok rencananya dikumpulkan,” tandasnya.
Perbekel Bungamekar, Wayan Yasa menambahkan tidak ada korban luka atau jiwa pada peristiwa tersebut. Sebab pura pada saat itu dalam kondisi sepi.
Setelah terdengar suara gemuruh, barulah warga mulai berdatangan ke pura tersebut. “Tinggi pohon beringin itu sekitar Rp 200 meter. Kondisinya sudah lapuk. Kerugian sekitar Rp 200 juta,” tandasnya.