29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:31 AM WIB

Demam Tinggi, Hasil Rapid Test Guru SD di Jembrana Reaktif Covid-19

NEGARA – Seorang guru salah satu sekolah dasar negeri (SDN) di Jembrana menjalani rapid test karena mengalami demam tinggi Sabtu (2/5) malam lalu.

Hasil tes cepat guru tersebut reaktif Covid-19, sehingga harus menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum (RSU) Negara.

Dengan tambahan satu orang reaktif tersebut, total warga Jembrana yang pasien dalam pengawasan (PDP) secara kumulatif sebanyak 29 orang.

Menurut informasi, guru dari Desa Baluk, Kecamatan Negara yang reaktif saat menjalani rapid test sebelumnya mendatangi salah satu rumah sakit swasta dengan keluhan demam tinggi.

Meski saat ditanya dokter tidak pernah bepergian jauh atau ke zona merah, untuk memastikan lagi dilakukan rapid test. Hasilnya reaktif atau positif.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (DTPP) Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha membenarkan ada pasien yang rapid test-nya reaktif di salah satu rumah sakit swasta tersebut.

Karena hasil rapid test reaktif, maka pasien tersebut dirujuk ke RSU Negara untuk menjalani perawatan di ruang isolasi. “Diagnosa dokter demam berdarah, tapi dari hasil rapid test reaktif,” jelasnya.

Menurutnya, rapid test dilakukan sebagai langkah penyaringan awal Covid-19. Karena itu, meski hasil rapid test reaktif atau positif, belum tentu terinfeksi Covid-19.

Salah satu cara mengetahui infeksi Covid-19 hanya dengan pengambilan sampel swab yang diuji menggunakan metode PCR.

“Selain karena virus corona, demam berdarah juga bisa reaktif jika dilakukan rapid test, tapi hanya sedikit kasus yang terjadi demikian,” tegasnya.

Berdasar penelusuran, lanjutnya, guru tersebut tidak pernah keluar Jembrana atau ke daerah zona merah.

Sehingga, pihaknya masih melakukan pelacakan kontak pasien tersebut. Disamping itu, dokter spesialis di RSU Negara sudah mengambil spesimen sampel swab untuk diuji.

“Kami berharap bukan karena Covid-19,“ terangnya. Arisantha menambahkan, pasien positif Covid-19 di Jembrana hingga kemarin sudah tidak ada lagi penambahan.

Sejak beberapa hari terakhir secara kumulatif 11 orang positif Covid-19, dari total tersebut sebanyak 8 orang sudah sembuh dari infeksi virus.

Sehingga, total yang masih menjalani perawatan sebanyak 3 orang yang dirawat di dua rumah sakit berbeda, 2 orang di RSU Negara dan satu orang di RS PTN Udayana.

Sementara mengenai jumlah PDP dari total 18 orang, sebanyak 15 orang sudah dinyatakan negatif terinfeksi Covid-19.

Sedangkan 3 orang PDP masih menjalani perawatan di ruang isolasi RSU Negara. “Tiga orang PDP yang masih dirawat termasuk guru yang baru diisolasi, semua PDP sudah diambil swab untuk diuji,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Arisantha menyampaikan pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jembrana ada tambahan lagi sebanyak 15 orang.

Dari sebelumnya sebanyak 167 orang, sudah menjalani karantina selama 14 hari di hotel sebanyak 116 orang.

 Salah satu PMI yang dikarantina, reaktif saat menjalani rapid test kedua. “PMI yang reaktif, sudah dirujuk ke rumah sakit untuk isolasi,” tegasnya. 

NEGARA – Seorang guru salah satu sekolah dasar negeri (SDN) di Jembrana menjalani rapid test karena mengalami demam tinggi Sabtu (2/5) malam lalu.

Hasil tes cepat guru tersebut reaktif Covid-19, sehingga harus menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum (RSU) Negara.

Dengan tambahan satu orang reaktif tersebut, total warga Jembrana yang pasien dalam pengawasan (PDP) secara kumulatif sebanyak 29 orang.

Menurut informasi, guru dari Desa Baluk, Kecamatan Negara yang reaktif saat menjalani rapid test sebelumnya mendatangi salah satu rumah sakit swasta dengan keluhan demam tinggi.

Meski saat ditanya dokter tidak pernah bepergian jauh atau ke zona merah, untuk memastikan lagi dilakukan rapid test. Hasilnya reaktif atau positif.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (DTPP) Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha membenarkan ada pasien yang rapid test-nya reaktif di salah satu rumah sakit swasta tersebut.

Karena hasil rapid test reaktif, maka pasien tersebut dirujuk ke RSU Negara untuk menjalani perawatan di ruang isolasi. “Diagnosa dokter demam berdarah, tapi dari hasil rapid test reaktif,” jelasnya.

Menurutnya, rapid test dilakukan sebagai langkah penyaringan awal Covid-19. Karena itu, meski hasil rapid test reaktif atau positif, belum tentu terinfeksi Covid-19.

Salah satu cara mengetahui infeksi Covid-19 hanya dengan pengambilan sampel swab yang diuji menggunakan metode PCR.

“Selain karena virus corona, demam berdarah juga bisa reaktif jika dilakukan rapid test, tapi hanya sedikit kasus yang terjadi demikian,” tegasnya.

Berdasar penelusuran, lanjutnya, guru tersebut tidak pernah keluar Jembrana atau ke daerah zona merah.

Sehingga, pihaknya masih melakukan pelacakan kontak pasien tersebut. Disamping itu, dokter spesialis di RSU Negara sudah mengambil spesimen sampel swab untuk diuji.

“Kami berharap bukan karena Covid-19,“ terangnya. Arisantha menambahkan, pasien positif Covid-19 di Jembrana hingga kemarin sudah tidak ada lagi penambahan.

Sejak beberapa hari terakhir secara kumulatif 11 orang positif Covid-19, dari total tersebut sebanyak 8 orang sudah sembuh dari infeksi virus.

Sehingga, total yang masih menjalani perawatan sebanyak 3 orang yang dirawat di dua rumah sakit berbeda, 2 orang di RSU Negara dan satu orang di RS PTN Udayana.

Sementara mengenai jumlah PDP dari total 18 orang, sebanyak 15 orang sudah dinyatakan negatif terinfeksi Covid-19.

Sedangkan 3 orang PDP masih menjalani perawatan di ruang isolasi RSU Negara. “Tiga orang PDP yang masih dirawat termasuk guru yang baru diisolasi, semua PDP sudah diambil swab untuk diuji,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Arisantha menyampaikan pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jembrana ada tambahan lagi sebanyak 15 orang.

Dari sebelumnya sebanyak 167 orang, sudah menjalani karantina selama 14 hari di hotel sebanyak 116 orang.

 Salah satu PMI yang dikarantina, reaktif saat menjalani rapid test kedua. “PMI yang reaktif, sudah dirujuk ke rumah sakit untuk isolasi,” tegasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/