25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:44 AM WIB

Akses Jalan Ganggu Proses Pembangunan SMAN 2 Sukawati di Celuk Gianyar

GIANYAR – Pemerintah Gianyar berniat membangun gedung SMAN 2 Sukawati. Rencananya, lahan milik Pemprov Bali seluas 75 are di Desa Celuk, Kecamatan Sukawati akan dijadikan lokasi pembangunan.

Namun sayang lokasi itu tidak punya akses jalan. Ketua Badan Pembangunan Desa (BPD) Celuk, Kecamatan Sukawati, Nyoman Wandra, menyatakan,

lahan dekat lapangan Desa Celuk itu kini ditanami padi. Tanaman itu dikelola oleh Pekaseh. “Hasilnya selama ini dikelola desa adat,” ujarnya, Senin (3/5).

Menurutnya, lokasi lahan pemprov yang saat ini ditanami padi posisinya persis di tengah persawahan. “Jika masuk dari sisi timur diperlukan akses jalan sekitar 100 meter. Bisa juga masuk dari utara,” ujar Nyoman Wandra kemarin.

Kata dia, dua akses jalan ini merupakan lahan pertanian produktif milik perorangan. Sehingga diperlukan pembebasan lahan.

“Masyarakat sudah setuju. Kemarin ada tim yang meninjau. Dalam proses ini, akses jalan sementara masih didiskusikan,” jelasnya.

Menurutnya, lahan itu apabila dibuatkan akses jalan, cukup strategis. “Ada dua alternatif. Dari barat bisa tembus Batubulan, tapi pengembangan agak susah,” ungkapnya.

Pihaknya berharap pembangunan SMAN 2 Sukawati bisa berada di lahan tersebut. “Kalau ada SMA kan bagus. Masyarakat pasti ada imbas positif. Saya rasa lebih baik, pendidikan tercover,” jelasnya.

Apalagi, dekat lahan itu juga sudah ada lapangan. “Kalau dunia pendidikan kan perlu. Masyarakat tadinya nganggur bisa potensi ekonomi,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan, rencana sekolah di lahan Celuk ini sedang gencar jadi pembahasan masyarakat. “Kemarin sudah koordinasi dengan bendesa, pekaseh, tokoh masyarakat. Nah, artinya semua mendukung,” bebernya.

Mengenai pembangunan sekolah, respons masyarakat cukup positif. “Responsnya positif. Tidak mengganggu subak,

kebetulan di dekat perumahan. Makanya akses, lagi sedikit aja. Memang perlu pendekatan (pembebasan lahan jalan, red),” jelasnya.

Yang jelas, pihaknya berharap pembebasan lahan bisa berlangsung lancar. “Saya harap ini lancar, karena untuk kepentingan umum.

Mudah-mudahan sepakat, tukar guling atau dibeli. Mungkin ada pembicaraan tapi bukan ranah kami, ada tim,” ujarnya.

Diakui, zaman sekarang sejengkal tanah berharga. “Kalau ada jalan nilai ekonomis meningkat. Hemat saya selaku pribadi, kalau ada jalan dampaknya luar biasa,” pungkasnya. 

GIANYAR – Pemerintah Gianyar berniat membangun gedung SMAN 2 Sukawati. Rencananya, lahan milik Pemprov Bali seluas 75 are di Desa Celuk, Kecamatan Sukawati akan dijadikan lokasi pembangunan.

Namun sayang lokasi itu tidak punya akses jalan. Ketua Badan Pembangunan Desa (BPD) Celuk, Kecamatan Sukawati, Nyoman Wandra, menyatakan,

lahan dekat lapangan Desa Celuk itu kini ditanami padi. Tanaman itu dikelola oleh Pekaseh. “Hasilnya selama ini dikelola desa adat,” ujarnya, Senin (3/5).

Menurutnya, lokasi lahan pemprov yang saat ini ditanami padi posisinya persis di tengah persawahan. “Jika masuk dari sisi timur diperlukan akses jalan sekitar 100 meter. Bisa juga masuk dari utara,” ujar Nyoman Wandra kemarin.

Kata dia, dua akses jalan ini merupakan lahan pertanian produktif milik perorangan. Sehingga diperlukan pembebasan lahan.

“Masyarakat sudah setuju. Kemarin ada tim yang meninjau. Dalam proses ini, akses jalan sementara masih didiskusikan,” jelasnya.

Menurutnya, lahan itu apabila dibuatkan akses jalan, cukup strategis. “Ada dua alternatif. Dari barat bisa tembus Batubulan, tapi pengembangan agak susah,” ungkapnya.

Pihaknya berharap pembangunan SMAN 2 Sukawati bisa berada di lahan tersebut. “Kalau ada SMA kan bagus. Masyarakat pasti ada imbas positif. Saya rasa lebih baik, pendidikan tercover,” jelasnya.

Apalagi, dekat lahan itu juga sudah ada lapangan. “Kalau dunia pendidikan kan perlu. Masyarakat tadinya nganggur bisa potensi ekonomi,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan, rencana sekolah di lahan Celuk ini sedang gencar jadi pembahasan masyarakat. “Kemarin sudah koordinasi dengan bendesa, pekaseh, tokoh masyarakat. Nah, artinya semua mendukung,” bebernya.

Mengenai pembangunan sekolah, respons masyarakat cukup positif. “Responsnya positif. Tidak mengganggu subak,

kebetulan di dekat perumahan. Makanya akses, lagi sedikit aja. Memang perlu pendekatan (pembebasan lahan jalan, red),” jelasnya.

Yang jelas, pihaknya berharap pembebasan lahan bisa berlangsung lancar. “Saya harap ini lancar, karena untuk kepentingan umum.

Mudah-mudahan sepakat, tukar guling atau dibeli. Mungkin ada pembicaraan tapi bukan ranah kami, ada tim,” ujarnya.

Diakui, zaman sekarang sejengkal tanah berharga. “Kalau ada jalan nilai ekonomis meningkat. Hemat saya selaku pribadi, kalau ada jalan dampaknya luar biasa,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/