NEGARA – Kasus Coronavirus Disease (Covid-19) di Jembrana dibandingkan kabupaten lain di Bali bisa dibilang cukup rendah.
Hingga kemarin, secara kumulatif ada 17 orang positif Covid-19 dengan jumlah yang sembuh sebanyak 12 orang.
Menariknya, dari 5 orang yang masih dirawat di ruang isolasi RSU Negara, salah satunya sudah menjalani isolasi selama dua bulan.
Pasien perempuan 47 tahun tersebut satu-satunya kasus transmisi lokal di Jembrana. Awalnya, suaminya dinyatakan positif setelah menghadiri sebuah kegiatan di Surabaya, Jawa Timur.
Hasil pelacakan Dinas Kesehatan Jembrana terjadi transmisi lokal pada istrinya, sehingga harus menjalani isolasi di RSU Negara sejak 4 April lalu.
Sedangkan suaminya sudah sembuh setelah dua minggu menjalani perawatan di ruang isolasi.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan,
pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di ruang isolasi yang menjalani perawatan di RSU Negara sebanyak lima orang. “Secara berkala pasien sudah di-swab,” kata Arisantha.
Dari 5 pasien tersebut, salah satunya memang sudah menjalani swab berulang hingga 19 kali selama dua bulan perawatan.
Dalam 19 kali swab tersebut, hasilnya sempat negatif sebanyak empat kali tetapi tidak secara beruntun. Setelah hasil swab negatif, swab berikutnya kembali positif.
Hal tersebut terus berulang hingga empat kali hasil swab negatif tapi tidak beruntun. “Karena hasil swab empat kali negatif
tidak terjadi beruntun, pasien tetap harus menjalani isolasi. Jika dua kali swab secara beruntun negatif bisa pulang,” tegasnya.
Direktur RSU Negara I Gusti Bagus Oka Parwata mengatakan, pasien positif Covid-19 yang paling lama menjalani perawatan sudah berulang kali swab, kemarin merupakan swab ke-19 kali.
“Totalnya empat kali negatif tapi selang-seling. Setelah sempat negatif, tapi swab berikutnya dua kali positif. Swab tadi (kemarin) ke-19 diambil, semoga hasilnya negatif,” terangnya.
Menurutnya, mengenai penyebab pasien tersebut lama menjalani isolasi dan hasil swab berubah –ubah karena imun tubuh pasien masih belum bagus, sehingga belum cukup kuat melawan semua virus.
Sehingga menyebabkan hasil swab positif lagi meski sudah sempat negatif. “Kemungkinan pasien positif yang juga dirawat tidak mungkin,” terangnya.
Pasalnya, pasien tersebut menjalani isolasi di ruangan tersendiri, sehingga tidak mungkin terjadi penularan.
Disamping itu, sejumlah pasien positif Covid-19, bahkan yang terbaru sudah ada hasil swab negatif. “Pasien ini memang karena faktor imun kurang, sehingga belum cukup kuat melawan virus,” katanya.
Secara umum, lanjutnya, kesehatan pasien paling lama dirawat ini sangat baik. Tidak ada penyakit lain. Pihaknya melakukan perawatan intensif terhadap pasien tersebut agar imun tubuhnya kuat melawan virus.
Terkait dengan data kasus Covid-19 di Jembrana secara umum, Arisantha menambahkan, pasien positif Covid-19 di Jembrana secara kumulatif 17 orang.
Sebanyak 12 orang sudah sembuh dan pulang ke rumah masing-masing. Sedangkan yang masih menjalani perawatan sebanyak 5 orang.
Dalam kesempatan itu, Arisantha meralat jumlah pasien dalam pengawasan. Sebelumnya jumlah PDP sebanyak 30 orang, dari jumlah tersebut 25 orang negatif dan 5 orang dalam pengawasan.
Dari jumlah PDP tersebut berkurang satu orang, sehingga jumlah PDP sebanyak 29 orang, sebanyak 25 orang sudah negatif dan 4 orang masih menunggu hasil swab.