28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:24 AM WIB

Banjar Munduk Dikarantina, Enam Warga Reaktif Jalani Isolasi Mandiri

NEGARA – Warga Banjar Munduk, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, sejak kemarin (3/7), mulai menjalani karantina banjar.

Sebelum menjalani karantina selama 14 hari, warga menjalani rapid test massal. Dari total 752 warga yang menjalani rapid test, sebanyak enam orang reaktif, sehingga harus menjalani isolasi mandiri di rumah.

Perbekel Kaliakah I Made Bagiarta mengatakan, dalam melaksanakan karantina Banjar Munduk yang dimulai kemarin,

sudah menyiapkan pengamanan dengan membuat posko di jalan umum untuk mengawasi lalu lintas warga yang dari luar maupun dari dalam Banjar Munduk.

“Selama karantina Banjar Munduk harus steril dari lalu lintas orang. Warga Banjar Munduk tidak boleh beraktivitas keluar dari rumah,” ungkapnya.

Pengamanan selama karantina Banjar Munduk melibatkan pecalang, linmas, relawan satgas Covid-19 desa, TNI dan Polri.

Petugas gabungan tersebut untuk mengawasi dan mengontrol lalu lintas orang, karena jalan masuk Banjar Munduk merupakan jalur utama antar desa.

Sehingga jika ada warga yang akan melintas harus mencari jalan alternatif agar tidak melewati Banjar Munduk.

Apabila ada warga yang sakit, pihaknya akan berkoordinasi dengan petugas kesehatan untuk melayani kesehatan warga.

Namun, jika mendesak, warga yang sakit harus dibawa ke rumah sakit akan dikoordinasikan dengan Gugus Tugas Covid-19 kabupaten untuk tindaklanjutnya.

Bagiarta menambahkan, keseluruhan warga Banjar Munduk sebanyak 990 orang. Namun dari jumlah tersebut tidak semua ada di rumah, sebagian warga ada yang bekerja di Denpasar dan beberapa daerah lainnya, termasuk di luar Bali.

Sehingga tidak seluruh warga menjalani rapid test. “Bagi warga yang belum menjalani rapid test, akan dilayani jika sudah siap,” ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, rapid test masal di Banjar Munduk diikuti sebanyak 752 orang.

Setelah melakukan rapid test masal tersebut, warga Banjar Munduk menjalani karantina selama 14 hari.

“Karantina banjar dilakukan karena terdapat transmisi lokal sebanyak lima orang dalam satu banjar, dari total enam total transmisi lokal dari pasien positif Covid-19 asal Denpasar,” ungkapnya.

Dari jumlah 752 orang yang menjalani rapid test, sebanyak enam orang hasilnya reaktif. Enam orang yang hasil rapid test reaktif menjalani isolasi mandiri

di rumah masing-masing, sesuai dengan pedoman dari Kementerian Kesehatan mengenai penanganan Covid-19.

Warga Banjar Munduk yang belum menjalani rapid test, akan dilakukan rapid test masal lagi di Balai Banjar.

Karena sebagian warga yang belum menjalani rapid test bekerja di luar desa dan di luar Jembrana. “Rapid test akan dilakukan sekali lagi untuk menyasar warga yang belum rapid test,” terangnya. 

NEGARA – Warga Banjar Munduk, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, sejak kemarin (3/7), mulai menjalani karantina banjar.

Sebelum menjalani karantina selama 14 hari, warga menjalani rapid test massal. Dari total 752 warga yang menjalani rapid test, sebanyak enam orang reaktif, sehingga harus menjalani isolasi mandiri di rumah.

Perbekel Kaliakah I Made Bagiarta mengatakan, dalam melaksanakan karantina Banjar Munduk yang dimulai kemarin,

sudah menyiapkan pengamanan dengan membuat posko di jalan umum untuk mengawasi lalu lintas warga yang dari luar maupun dari dalam Banjar Munduk.

“Selama karantina Banjar Munduk harus steril dari lalu lintas orang. Warga Banjar Munduk tidak boleh beraktivitas keluar dari rumah,” ungkapnya.

Pengamanan selama karantina Banjar Munduk melibatkan pecalang, linmas, relawan satgas Covid-19 desa, TNI dan Polri.

Petugas gabungan tersebut untuk mengawasi dan mengontrol lalu lintas orang, karena jalan masuk Banjar Munduk merupakan jalur utama antar desa.

Sehingga jika ada warga yang akan melintas harus mencari jalan alternatif agar tidak melewati Banjar Munduk.

Apabila ada warga yang sakit, pihaknya akan berkoordinasi dengan petugas kesehatan untuk melayani kesehatan warga.

Namun, jika mendesak, warga yang sakit harus dibawa ke rumah sakit akan dikoordinasikan dengan Gugus Tugas Covid-19 kabupaten untuk tindaklanjutnya.

Bagiarta menambahkan, keseluruhan warga Banjar Munduk sebanyak 990 orang. Namun dari jumlah tersebut tidak semua ada di rumah, sebagian warga ada yang bekerja di Denpasar dan beberapa daerah lainnya, termasuk di luar Bali.

Sehingga tidak seluruh warga menjalani rapid test. “Bagi warga yang belum menjalani rapid test, akan dilayani jika sudah siap,” ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, rapid test masal di Banjar Munduk diikuti sebanyak 752 orang.

Setelah melakukan rapid test masal tersebut, warga Banjar Munduk menjalani karantina selama 14 hari.

“Karantina banjar dilakukan karena terdapat transmisi lokal sebanyak lima orang dalam satu banjar, dari total enam total transmisi lokal dari pasien positif Covid-19 asal Denpasar,” ungkapnya.

Dari jumlah 752 orang yang menjalani rapid test, sebanyak enam orang hasilnya reaktif. Enam orang yang hasil rapid test reaktif menjalani isolasi mandiri

di rumah masing-masing, sesuai dengan pedoman dari Kementerian Kesehatan mengenai penanganan Covid-19.

Warga Banjar Munduk yang belum menjalani rapid test, akan dilakukan rapid test masal lagi di Balai Banjar.

Karena sebagian warga yang belum menjalani rapid test bekerja di luar desa dan di luar Jembrana. “Rapid test akan dilakukan sekali lagi untuk menyasar warga yang belum rapid test,” terangnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/