32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 16:35 PM WIB

Diimbau Balik Kandang, Napi Karangasem Masih Mengungsi di Bangli

RadarBali.com – Narapidana (napi) dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Karangasem dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Karangasem masih bertahan di pengungsian.

Napi Karangasem dilayar ke Lapas Narkotika (Lapastik) Bangli pekan lalu menyusul ancaman erupsi Gunung Agung.

Kini, dengan adanya instruksi gubernur, mereka harus kembali ke tempat semula. “Belum ada perintah dari Divisi, kami masih di sini (Bangli),” ujar staf Lapastik Bangli Dwikora kemarin.

Dia mengaku, arahan mengungsi bagi napi dan para petugas Lapas itu datang dari Kanwil Hukum dan HAM Bali.

“Kami tidak tahu sampai kapan berkantor di sini. Mungkin sampai gunungnya meletus dan sampai keadaan aman,” jelas pria asal Kecamatan Payangan, Gianyar itu.

Diakui Dwikora, Lapas Anak Karangasem memang berada di luar radius 12 kilometer bencana. “Ada kekhawatiran kami, kena abu panas atau gas beracun, itu antisipasinya,” terangnya.

Disamping itu, apabila memaksakan bertahan di Lapas, akan merepotkan. Warga di sekitar Lapas ikut mengungsi sehingga logistik napi sulit diperoleh. “Karena akses juga sudah sulit,” terangnya. 

Untuk diketahui, sebelumnya, pada 26 September lalu sebanyak 151 napi dewasa dan 24 napi anak diungsikan ke Lapastik Bangli.

Untuk napi dewasa berbaur bersama sesama napi Lapastik. Dan bagi napi anak ditempatkan pada blok khusus secara terpisah

RadarBali.com – Narapidana (napi) dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Karangasem dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Karangasem masih bertahan di pengungsian.

Napi Karangasem dilayar ke Lapas Narkotika (Lapastik) Bangli pekan lalu menyusul ancaman erupsi Gunung Agung.

Kini, dengan adanya instruksi gubernur, mereka harus kembali ke tempat semula. “Belum ada perintah dari Divisi, kami masih di sini (Bangli),” ujar staf Lapastik Bangli Dwikora kemarin.

Dia mengaku, arahan mengungsi bagi napi dan para petugas Lapas itu datang dari Kanwil Hukum dan HAM Bali.

“Kami tidak tahu sampai kapan berkantor di sini. Mungkin sampai gunungnya meletus dan sampai keadaan aman,” jelas pria asal Kecamatan Payangan, Gianyar itu.

Diakui Dwikora, Lapas Anak Karangasem memang berada di luar radius 12 kilometer bencana. “Ada kekhawatiran kami, kena abu panas atau gas beracun, itu antisipasinya,” terangnya.

Disamping itu, apabila memaksakan bertahan di Lapas, akan merepotkan. Warga di sekitar Lapas ikut mengungsi sehingga logistik napi sulit diperoleh. “Karena akses juga sudah sulit,” terangnya. 

Untuk diketahui, sebelumnya, pada 26 September lalu sebanyak 151 napi dewasa dan 24 napi anak diungsikan ke Lapastik Bangli.

Untuk napi dewasa berbaur bersama sesama napi Lapastik. Dan bagi napi anak ditempatkan pada blok khusus secara terpisah

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/