NEGARA – Hujan sudah mulai turun di sejumlah daerah di Bali, termasuk Jembrana, sejak Sabtu (2/11) malam hingga Minggu (3/11) dini hari.
Namun pada masa transisi peralihan musim ini perlu diwaspadai bencana longsor dan hujan yang disertai angin kencang.
Menurut Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jembrana Rakhmat Prasetya, hujan yang turun sejak awal bulan November sudah diprediksi sejak awal.
“Hujan lebat sudah mulai terjadi di sejumlah wilayah di Bali,” ujar Rakhmat Prasetya kemarin. Potensi hujan lebat tersebut diprakirakan terjadi hingga dua dan tiga hari kedepan, sehingga perlu diwaspadai oleh warga.
Di antaranya yang perlu diwaspadai adalah longsor, khususnya daerah yang rawan longsor karena kontur tanahnya miring dan kering berpotensi longsor.
“Prakiraan kita dua atau tiga hari hujan lebat,” ujarnya.
Longsor yang terjadi di lokasi yang kontur tanahnya kering, lanjutnya, karena selain tanahnya kering sebelumnya kering dan retak-retak, sehingga ketika hujan tiba bisa menyebabkan longsor karena tanahnya labil.
“Hujan ini baru awal, bulan November ini perlu kita waspadai. Kalau hujannya sudah tidak rutin dan tanahnya stabil, potensi longsor berkurang,” imbuhnya.
Selain hujan lebat, angin kencang juga menyertai hujan. Angin kencang meski tidak secara terus menerus perlu diwaspadai karena berpotensi menumbangkan pohon.
“Hujan disertai puting beliung juga harus diwaspadai,” tandasnya.