RadarBali.com – Kembalinya pengungsi Gunung Agung ke Gianyar dan Posko Sutasoma langsung disambut Pemkab Gianyar.
Karena itu, OPD (organisasi perangkat daerah) diminta melayani pengungsi dengan sistem keroyokan.
Plt. Sekda Kabupaten Gianyar, Wisnu Wijaya, telah mengumpulkan jajaran OPD bersama Kodim 1616/Gianyar.
“Karena sebelumnya pengungsi sempat pulang saat status Gunung Agung diturunkan, sekarang pengungsi bertambah, OPD harus kembali berperan aktif,” ujar Wisnu Wijaya.
Dulu, saat gelombang besar pengungsian pertama, seluruh OPD bekerja keroyokan. Banyak petugas stand by di Posko.
Kali ini, peran OPD dengan tindakan tersebut kembali diminta. Contohnya, untuk pengungsi anak-anak, Dinas Pendidikan diminta ikut berperan aktif mengenai masalah sekolah.
Termasuk kesejahteraan pengungsi, salah satunya dengan melangsungkan kegiatan usaha mikro, seperti membuat ceper.
Selanjutnya, hasil kerajinan ceper dijual. “Kerja ini harus dilakukan seluruh OPD. Termasuk ada dukungan dari seluruh komponen juga,” jelasnya.
Kepala BPBD Gianyar AA Gde Oka Digjaya mengatakan, status darurat pengungsi di Gianyar telah ditetapkan melalui SK Bupati Gianyar sejak Gunung Agung menyandang status awas.
“SK darurat pengungsi berlaku selama 14 hari dan sudah mengalami berkali-kali perpanjangan, perpanjangan ini mengikuti status darurat pengungsi di Provinsi Bali,” terang Oka Digjaya.
Dari hasil rapat evaluasi yang berlangsung mencatat, stok logistik termasuk bahan makanan, obat-obatan, dan yang lainnya mencukupi hingga dua bulan ke depan.
Oka Digjaya mengatakan donasi dari berbagai pihak, baik lembaga maupun perseorangan, terus berdatangan.
Jadi pihaknya optimistis kebutuhan para pengungsi tercukupi. Termasuk mewaspadai logistik makanan yang kadaluwarsa. Jangan sampai terjadi keracunan makanan, logistik yang kadaluwarsa agar dimusnahkan.
Bupati Gianyar, melalui Keputusan Bupati Gianyar nomor 801/F-04/HK/2017 tentang Pembentukan Komando Tanggap Darurat Bencana Peningkatan Aktivitas Gunung Agung
di Kabupaten Gianyar menunjuk Komandan Kodim 1616/Gianyar sebagai Komandan Tanggap Darurat Bencana