RadarBali.com – Tim SAR Gabungan dari TNI, Polri dan BPBD melakukan langkah persuasif agar warga masyarakat dari KRB II dan III mau mengungsi sebagai antisipasi menghindari bahaya jika terjadi erupsi tiba-tiba.
Salah satunya dilakukan penyisiran di Desa Sebudi, Selat, Karangasem. Di kawasan ini ditemui masih banyak warga lalu lalang.
Karena itu tim SAR menghentikan mereka dan memberikan pemahaman. Mereka diminta menjauh dari zona perkiraan bahaya yakni 8 sampai 10 kilometer (KM).
Kapala Kantor SAR Denpasar, Gede Ardana turun tangan langsung mengimbau warga. “Kita juga berupaya membujuk warga agar mengosongkan zona bahaya,” ujarnya.
Langkah itu lanjutnya, dilakukan sesuai keinginan dan upaya keras pemerintah agar zero korban jiwa jika terjadi erupsi besar. Hanya diakui, upaya itu tidak mudah dilakukan.
Sebab, meski telah mengimbau, masih ada warga yang tetap menerobos kembali ke kampungnya di zona bahaya.
“Sebagian diantara mereka mengakui sudah mengungsi hanya saja pulang pada siang hari,” sebutnya.
Mereka katanya, beralasan kembali ke rumah untuk memberi pakan ternak atau melihat keadaan rumah. Bahkan, masih ada pula yang pulang untuk mengolah lahan pertanian.
Di lain pihak, perhitungan evakuasi lewat jalur laut tetap dilakukan. Ini sebagai antisipasi kemungkinan terburuk kalau jalan jalan atau jembatan rusak.
“Kalau jalur darat putus atau terganggu kita akan lakukan evakuasi lewat laut,” tukasnya. Untuk itu SAR menyiagakan Kapal-Kapal dari Basarnas Surabaya, Semarang, Mataram dan Kapal Arjuna 229 Denpasar.
“Yang terpenting jangan ada korban jiwa, kita sudah pikirkan kemungkinan terburuk,” ujarnya.