TABANAN – Robohnya salah satu bangunan kelas lantai dua di SMPN 1 Baturiti Rabu (1/1) lalu, langsung mendapat atensi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan.
Disdik berharap gedung tersebut segera diperbaiki untuk memaksimalkan program belajar mengajar bisa berjalan normal.
Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Nyoman Putra mengungkapkan, salah satu ruang kelas di lantai dua yang roboh tersebut sudah dilaporkan kepada Asisten II untuk diteruskan kepada Bupati Tabanan.
Kemarin, pihaknya dengan beberapa staf dari BPBD Tabanan dan juga tim teknis Dinas PU Tabanan melakukan pengecekan terhadap kondisi bangunan yang roboh.
“Saat ini masih proses melengkapi administrasi, melalui kajian bencana dari BPBD, kemudian rancangan anggaran biaya dari PU, kami nanti yang melaporkan kepada pimpinan untuk mendapatkan tindak lanjut,” tuturnya.
Perbaikan ruang kelas itu diharapkan bisa terealisasi tahun 2020 ini. Anggaranya, kata Putra diharapkan bisa menggunakan dana tak terduga yang dimiliki Pemkab Tabanan.
Sehingga proses perbaikan gedung bisa dilakukan sesegera mungkin untuk memperlacar proses belajar mengajar.
“Karena kan emergency ya, kalau tidak segera diperbaiki nanti sedikit terganggu proses belajar mengajarnya. Untuk sementara murid yang menggunakan
kelas yang roboh itu dipindahkan ke ruang lanoratorium menunggu gedung itu berproses diperbaiki. Mudahan itu (dana tak terduga) yang dipakai. Saya rasa pemerintah akan berharap yang terbaik menyikapi ini,” kata Putra.
Pasca-robohnya ruang kelas di SMPN 1 Baturiti yang menelan kerugian hingga Rp 200 juta itu, pihaknya menginstruksikan kepada seluruh kepala sekolah di Tabanan untuk memonitor kondisi bangunan yang ada di sekolah masing-masing.
Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi menyongsong musim penghujan yang sudah berlangsung ke depan. “Agar tidak terjadi korban yang menimpa murid dan guru yang sedang mengajar di dalam kelas,” tuturnya.
Di Tabanan sendiri jumlah SMP negeri sebanyak 38 sekolah dan dua SMP swasta. Sepanjang tahun 2019 lalu, terdapat lima titik perbaikan gedung sekolah yang dianggarkan melalui dana alokasi khusus (DAK).
“Jumlahnya saya kurang begitu pas, karena saya baru menjabat sebagai kepala dinas pendidikan ini sejak bulan Oktober 2019 kemarin,” tutupnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, salah satu bangunan di lantai dua SMPN 1 Baturiti ambruk pada Rabu sore (1/1) lalu.
Ambruknya dua ruang kelas VII itu akibat kondisi hujan yang mengguyur Baturiti sejak pagi hingga sore hari.