28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:54 AM WIB

Jalan Jebol, Akses ke Rumah Wabup Bangli Terancam Putus Total

BANGLI – Jalan penghubung dua desa, di Banjar/Desa Sulahan, Kecamatan Susut, jebol sejak Oktober 2017 lalu. Saat itu, hanya tepi jalan jebol dan masih bisa diakses.

Belakangan, kondisi jalan yang merupakan akses menuju rumah wakil bupati Bangli itu kian parah. Demi keamanan, akses jalan terpaksa ditutup.

Jalan yang jebol itu berada di sebelang pangkung (jurang) Bukit Cedilan setinggi 15 meter. Panjang jalan yang jebol mencapai 10 meter dengan lebar kurang lebih 5 meter.

Di sebelah jalan juga terdapat saluran drainase yang tiap hujan lebat akan meluap dan menambah kerusakan senderan tebing.

Untuk menjaga keselamatan pengguna jalan, warga setempat berinisiatif memasang tanda bahaya menggunakan bamboo, tali rafia dan drum.

Sebelum jebol parah, sepeda motor dan pejalan kaki masih berani melintas. Kali ini, sudah ditutup total lantaran kondisinya sudah mengkhawatirkan dan berbahaya jika melintas di atasnya.

Sementara itu untuk masyarakat yang hendak ke Banjar Sulahan atau Serokadan, harus mengambil jalur lain.

Warga harus memutar haluan sejauh 1 kilometer melewati jalan alternatif. Mengenai kondisi itu, pihak desa sudah melaporkan masalah itu pemerintah kabupaten Bangli.

Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bangli Putu Widagunawan, mengakui kondisi jalan itu.

“Tahun ini akan memperoleh penanganan,” ujarnya. Pemerintah telah menyediakan anggaran sebesar Rp 200 juta untuk menangani jalan yang jebol. Untuk pengerjaannya menunggu proses. 

BANGLI – Jalan penghubung dua desa, di Banjar/Desa Sulahan, Kecamatan Susut, jebol sejak Oktober 2017 lalu. Saat itu, hanya tepi jalan jebol dan masih bisa diakses.

Belakangan, kondisi jalan yang merupakan akses menuju rumah wakil bupati Bangli itu kian parah. Demi keamanan, akses jalan terpaksa ditutup.

Jalan yang jebol itu berada di sebelang pangkung (jurang) Bukit Cedilan setinggi 15 meter. Panjang jalan yang jebol mencapai 10 meter dengan lebar kurang lebih 5 meter.

Di sebelah jalan juga terdapat saluran drainase yang tiap hujan lebat akan meluap dan menambah kerusakan senderan tebing.

Untuk menjaga keselamatan pengguna jalan, warga setempat berinisiatif memasang tanda bahaya menggunakan bamboo, tali rafia dan drum.

Sebelum jebol parah, sepeda motor dan pejalan kaki masih berani melintas. Kali ini, sudah ditutup total lantaran kondisinya sudah mengkhawatirkan dan berbahaya jika melintas di atasnya.

Sementara itu untuk masyarakat yang hendak ke Banjar Sulahan atau Serokadan, harus mengambil jalur lain.

Warga harus memutar haluan sejauh 1 kilometer melewati jalan alternatif. Mengenai kondisi itu, pihak desa sudah melaporkan masalah itu pemerintah kabupaten Bangli.

Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bangli Putu Widagunawan, mengakui kondisi jalan itu.

“Tahun ini akan memperoleh penanganan,” ujarnya. Pemerintah telah menyediakan anggaran sebesar Rp 200 juta untuk menangani jalan yang jebol. Untuk pengerjaannya menunggu proses. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/