29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:33 AM WIB

Koster Putuskan Isolasi Banjar Serokadan Abuan Bangli Terus Berjalan

BANGLI – Kebijakan untuk mengisolasi warga Banjar Serokadan, Desa Abuan, Bangli tetap dilakukan selama 14 hari kedepan mesti hasil swab negatif. 

Hal itu disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster saat meninjau lokasi sembari menyerahkan paket bantuan untuk warga setempat di Balai Banjar Serokadan, Senin (4/5).

“Hasil tes spesimen swab keluar dan dinyatakan negatif. Namun, untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan, maka diputuskan warga Serokadan diisolasi selama 14 hari ke depan,” kata Koster.

Untuk itu menjadi kewajiban pemerintah melayani kebutuhan masyarakat. Ia meminta Pemerintah Kabupaten Bangli untuk terus  berkoordinasi dengan Pemprov Bali.

“Saya ingatkan jangan sampai ada kekurangan suplai makanan, asupan mereka harus terpenuhi, ” tegas Koster.

Disampaikan, dari hasil rapid test awal terhadap sekitar 1.200 warga Serokadan, sebanyak 443 orang sempat dinyatakan reaktif.

Kontan hal itu, mengejutkan banyak pihak. Hingga keluar hasil tes spesimen Swab untuk 275 orang yang hasilnya negatif, dan per tanggal 3 Mei, kata Koster, situasi Banjar Serokadan dinyatakan berlangsung kondusif. 

“Isolasi merupakan langkah antisipatif, agar tidak semakin meluas. Dalam hal ini pemerintah akan selalu berbuat dan mengambil langkah-langkah optimal.

Dan, untuk mendukungnya masyarakat hanya wajib tertib dan disiplin mengikuti prosedur pemerintah, agar jangan sampai menularkan kepada orang lain.

“Yang seharusnya karantina ya karantina, yang harusnya pakai masker ya pakai, tetap jaga jarak, rajin cuci tangan. Itu harus diikuti, jangan membandel,” pungkasnya. 

BANGLI – Kebijakan untuk mengisolasi warga Banjar Serokadan, Desa Abuan, Bangli tetap dilakukan selama 14 hari kedepan mesti hasil swab negatif. 

Hal itu disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster saat meninjau lokasi sembari menyerahkan paket bantuan untuk warga setempat di Balai Banjar Serokadan, Senin (4/5).

“Hasil tes spesimen swab keluar dan dinyatakan negatif. Namun, untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan, maka diputuskan warga Serokadan diisolasi selama 14 hari ke depan,” kata Koster.

Untuk itu menjadi kewajiban pemerintah melayani kebutuhan masyarakat. Ia meminta Pemerintah Kabupaten Bangli untuk terus  berkoordinasi dengan Pemprov Bali.

“Saya ingatkan jangan sampai ada kekurangan suplai makanan, asupan mereka harus terpenuhi, ” tegas Koster.

Disampaikan, dari hasil rapid test awal terhadap sekitar 1.200 warga Serokadan, sebanyak 443 orang sempat dinyatakan reaktif.

Kontan hal itu, mengejutkan banyak pihak. Hingga keluar hasil tes spesimen Swab untuk 275 orang yang hasilnya negatif, dan per tanggal 3 Mei, kata Koster, situasi Banjar Serokadan dinyatakan berlangsung kondusif. 

“Isolasi merupakan langkah antisipatif, agar tidak semakin meluas. Dalam hal ini pemerintah akan selalu berbuat dan mengambil langkah-langkah optimal.

Dan, untuk mendukungnya masyarakat hanya wajib tertib dan disiplin mengikuti prosedur pemerintah, agar jangan sampai menularkan kepada orang lain.

“Yang seharusnya karantina ya karantina, yang harusnya pakai masker ya pakai, tetap jaga jarak, rajin cuci tangan. Itu harus diikuti, jangan membandel,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/