NEGARA – Kasus demam berdarah (DB) di Jembrana, setiap bulan mengalami peningkatan drastis di tahun 2019 ini.
Hingga bulan Juni lalu, sebanyak 86 orang yang menderita penyakit disebabkan oleh virus dengue yang menginfeksi melalui gigitan nyamuk jenis aedes aegypti dan aedes albopictus sebagian besar dialami oleh usia produktif.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, kasus DB di Jembrana setiap bulan mengalami peningkatan.
Rata-rata setiap bulan naik antara 1 hingga 5 kasus. Dari bulan Juni hingga bulan Juni lalu, ada kasus 86 orang menderita DB.
Sedang berdasar kelompok umur, kasus ini terjadi pada usia produktif. Sebagian besar kaus dialami oleh usia antara 15 sampai 44 tahun.
Menurutnya, kasus dialami usia produktif ini karena memiliki mobilitas tinggi, sehingga rentan terjangkit DB.
“Usia produktif kasusnya lebih banyak dibandingkan usia lainnya karena usia produktif mobilitasnya lebih tinggi,” jelasnya.
Arisantha menambahkan, salah satu gejala orang yang menderita DB mengalami demam tinggi mendadak selama 2 hari atau lebih.
Gejala lain sakit kepala, nyeri otot dan sendi, merasa lelah, mual muntah, ada ruam kemerahan di kulit atau ada perdarahan lainnya. “Kalau sudah ada gejala harus segera ke dokter,” terangnya.
Sementara untuk pencegahan DB, pihaknya sudah melakukan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras menutup, mengubur, menampung, setiap minggu sekali dan menggunakan obat anti nyamuk.
Gerakan serentak ini dilakukan oleh petugas puskesmas bersama-bersama masyarakat.Sedangkan untuk pemberantasan nyamuk dewasa, dinas kesehatan melakukan fogging oleh dinas kesehatan.
Upaya fogging ini dilakukan di sekitar tempat tinggal orang yang terjangkit penyakit DB.