34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 13:56 PM WIB

Dinkes Jembrana Keliling Bawa TOA Cari Korban Gigitan Anjing Rabies

NEGARA – Sepekan setelah melakukan pencarian, Dinas Kesehatan Jembrana belum juga menemukan korban gigitan anjing rabies.

Padahal, segala upaya pencarian sudah dilakukan, mulai dari media sosial, mendatangi setiap banjar dan tempek di Desa Banyubiru.

Bahkan, pencarian dengan cara keliling dengan mobil di jalanan desa menggunakan pengeras suara atau TOA.

Saat ini fokus pencarian di Desa Banyubiru karena berdasarkan infomasi dari warga yang juga digigit anjing di penggilingan padi, korban belum diketahui namanya itu mengaku dari Desa Banyubiru.

Minimnya informasi korban ini, menyulitkan petugas melacak keberadaan korban. “Nanti lokasi pencarian akan diperluas lagi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jembrana Putu Suasta.

Pihaknya mendatangi langsung sekecil apapun informasi mengenai keberadaan korban. Seperti yang dilakukan kemarin sore,

seorang warga di Desa Banyubiru didatangi lagi untuk memastikan meski laporan dari staf dinas kesehatan disebutkan tidak digigit anjing rabies.

“Staf bilang orang yang diduga digigit, ternyata tidak digigit. Tapi untuk memastikan lagi saya datangi lagi untuk memberikan penjelasan,” ujarnya.

Korban jika memang digigit anjing yang positif rabies harus segera divaksin. Karena masa efektif vaksin 14 hari, jika ditemukan lebih dari 14 hari sebelum virus menyebar, setelah dari gigit tetap akan divaksin.

Kemudian, setelah digigit paling cepat 2 bulan menjadi rabies kalau memang terinfeksi. Tapi tergantung ketahanan tubuh korban yang berbeda.

Diberitakan sebelumnya, anjing positif rabies menggigit lima orang warga  di Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana, Kamis (16/5) dan Jumat (17/5) lalu.

Empat orang korban gigitan anjing sudah mendapat suntikan vaksin anti rabies, namun satu orang korban masih belum diketahui keberadaannya. 

NEGARA – Sepekan setelah melakukan pencarian, Dinas Kesehatan Jembrana belum juga menemukan korban gigitan anjing rabies.

Padahal, segala upaya pencarian sudah dilakukan, mulai dari media sosial, mendatangi setiap banjar dan tempek di Desa Banyubiru.

Bahkan, pencarian dengan cara keliling dengan mobil di jalanan desa menggunakan pengeras suara atau TOA.

Saat ini fokus pencarian di Desa Banyubiru karena berdasarkan infomasi dari warga yang juga digigit anjing di penggilingan padi, korban belum diketahui namanya itu mengaku dari Desa Banyubiru.

Minimnya informasi korban ini, menyulitkan petugas melacak keberadaan korban. “Nanti lokasi pencarian akan diperluas lagi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jembrana Putu Suasta.

Pihaknya mendatangi langsung sekecil apapun informasi mengenai keberadaan korban. Seperti yang dilakukan kemarin sore,

seorang warga di Desa Banyubiru didatangi lagi untuk memastikan meski laporan dari staf dinas kesehatan disebutkan tidak digigit anjing rabies.

“Staf bilang orang yang diduga digigit, ternyata tidak digigit. Tapi untuk memastikan lagi saya datangi lagi untuk memberikan penjelasan,” ujarnya.

Korban jika memang digigit anjing yang positif rabies harus segera divaksin. Karena masa efektif vaksin 14 hari, jika ditemukan lebih dari 14 hari sebelum virus menyebar, setelah dari gigit tetap akan divaksin.

Kemudian, setelah digigit paling cepat 2 bulan menjadi rabies kalau memang terinfeksi. Tapi tergantung ketahanan tubuh korban yang berbeda.

Diberitakan sebelumnya, anjing positif rabies menggigit lima orang warga  di Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana, Kamis (16/5) dan Jumat (17/5) lalu.

Empat orang korban gigitan anjing sudah mendapat suntikan vaksin anti rabies, namun satu orang korban masih belum diketahui keberadaannya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/