SINGARAJA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng mengumumkan tambahan dua kasus terkonfirmasi positif covid yang dinyatakan meninggal dunia.
Mirisnya, salah satu korban sudah sempat disemayamkan di rumah duka. Namun dijemput kembali oleh gugus tugas untuk ditangani dengan protokol pemulasaraan jenazah covid-19.
Tambahan kasus meninggal dunia itu disampaikan Juru Bicara GTPP Covid-19 Buleleng I Ketut Suweca, saat menyampaikan perkembangan data kemarin.
Saat itu Suweca mengumumkan ada 29 kasus terkonfirmasi positif baru di Buleleng. Selain itu Suweca juga mengumumkan ada dua orang pasien terkonfirmasi positif covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia.
“Satu orang meninggal dari Kecamatan Banjar dan satu lagi dari Kecamatan Sawan,” jelas Ketut Suweca.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, pasien meninggal asal Kecamatan Banjar merupakan seorang laki-laki berusia 46 tahun.
Pasien dirawat di RSUD Buleleng sejak 26 Agustus lalu. Saat itu pasien masuk rumah sakit dengan keluhan batuk berdahak dan sesak nafas.
“Tapi pasien ini dari seminggu sebelum masuk rumah sakit, sudah punya demam tinggi. Akhirnya dilakukan rontgen, ada gejala pneumonia.
Kami swab, tanggal 27 Agustus hasilnya kami terima, positif covid. Meninggal di RSUD tanggal 2 September (Minggu) sore.
Sudah dikubur dengan protokol covid hari itu juga,” jelas Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng Gede Suyasa.
Sementara pasien yang berasal dari Kecamatan Sawan juga seorang pria berusia 68 tahun. Pasien ini diketahui sempat dirawat di salah satu RS swasta yang ada di Singaraja.
Pasien dirawat sejak 24 Agustus lalu dengan keluhan sesak napas dan batuk. Pasien juga diketahui memiliki riwayat penyakit diabetes.
Saat awal masuk rumah sakit, sempat dilakukan rapid test dengan hasil reaktif. Kemudian dilakukan tes swab. Ternyata pada 28 Agustus, hasil lab menyatakan pasien terkonfirmasi covid-19.
Selanjutnya pada Senin (31/8) pasien diizinkan pulang oleh tim medis. Karena gejalanya sudah reda. Namun pada Rabu (2/8) pagi kondisi pasien kembali merosot.
Pasien kembali dilarikan ke rumah sakti dengan keluhan sesak nafas dan lemas. Pasien dinyatakan meninggal dunia pada pukul 18.00 sore.
Pihak rumah sakit disebut mengizinkan keluarga membawa pulang jenazah guna disemayamkan di rumah duka.
Namun belakangan pada Kamis (3/9) malam, jenazah kembali dijemput oleh gugus tugas, guna dilakukan pemulasaraan jenazah dengan protokol covid.
Salah seorang warga yang dihubungi Jawa Pos Radar Bali, mengakui hal tersebut. Menurut warga itu, jenazah dibawa pulang ke rumah duka, karena hasil swab belum keluar.
Pada Senin malam, mendadak datang petugas dengan APD lengkap menjemput jenazah guna dilakukan pemulasaraan jenazah di RSUD Buleleng.
“Sudah sempat disemayamkan di rumah duka. Sudah sempat diawetkan dengan es. Tapi kemarin (Senin, Red) malam ada petugas
menjemput lagi dibawa ke rumah sakit umum. Sempat dimediasi juga keluarganya, akhirnya legowo,” ujar warga tersebut.
Warga itu juga menyebutkan bahwa satgas di desa sudah melakukan penyemprotan disinfektan di rumah duka. Anggota keluarga juga sudah diminta melakukan isolasi mandiri.
Hanya saja, saat jenazah disemayamkan di rumah duka, sudah cukup banyak keluarga yang datang.
“Keluarganya sudah banyak yang datang. Ini masih dikoordinasikan sama satgas desa ke kecamatan, bagaimana tindak lanjutnya,” katanya lagi.
Dikonfirmasi terkait fakta tersebut, Sekretaris GTPP Gede Suyasa membantahnya. Suyasa menyebut tidak ada jenazah terkonfirmasi positif covid yang sempat disemayamkan di rumah duka.
Khusus pasien terkonfirmasi di Kecamatan Sawan, Suyasa menyebut jenazahnya sedang disemayamkan di RSUD Buleleng. Selanjutnya jenazah akan dimakamkan pada hari baik, sesuai yang diminta keluarga.
“Kok dibawa pulang? Bukan, sempat pulang (dalam kondisi sehat) lalu balik lagi. Jadi bukan jenazahnya dibawa pulang kan.
Jadi pasien sempat pulang kemudian balik lagi. Pasien sempat dipulangkan pada 31 Agustus karena posisinya sudah tidak lagi memiliki keluhan batuk dan sesak sudah berkurang.
Namun 2 September tiba-tiba sesak kembali dan lemas, sehingga dibawa ke salah RS Swasta itu. Jadi bukan saat meninggal (dipulangkan),” kata Suyasa.
Sekadar diketahui, saat ini secara kumulatif kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Buleleng mencapai 540 kasus.
Dari 540 kasus itu, sebanyak 427 orang telah dinyatakan sembuh dan 7 orang lainnya meninggal dunia.
Kini masih ada 105 orang yang masih menjalani perawatan di Buleleng dan seorang lainnya dirujuk ke RS Sanglah Denpasar.
Dari 105 orang yang dirawat di Buleleng, sebanyak 24 orang dirawat di RSUD Buleleng, 1 orang dirawat di RS Pratama Giri Emas, 10 orang dirawat di RS swasta, dan 70 orang lainnya diizinkan menjalani isolasi mandiri.