TABANAN – Hujan lebat disertai petir yang mengguyur wilayah Tabanan Minggu malam (4/11) memicu terjadinya sejumlah petaka.
Berdasar data BPBD Tabanan, terjadi empat titik bencana di Kabupaten Tabanan. Di antaranya rumah jineng dan penyengker tembok
milik I Ketut Alit Suindra yang berada di Banjar Pondok Mekar, Desa Tanggutiti, Selemadeg Timur, roboh karena longsor.
Kemudian Puskemas II Selemadeg Timur di Desa Beraban dengan bangunan atap rusak dan plapon jebol akibat disambar petir.
Tidak hanya itu penyengker tembok, dapur, garasi rumah milik I Nyoman Alit Sudiarta di Perumahan Griya Asri Anyar, Desa Banjar Anyar, Kediri jebol karena longsor.
Akibatnya mobil kijang yang terparkir garansi ikut terseret longsor. Kemudian di Desa Bongan, Tabanan tembok penyengker kantor Desa Bongan juga ambruk sepanjang 40 meter.
Ambruknya tembok menutupi jalan menuju perumahan Buana Asri. Beruntung warga dapat melewati akses jalan alternatif lainnya.
Kepala Seksi Kedaruratan Dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widyatmika mengatakan, Tabanan diguyur hujan deras sejak Sabtu (3/11) malam hingga Minggu (4/11) pagi hari mengakibatkan sejumlah bangunan dan rumah warga rusak.
Selain itu hujan yang disertai petir juga mengakibatkan bangunan atap dan plapon Puskemas II Selemadeg Timur jebol.
“Ada empat titik bencana yang kami data terjadi di wilayah Tabanan pascahujan lebat kemarin,” ujar Trisna.
Trisna menyebutkan tiga dari empat titik bencana yang terjadi sudah dapat dilakukan evakuasi. Baik dengan bantuan alat berat dan secara manual.
Satu titik di wilayah Selemadeg Timur di Banjar Pondok Mekar, Desa Tanggutiti masih diatensi. Mengingat lokasi medan yang cukup jauh dan sulit dijangkau.
Sehingga proses evakuasi masih dengan cara manual. “Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Tetapi kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.
Kami menghimbau kepada warga Tabanan yang lokasi rumahnya rawan longsor dengan bencana alam agar tetap berhati-hati dan waspada. Mengingat saat ini musim hujan disertai petir sudah terjadi,” tandas Trisna.